Part 15

487 43 5
                                    

Eunji sedang membantu Ny.Kim memotong buah dan puding setelah acara makan malam selesai, sedangkan Suho mengajak Kyungsoo untuk berbincang di ruang tengah. Eunji merasa ada yang berbeda dengan Ny.Kim hari ini, wajahnya terlihat sedih walaupun Ny.Kim mencoba menutupinya dengan beberapa kali tersenyum. 'apa benar sajangnim sedang sakit? Tapi aku merasa bukan hanya sakit biasa? Apakah sedang banyak masalah yang dipirkan' tanya Eunji dalam hatinya.

"Eunji-ah, kau sudah mengenal Kyungsoo lama? Sepertinya kalian sudah cukup akrab" tanya Ny.Kim membuka percakapan.

"Aniyo sajangnim. Saya mengenal Kyungsoo baru beberapa bulan yang lalu, saat dia baru bekerja di kafe Hyesun" balasnya dengan bahasa yang formal dan sopan.

"Eunji-ah, kau tidak usah panggil sajangnim kalau bukan di kantor, panggil saja ahjumma seperti dulu. Kita kan bukan baru kenal sekarang ini saja" ucap Ny.Kim sambil tersenyum pada Eunji. Memang Eunji sudah mengenal nyonya Kim semenjak masa kuliah dulu.

"apa benar Kyungsoo hanya tinggal bersama imonya saja sekarang? Kau tau latar belakangnya Eunji-ah?" tambah Ny.Kim

"Nde sajangnim, eh ahjumma. Kyungsoo memang hanya tinggal berdua dengan imonya, orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan kapal" jawab Eunji sambil menata potongan buah di piring.

Mendengar penjelasan Eunji, Ny.Kim mengangguk-angguk mengkorelasikan pernyataan Eunji dengan informasi dari sekertaris Jo. Tapi entah mengapa dia merasa ada perasaan janggal kepada Kyungsoo. Anak itu seolah-olah selalu mengingatkan pada Junho.

"Lantas, bagaimana hubunganmu dengan Suho?" pertanyaan Ny.Kim barusan membuat Eunji kaget dan menjatuhkan garpu yang dipegangnya.

Eunji bingung harus menjawab bagaiman karena sebenarnya memang dia hanya menganggap Suho seperti kakaknya sendiri. Suho selalu membantu ketika Eunji ada kesusahan. 'apa mungkin sajangnim mengira kalau aku dan Suho oppa berkencan?'

"ehmm...pekerjaan saya dan Suho oppa baik-baik saja ahjumma. Oppa banyak membantu saat di kantor, seperti saat kuliah dulu. Dia memang oppa yang terbaik" jawab Eunji agak mengalihkan jawaban walaupun ia tahu kemana arah pertanyaan Ny.Kim. Eunji bergegas membawa piring berisi buah dan puding ke ruang tengah untuk menghindari pertanyaan dan suasana yang membuatnya agak canggung, apalagi pertanyaan Ny.Kim tadi tentang dirinya dan Suho.

Di ruang tengah Suho dan Kyungsoo tengah asyik bermain catur. Suho begitu semangat bermain karena biasanya hanya sekertaris Jo yang bisa diajak bermain karena orang lain di rumah ini kebanyakan perempuan. Suho bercerita kalau appanya lah yang mengajarkannya untuk bermain catur. Menurut appanya bermain catur bisa melatih otak terutama dalam hal mengatur strategi dan berfikir cepat. Hal ini begitu ia rasakan efeknya ketika dia sudah bekerja. Jabatan manager yang menuntutnya untuk bisa mengambil keputusan yang cepat dan strategis.

Posisi Suho kini sedikit unggul dari Kyungsoo, baru saja ia bisa memakan pion dan menteri Kyungsoo. Dilihatnya Kyungsoo tengah berpikir keras untuk langkah selanjutnya.

"Kyungsoo-ya, kau tahu Eunji suka tempat seperti apa?" tanya Suho di sela-sela permainan.

"entahlah hyung, aku rasa dia suka tempat yang ramai dan banyak makanannya. Aku pernah diajak berkeliling sampai kuliner malam di Dongdaemun market" jawab Kyungsoo yang sedang menggerakan posisi ratunya karena terdesak serangan menteri Suho.

"benarkah? Apakah aku harus mengajaknya kesana. Apakah menurutmu Eunji itu orang yang baik?" tanya Suho lagi, menterinya memakan pion Kyungsoo karena ratunya bergeser.

"hemm..kurasa begitu hyung. Dia sangat ramah pada semua orang" jawab Kyungsoo sambil tatapannya tertuju di papan catur, mengerutkan dahinya untuk memikirkan langkah selanjutnya.

Missing DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang