Part 8

546 46 9
                                    


Drtttt...drtttt...

Handphone di saku Kyungsoo bergetar, ia segera memeriksanya dan menampilkan wajah sedikit terkejut namun terlihat bahagia, menampilkan betapa mata bulatnya itu saat kaget. Nama Bibi Nam terpampang dilayar handphonenya. Bibi Nam merupakan orang yang sudah merawatnya semenjak kecelakaan itu dan sudah ia seperti ibu sendiri.

Bibi Nam menemukan Kyungsoo dan ayahnya di tepian pantai saat kembali dari mencari ikan bersama romobongannya. Kondisi tubuh ayahnya jauh lebih buruk dari Kyungsoo, selain karena sudah terlalu banyak meminum air dan memenuhi paru-parunya, banyak luka ditemukan di badan yang kemungkinan karena tergores karang. Kyungsoo dalam kondisi lebih baik saat ditemukan, dia masih dalam dekapan ayahnya. Ayah Kyungsoo meninggal setelah 2 hari dirawat di rumah sakit. 

"Anyeonghaseo, bibi.  Maaf aku belum sempat menelponmu lagi" ucap Kyungsoo

"Kau sehat disana Kyungsoo-ya? Kau pasti sudah sibuk sekarang ya" terdengar jawaban dari bibi Nam dengan suara yang agak parau.

Kyungsoo sebelumnya sudah memberi kabar tentang pekerjaan barunya sekarang menjadi freelance model selain menjadi pekerja paruh waktu di cafe Hyesun.

"Ya begitulah bi, oh iya apakah ada sesuatu terjadi sampai bibi menelponku saat jam kerja seperti ini?"

"Ah, hampir saja lupa. Kapan kau akan pulang? Apa bisa dalam minggu ini? Ada yang ingin bibi berikan padamu"

Kyungsoo mengernyitkan dahinya mendengar ucapan bibi barusan. Hal apa yang membuat bibi begitu semangat untuk memberikan padanya.

"entahlah bi, akhir minggu ini aku ada pekerjaan di Gangwon. Apakah sesuatu itu sangat penting? Kau tidak sedang sakit kan?" tanyanya balik sambil memikirkan hal buruk soal kondisi kesehatan bibi Nam.

"Aniya, bibi dalam kondisi sehat. Kemarin bibi membereskan rumah dan menemukan tas yang kau pakai saat ditemukan di pantai, di dalamnya ada selembar foto foto kecilmu bersama seorang remaja laki-laki, kurasa dia hyungmu. Mungkin ini bisa jadi petunjuk lain untukmu"

Deg...

Dada Kyungsoo merasa sesak, jantungnya berdebar lebih kencang. Ada foto kecil dirinya bersama orang lain. Hyung? Benarkah aku memilikinya?, batin Kyungsoo. Hal ini membuatnya makin penasaran, otaknya berputar cepat bagaimana untuk bisa mengatur waktunya ke Busan. Namun sialnya dia tidak bisa pergi kesana sebelum pekerjaan pemotretan di Gangwon selesai.

"aku akan usahakan kesana setelah urusan di Gangwon selesai bi"

***

Kyungsoo hanya melihat ke luar jendela, menempelkan dagunya ke tangannya yang dia sandarkan di tepian kaca mobil dengan tatapan yang terlihat kosong. Bukan pandangan orang yang terlihat menikmati pemandangan indahnya pegunungan di Gangwon. Pada saat musim salju seperti ini hamparan salju menutupi gunung dan menampilkan warna putih yang indah. Gangwon menjadi tempat wisata keluarga yang ingin menghabiskan bermain salju.

Perasaannya masih bercampur aduk, ia tidak sabar ingin segera ke Busan.

"Kungsoo-ssi, kau baik-baik saja kan? Dari tadi kau tidak banyak bicara?" tanya Eunji dari bangku depan yang melihat ke arah kaca diatas kemudi yang menampilkan wajah Kyungsoo hanya menatap ke area luar.

Ya, satu hal lagi yang mebuat Kyungsoo begitu bosan, lagi-lagi ia harus terjebak bersama dengan Eunji dan Suho. Semakin dia melihat interaksi mereka berdua, entah kenapa Kyungsoo merasa tidak nyaman, mereka bilang tidak ada hubungan apa-apa namun dalam kenyataanya mereka malah lebih terlihat seperti pengantin baru. Berbicara dengan santai diselingi bercanda yang menampilkan senyum dan tawa Eunji yang menggemaskan bagi Kyungsoo. Namun ia tidak bisa menikmati itu.

Missing DongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang