Kyungsoo merebahkan tubuhnya di kasur begitu sampai di apartemennya. Jas yang ia kenakan dilempar asal ke lantai. Sesekali kedua tangannya mengacak rambutnya. Kejadian tadi saat bertemu Suho di mall semakin membuatnya bingung tentang perasaannya. Ia memutuskan pergi mandi untuk menyegarkan pikirannya. Guyuran air shower yang menimpa kepalanya ia biarkan dalam waktu yang lama untuk mendinginkan kepala. Dapat ia lihat busa shampoo di bawahnya hanyut mengikuti aliran air menuju saluran air. 'Huh, apakah nasibku ini sama seperti busa itu, hanya muncul sesaat dan kemudian hanyut pergi' batinnya.
Dering ponsel Kyungsoo yang berada di meja menyambut ketika ia baru keluar dari kamar mandi. Masih dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk ia meraih ponselnya. Terpampang nama orang yang sempat membuat perasaannya kesal tadi. Suho-hyung, nama yang terpampang di layar ponselnya.
'Apakah dia akan memamerkan bahwa sudah berhasil mengungkapkan perasaannya pada Eunji?' begitulah pikiran yang terbersit di kepala Kyungsoo.
Kyungsoo memutuskan untuk tidak mengangkatnya, ia tidak mau malah terbawa emosi jika mendengar kenyataan yang akan menyakitkannya. Terpampang di layar bahwa sudah ada tiga kali panggilan sebelumnya. 'Apakah ada hal yang penting? Apakah aku harus menelpon balik' tanyanya ragu pada dirinya sendiri.
Beberapa detik kemudian panggilan itu muncul kembali, membuat Kyungsoo segera mengangkat panggilannya. Terdengar suara yang asing saat pertama kali seseorang itu bicara diiringi musik yang begitu kencang, dan suara pria itu bukan suara Suho. Seorang pria di seberang sana terus berbicara dan Kyungsoo mendengar dengan seksama. Sepersekian detik kemudian, Kyungsoo bergegas mengambil jaketnya dan berlari keluar apartemen. Mencegat taksi yang lewat, bermaksud ke tempat yang dikatakan seorang pria tadi di telepon.
'Maafkan saya Kyungsoo-ssi, saya menelpon karena ada nama anda di panggilan terakhir telepon tuan ini. Tuan muda ini kondisinya mabuk parah dan kami khawatir dia akan mengacau karena dia beberapa kali meracau tidak jelas seperti orang marah bahkan terlibat perkelahian tadi. Bisakah anda menjemputnya?' kata-kata ini yang terngiang di kepalanya sekarang.
"Apa yang terjadi dengan dirimu hyung? Bukankah kau bukan orang yang suka minum bahkan harus berkelahi. Sungguh bukan tipikalmu hyung" gumam Kyungsoo di kursi belakang.
Taksi berhenti di depan bar yang dituju, sesuai dengan alamat yang Kyungsoo terima dari pria yang menelpon tadi. Aroma berbagai macam minuman begitu menguar ketika Kyungsoo memasuki bar. Dengungan musik yang berdentum dan orang-orang yang sibuk menggerakan badannya, menari di dekat DJ bar. Kyungsoo menemukan Suho dengan posisi duduk di depan meja bar dengan setangah badan ambruk.
"Kyungsoo-ya, ada apa kau kemari? Kau mau menemaniku minum? Huh?" tanya Suho dengan kondisi setengah sadar saat dirinya melihat sosok Kyungsoo yang ada di dekatnya.
Kyungsoo memandangi sosok Suho begitu sampai di sampingnya. Sungguh kasihan melihat kondisinya sekarang. Di salah satu bagian punggung tangannya terlihat darah yang masih menetes dan luka sobek di ujung bibirnya. Pelayan yang tadi menelponnya mengatakan bahwa Suho sempat bertengkar dengan salah seorang pengunjung yang lain. Apakah dia ada begitu masalah yang berat hingga seperti ini?. Suho sempat menolak saat akan diajak pulang oleh Kyungsoo.
"Mau kemana Kyung? Aku masih mau minum lagi, ambilkan segelas lagi untukku?" teriak Suho.
"Hyung! Hentikan, kau sudah cukup mabuk sekarang. Ayo lekas pulang" kata Kyungsoo sembari menepis tangan Suho yang coba meraih gelas bir yang ada di depannya. "Kalau begini tidak ada pilihan lain hyung. Maafkan aku" gumam Kyungsoo lagi.
Kyungsoo segera meraih tubuh Suho, menaikannya ke punggungnya untuk membawa keluar. Ia meminta bantuan seorang pelayan di bar dan tak lupa juga ia meminta maaf atas. Tak peduli dengan Suho yang berontak untuk menolak, Kyungsoo terus berjalan keluar bar. Masih dengan menggendong tubuh Suho, Kyungsoo berjalan di tepian jalan. Beberapa kali ia mencegat taksi tapi selalu penuh, ia memutuskan berjalan agak jauh dulu untuk mencari taksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Dongsaeng
FanfictionSuho: Mungkin jika adikku masih hidup, dia akan seumuran dengannya. . Kyungsoo: Hyung? Benarkah aku masih memilikinya? . Eunji: Apakah aku salah berada diantaranya?