Part 12

507 45 5
                                    

Suho masih disibukan dengan pekerjaannya. Dia masih berada di ruang kerjanya yang berada di sebelah kamar tidurnya. Walaupun ini hari minggu dirinya masih harus menyelesaikan pekerjaan untuk meeting besok pagi. Pikirannya juga terpecah dengan kejadian saat di Gangwon beberapa waktu lalu, beruntunglah proses syuting dan pemotretan sudah selesai. Namun ia juga khawatir dengan kondisi Kyungsoo sekarang.
Setiap kali ia teringat soal Kyungsoo ingatannya juga akan membawa ke memori tentang Junho. Beberapa kejadian yang banyak kebetulan itu mebuat dia berfikir apakah mungkin ada hubungannya semua ini dengan Junho.

Sebelum bertemu dengan Kyungsoo, ingatannya tentang Junho tidak muncul sesering ini. Terbersit niatan untuk mencari tahu kabar tentang Kyungsoo, harusnya dia sudah kembali dari Busan.
Suho meraih ponsel yang ada di ranjang kamar tidurnya. Mencari di daftar panggilannya. Suara nada penyambung masih terdengar, belum ada tanda-tanda akan diangkat oleh si penerima panggilan.

“Yoboseo” suara seorang pria di seberang sana.
“Kyungsoo-ya, kau sudah kembali dari Busan?”
“Ah, Suho hyung. Ne, aku sudah kembali. Waeyo? Apa ada sesuatu yang penting mengenai pekerjaan?”
“aniya, aku hanya tahu mengenai kondisimu sekarang. Apakah kita bisa bertemu sekarang?” tanyanya dengan sedikit ragu karena ia takut Kyungsoo sedang tidak ingin diganggu.
“Baiklah hyung” jawab Kyungsoo kemudian.
“Aku akan ke apartemenenmu sekarang”
“Ah, aku sedang tidak di rumah. Saat ini aku sedang ada di Yeouido Hangang Park, kita bertemu saja disini”

Yeouido Hangang Park? Mendengar tempat itu Suho berhenti sejenak. Entah sudah berapa lama ia tidak datang ke tempat itu. Bukan karena dia tidak sempat, tapi beberapa tahun terakhir ia tidak pernah kesana karena tak ingin selalu teringat pada masa lalunya.
“Araseo, aku akan segera kesana” kata-kata Suho sebelum menutup teleponnya. Suho mengambil mantel dari dalam lemarinya dan juga kunci mobil yang berada di meja kerjanya.
Saat sedang bersiap, pintu kamarnya diketuk dan sekian detik kemudian eommanya masuk. Melihat anaknya bersiap-bersiap membuat emmonya bertanya.
“kau mau kemana Suho-ya?” tanya Ny.Kim yang sudab berdiri di depan pintu kamar Suho.
“Ah, eomma. Aku akan menemui Kyungsoo sebentar, aku mau melihat kondisinya" balas Suho sembari sibuk mengenakan mantelnya.
Mendengar nama Kyungsoo, pikiran Ny.Kim langsung terbayang sosok anak muda yang menabraknya saat pameran dan wajah yang menghiasai sampul majalah dan website mall-nya.
“waeyo, apakah terjadi sesuatu?”
“Kau ingat eomma kalau pada saat proses pemotretan dan syuting di Gangwon ada yang mengalami kecelakaan? Kyungsoo lah yang mengalaminya eomma”
Ny.Kim sedikit tersentak mendengar penjelasan Suho baru saja. 'Kecelakaan? Apakah ada hubungan dengan kejadian yang ia alami sebelumnya.' Ingatan Ny.Kim kembali pada beberapa waktu lalu.

Ny.Kim Flashback. 
Setelah pertemuan beberapa hari yang lalu dengan sekertaris Jo, Ny.Kim memasuki ruang kerja suaminya. Ia hanya di rumah sendirian hari ini. Suho sedang ada pekerjaan di Gangwon. Di dalam ruang kerja, Ny Kim memandangi setiap sudutnya, masih sama seperti sebelum ditinggalkan si pemiliknya.
Deretan photo dengan pigura kecil menghiasi meja. Kim Siwon sangat menyanyagi keluarganya, ia memajang foto anggota keluarganya untuk mebuat dirinya semangat bekerja. Di meja kerjanya masih terdapat kertas gambar dan coret-coreta anak kecil. Ya, tempat ini menjadi salah satu tempat dimana Junho suka bermain. Setelah kejadian itu beberapa barang yang terkait dengan Junho dan suaminya ia simpan di ruang kerja ini.

Junho senang menemani appanya bekerja dan terkadang ia malah mengganggu appanya. Menanyakan segala sesuatu hal dari buku cerita yang ia baca atau sekedar mengajak appanya untuk membantunya mewarnai. Masih terdapat lembaran kertas bergambar penguin yang belum selesai Junho warnai. Junho sangat senang dengan penguin. Saat diajak ke China dan pertama kali melihat penguin Junho bahkan ingin memeliharanya.
Ny.Kim melihat beberapa berkas dan buku milik suaminya yang masih berada di meja. Ia berpikir untuk membereskannya. Ia berfikir jika suatu saat nanti suaminya kembali akan senang melihat dalam kondisi rapi.
Saat merapikan meja kerja suaminya, tanpa sengaja lengan Ny.Kim menyenggol salah satu pigura foto dan jatuh ke lantai. Menimbulkan bunyi ‘prank’, menandakan bahwa kaca penahannya pecah.

Missing DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang