Eunji masih sibuk memutar garpu pada piring yang ada di depannya.Tiramisu cake yang ia pesan belum ia sentuh. Pikirannya sedang suntuk untuk pemotretan hari ini. Dua jam lagi ia harus tiba di kantor untuk pemotretan produk yang diluncurkan minggu depan. Ia tak akan sepusing ini jika bukan karena model yang harusnya menjadi ambasador produk kali ini tiba-tiba membatalkan karena lebih memilih kegiatanya ke luar negeri. Ia sudah menghubungi beberapa agensi model, tetapi masih kurang seorang model pria lagi.
"kau kenapa Eunji-ah, tiramisumu bahkan tidak kau sentuh? Kau ada masalah?" tanya Hye-Sun sambil menyodorkan ice americano kesukaan Eunji dan mengambil tempat duduk di depannya.
"aku sedang kesal Hye-sun-ah, ini semua gara-gara artis baru itu. Ia membatalkan untuk acara pemotretan secara tiba-tiba. Arghhh" kelua Eunji sambil mengacak sedikit rambutnya
"jadi Chen-ssi tidak jadi terlibat dalam produkmu kali ini?? Ah, sayang sekali padahal aku ingin dia menjadi brand ambasador produkmu. Pasti dia akan terlihat tampan" puji Hye-sun.
"Ya! Kau lebih mempedulikan artis baru itu daripada temanmu ini. Ottoke? Aku belum mendapatkan penggantinya" Eunji kini meletakkan wajahnya di meja.
"kau sudah meminta Suho sunbae untuk membantumu?"
Eunji hanya menggeleng. Ia bukannya tidak ingin meminta bantuan Suho, tapi ia tahu kini Suho sedang ada rapat penting. Ia tak mau merepotkannya lagi, ia sudah merasa sering meminta bantuan Suho.
Eunji kini memukul-mukulkan kepalanya di meja. Pandangannya berhenti pada seseorang yang sedang berdiri tak jauh dari hadapannya. Orang yang sedang mengantarkan pesanan pelanggan dan masih memakai apron cafe. Eunji merasa Kyungsoo dapat menggantikan Chen, postur tubuh mereka terlihat sama. Lagipula tubuh Kyungsoo juga cukup bagus dan wajahnyapun terlihat tampan dengan kulit putih dan mata bulatnya itu. Kyungsoo juga terlihat tegap. Walaupun ia merasa kurang suka dengan ekspresi muka Kyungsoo yang terlihat datar dan cuek itu. Eunji tiba-tiba mendongakkan kepalanya.
"Hye-Sun-ah, apa menurutmu aku bisa meminjam Kyungsoo sebentar sore hari ini?" katanya pada Hye-Sun sambil melihat ke arah Kyungsoo.
Hye-sun berbalik melihat ke arah orang yang dibicarakan.
"Meminjam? Maksudmu?" tanya Hye-Sun heran.
"Apakah menurutmu Kyungsoo cukup bagus menjadi model? Aku ingin meminta bantuannya untuk membantuku kali ini Hye-sun-ah. Kurasa dia bisa menggantikan si artis baru yang menyebalkan itu"
"Eunji-ah, kau yakin? Memang kalau dilihat lebih lama Kyungsoo terlihat tampan dan menarik. Tapi apa kau yakin ia mau membantumu?"
"serahkan padaku. Jangan sebut aku Jung Eunji, kalau tidak bisa membujuknya" katanya sambil mengibaskan sebelah rambut di sebelah kanan dan merapikan kembali rambutnya.
60 menit kemudian
"Kyungsoo-ah, tolonglah aku. Kali ini saja" kata Eunji terus memohon pada Kyungsoo. Kini ia mengikuti kemana saja Kyungsoo bergerak. "bagaimana kalau aku akan memberimu kupon menemanimu jalan-jalan lagi? Kau mau?"
"shireo" jawaban itu yang selalu muncul dari bibir Kyungsoo.
Sudah hampir satu jam ia mencoba membujuk Kyungsoo untuk membantunya. Tak seperti pikirannya yang membayangkan akan mudah. Eunji justru mengalami kesulitan meminta pada Kyungsoo. Kalau bukan demi karir dan pemotretan kali ini, dia tak akan memohon pada Kyungsoo kali ini. Bukan berarti ia tak memiliki teman pria lain yang bisa ia minta tolong, tapi ia rasa akan repot jika meminta teman-temannya dan ia juga sudah tak meiliki waktu banyak.
Hye-Sun pun akhirnya ikut membantu membujuk Kyungsoo, tapi tak begitu berhasil. Ia mengangkat kedua bahunya sambil menatap Eunji yang tengah duduk kembali dikursinya. Ia kembali meletakkan wajahnya ke meja. Ia sudah frustasi dan merapikan beberapa berkas yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Dongsaeng
FanfictionSuho: Mungkin jika adikku masih hidup, dia akan seumuran dengannya. . Kyungsoo: Hyung? Benarkah aku masih memilikinya? . Eunji: Apakah aku salah berada diantaranya?