23.

3.9K 239 9
                                    

"Dia lebay, suka melebih-lebihkan. Tapi, Gue mulai suka sama dia."
-Carly Gibert-

--

"Tenang aja. Kalo lo baper, gue siap tanggung jawab."

Carly mencoba menetralisir jantungnya saat Marcel membisikan kata-kata itu. Keadaan awkward seketika. Membuat Carly tidak betah dengan suasana ini.

"Eum cel, maksud lo apa hehe. Gue gak ngerti." ucap Carly sambil nyengir.

"Nggak. Lo lanjut makan aja. Gue mau ke toilet dulu." ucap Marcel langsung pergi ke toilet.

"Bilang aja sih lagi dugun-dugun." ucap Carly.

Marcel pergi ke toilet untuk menenangkan jantungnya yang sudah mau meledak itu. Marcel tarik nafas terus buang lagi. Begitu terus sampai jantungnya tenang.

Setelah jantungnya tenang Marcel langsung pergi ke kantin untuk membeli minum. Marcel jadi canggung bertemu dengan Carly karena ulah konyolnya itu.

"Gue kok bisa sih ngomong gitu?" gumam Marcel pada diri sendiri. Lalu pergi dari kantin setelah membeli air mineral. Kembali ke kelasnya dan bergabung dengan Rafa yang sendirian sambil main hp itu.

"Lagi ngapain lo raf?" tanya Marcel.

"Lagi maen kuda-kudaan!" balas Rafa asal.

"Kudanya mana?" tanya Marcel.

"Lo gak liat gue lagi ngapain?"

"Lagi main hp."

"Nah itu lo tau. Ngapa nanya?" Rafa mulai Nyolot

"Basa basi aja sih. Ohiya si Putra mana? Tumben lo sendiri?"

"Biasa dia kalo lagi sama doi mah suka ngelupain gue. Gatau diri emang." ucap Rafa.

"Hehe ada gue tenang Raf."

"Tailah, lo juga suka ilang-ilangan dan gue suka di tinggalin sendirian." Rafa Curhat nih.

"Tenang dong raf. Jangan kayak gini kan gue jadi sedih." ucap Marcel dengan nada dramatisirnya.

"Najis cel."

"Kok lo maen hp terus sih akhir-akhir ini?" Marcel mulai kepo :)

"Kepo lo kaya dora!"

"Widihh emang gue sebohay apa sampe di samain kaya dora?"

"Bego dipelihara Cel."

"Dih suka gak tau diri. Sesama bego gak usah ngehina!" balas Marcel.

Tak lama kemudian Putra datang dengan senyuman yang berkembang di bibirnya membuat Marcel dan Rafa bergidik ngeri melihat sahabatnya itu yang sedang senyam senyum seperti orang gila. Dia sekarang duduk di samping Marcel.

"Raf, si Putra ngapa dah?" tanya Marcel.

"Gak tau. Mungkin dia abis nabrak pohon cabe cel jadi gitu." balas Rafa.

"Iya ya, terus cabenya dia makan. Dan jadilah dia ogeb!" balas Marcel. Putra masih sibuk senyam-senyum.

"Cel, kita tinggal aja kali ya?" tanya Rafa.

"Jangan, nanti dia kerasukan terus minta kopi dan gak ada yang ngabulin nanti setannya marah dan bawa si Putra pergi kan gak lucu, Tau tau dia pulang gak pake baju."

"Iya juga yah. Kita gampar aja gimana cel?" tanya Rafa.

"Betul. Biar setannya pergi." balas Marcel lalu Rafa mengambil ancang-ancang untuk menggampar Putra. Tapi, Putra malah udah sadar sendiri.

Tempramental Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang