Part 17

532 46 5
                                    


Suho kembali ke rumah pagi-pagi sekali begitu tersadar dari mabuknya dan ia menyadari dirinya terbaring di kamar Kyungsoo. Dia tidak ingin membuatnya eommanya khawatir kalau tidak menemuinya pagi ini di rumah. Sebenarnya Kyungsoo sempat ingin mengantarnya, tetapi nanti bisa menjadi pertanyaan kalau sampai terlihat oleh eommanya, dan Suho belum mau menceritakan kejadian tadi malam pada eommanya. Akan sangat malu baginya.

Pagi masih terasa begitu dingin. Suho berdiri di tepi jalan menunggu taksi yang lewat. Dari kejauhan terlihat seorang wanita berjalan ke arahnya. Wanita itu berteriak memanggil namanya, ia hafal betul dengan suaranya. Tapi dirinya tak mengijinkan untuk menanggapi panggilan wanita itu atau bahkan sekedar menoleh. Di saat bersamaan sebuah taksi berhenti di depannya, membuat Suho segera masuk ke dalam kursi penumpang di belakang. Dari spion dapat ia lihat sosok wanita itu sempat mengejar dan mendekat ke arah taksi. Lambat laun sosok itu sudah hilang karena taksi berbelok di tikungan yang ada di ujung jalan.

Dia berjalan dengan pelan, mengendap-endap seolah tidak mau ketahuan si empunya rumah. Sempat berpapasan dengan seorang pelayan, Suho hanya mengisyaratkan untuk diam dan tidak memberitahu kepada eommanya.

Cklek..pintu kamarnya terbuka dengan aman tanpa ketahuan eommanya. Jasnya dan kemejanya ia buka dan dilempar asal ke atas tempat tidur. Dirinya ingin menyegarkan badan di bawah guyuran air.

"oppa, aku benar-benar minta maaf.....Aku sangat berterima kasih atas semua perhatianmu selama ini.....Aku benar-benar merasa kau adalah kakakku sendiri" kata-kata Eunji semalam masih terngiang-ngiang di kepalanya. Membuat Suho merutuki dirinya dan sesekali memukulkan tangannya ke dinding. Aliran air berwarna merah bercampur dengan darah yang menetes dari sisa luka yang ada di punggung tangan Suho.

"Aku berharap juga hal itu tidak akan terjadi padamu, jika kau menyukai seseorang bisakah orang itu jangan Eunji?" ucapannya semalam pada Kyungsoo juga terngiang di kepalanya. Suho memikirkan kembali dan merasa sangat egois dengan sikapnya semalam.

Guyuran air shower yang terus menimpanya dari atas perlahan membuatnya kembali ke realitas yang sebenarnya. Bahwa Eunji yang tidak bisa menerima cintanya tidak harus membuat hubungan dirinya dan Eunji berubah, bagaimanapun mereka berdua sudah sangat lama kenal dan mungkin benar apa yang dikatakan Eunji bahwa bisa saja dia menganggap Eunji sebagai dongsaengnya. Lagipula, permintannya kepada Kyungsoo juga tak beralasan, bagaimana jika benar Eunji menyukai Kyungsoo. Bukankah itu nanti akan bisa menyakiti hati Eunji jika Kyungsoo menghindarinya.

"Arrgghhhh" gerutunya.

Ny.Kim sudah berada di meja makan ketika Suho sudah rapi untuk berangkat ke kantor dan bersiap sarapan. Suho mencoba untuk terlihat seperti biasa agar eommanya tidak curiga.

"Kau pulang jam berapa tadi malam?" tanya Ny.Kim pada Suho sembari mengoleskan selai kacang pada roti yang ada di tangan kirinya dan kemudian meletekan di atas piring yang berada tepat di depan Suho.

"Aku pulang larut eomma, semalam setelah meeting manager Oh mengajak untuk minum-minum dan aku sempat tertidur karena mabuk" jawab Suho berbohong, ia tak mengatakan bahwa sebenarnya dia baru saja pulang pagi ini. Suho segera meraih roti yang ada di hadapannya.

"Eomma, kemana kita akan pergi long weekend ini? Kurasa kita sudah lama tidak menghabiskan waktu berlibur bersama?" tanya Suho mengganti topik pembicaraan.

Ny.Kim terhenti sebentar dari aktivitas sarapannya. Ia merasa ragu untuk mengatakannya sekarang atau tidak, tapi ia merasa sekarang bukan saatnya.

"Eomma harus pergi ke Jepang besok jumat, kurasa kita bisa agendakan di waktu lain Suho-ya, mianhae, karena ini urusan yang mendesak?" jawan Ny.Kim tanpa mengatakan alasan yang sebenarnya. Sebenarnya Ny.Kim akan pergi ke Busan bersama sekertaris Jo untuk melanjutkan pencarian mengenai Junho. Sekertaris Jo sempat menentangnya karena akan lebih baik jika pencarian dilakukan oleh tim yang sudah disewa mereka, namun Ny.Kim tetap ingin langsung melibatkan dirinya. Ia merasa tak tenang jika hanya duduk tenang menikmati waktunya.

Missing DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang