Part 3

785 59 1
                                    



Setibanya di rumah Suho merebahkan dirinya di sofa ruang tengah. Ia masih memikirkan kejadian tadi sore coffe shop Hye-Sun. Apa yang dimaksud dengan kata-kata Eunji tadi, apa benar dia tidak menganggap dirinya seperti apa yang ia pikirakan selama ini. Ya, mungkin perasaannya ini telah berubah terhadap Eunji. Bukan cuma sekedar teman atau sunbae, tapi ia merasa perasaannya terhadap Eunji adalah perasaan lain. Perasaan yang mebuat jantungnya bergetar lebih cepat jika disebelahnya, perasaan yang membuat memikirkannya jika tak melihatnya satu hari saja. Tapi apakah Eunji juga merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Ia akui kalau Eunji adalah orang yang menyenangkan. Eunji adalah orang Busan yang ia kenal pertama kali dan membuatnya tertarik. Ia sangat khawatir saat ia harus berjuang hidup sendirian, setelah orang tuanya meninggal ia harus mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Eunji memang orang yang keras kepala. Ia menolak tawaran untuk tinggal di apartemen milik keluarga Suho yang masih kosong. Ia selalu berkata bahwa ia tidak mau merepotkan orang lain. Dia juga seorang yang bekerja keras dalam hidupnya. Suho hanya dapat membantu memasukkan Eunji ke perusahaan milik ibunya tanpa memberitahu Eunji. Ia takut kalau Eunji tahu pasti ia akan menolak pekerjaan tersebut.

"huh, kenapa aku selalu memikirkanmu Jung Eunji?. Apakah kau juga memikirkanku sekarang?". Sebenarnya ia sangat ingin mengatakannya pada Eunji. Mengatakan mengenai perasaan yang ia rasakan kini. Tapi ia takut jika Eunji akan berubah sikap padanya jika perasaan itu tak berbalas.

***

Rrrr...rrrr...

Dering ponsel menyela saat waktu sarapan Suho. Ia kini tengah sarapan dirumahnya. Siapa yang pagi-pagi seperti ini sudah menelponya. Dilihatnya di layar tertulis nama Eunji. Baru saja ia menekan tombol jawab, Eunji sudah berbicara lebih dulu.

"Suho-oppa, bisakah kau menemaniku mencari bahan untuk desain kemarin? Aku berencana membelinya sendiri tapi sepertinya aku ketinggalan bus, kalau aku menunggu bus selanjutnya pasti aku terlambat, bisakah kau menolongku?". Eunji terus berbicara tanpa memberi kesempatan Suho untuk berbicara.

"kau ini bisakah pelan-pelan bicara, bahkan aku belum mengatakan apa-apa tadi. Ada dimana kau sekarang?"

"sorry oppa, aku terburu-buru hari ini. Aku ada di halte dekat apartemen. Bisakah kau?" tambah Eunji di ujung sana.

Suho mengiyakan permintaan Eunji. Ia selalu tak bisa menolak permintaan Eunji. Terkadang ia selalu rindu tingkah manja dari Eunji.

Dari kejauhan sudah terlihat Eunji sedang duduk di halte bus. Wajahnya yang merupakan perpaduan Indonesia dan Korea terlihat mempesona bagi Suho.

Mereka telah tiba di toko langganan perusahaan. Eunji berkeliling mencari bahan yang dirasa sesuai dengan desain yang ia buat kemarin. Suho hanya dapat mengikuti di belakangnya. Rasanya dengan hal ini ia sudah merasa senang menghabiskan waktu dengan Eunji walaupun bukan di tempat romantis.

"bukankah kau bisa meminta bagian produksi yang memilih dan membeli bahan disini, kenapa kau malah repot-repot kemari?". Suho menyela di waktu Eunji sedang memilih, membandingkan antara warna coklat atau abu-abu untuk dijadikan pilihan.

"aku kan ingin memberikan yang terbaik, jadi aku ingin desain yang dibuat dengan nanti produknya sesuai dan bagus. Lagipula ini kesempatan pertamaku menjadi salah satu perancang untuk produk yg akan dirilis tahun ini. Bukankah ini juga menguntungkan perusahaan".

Suho hanya bisa mengangguk-angguk mendengar penjelasan Eunji.  Ia tahu kalau ia menimpali pernyataan Eunji pasti ia akan kalah berdebat. Ia tahu watak keras kepala Eunji. 

Eunji memang terlihat sangat bekerja keras untuk ini, karena baru kali ini desainnya menjadi salah satu yang dipercaya untuk dipamerkan dan di launching tahun ini.
Eunji melangkah menuju ke tumpukan kain yang lain dan tanpa sengaja ia menyenggol beberapa gulungan kain dan sepersekian detik kemudian gulungan itu telah terjatuh.

Missing DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang