25.

2.5K 126 0
                                    

"Gombalanya Receh. Tapi mungkin itu yang bakalan gue kangenin."
-Carly Gibert-

-

"Cukup lo ada disamping gue setiap saat. Udah itu aja gajinya. Kalo, lo mau nambahin jadi pacar juga boleh kok."

"Gombal aja terus." ucap Carly kesal.

"Biarin gue gombal yang penting gue ganteng."

"Dih, Emang lo itu ganteng, tapi sayang otak lo tuh kosong." kesal Carly. Marcel hanya tersenyum simpul. Senang jika ia melihat Carly kesal. Menurutnya, jika Carly kesal. Carly terlihat lebih menggemaskan dari biasanya.

-

Setelah di sekolah. Marcel masih menggendong Carly sampai ke kelas. Sebelum sampai kelas Carly dan Marcel malah di omeli sama pak Broto. Membuat mereka kaget.

"Kalian kenapa pagi-pagi gini gendong-gendongan?" tanya Pak Broto membuat Carly dan Marcel Kaget.

"Ye si bapak dateng tiba-tiba kaya jin aja." balas Carly asal. Dan setelah sadar akan omongannya. Ia langsung menutup mulut.

"Ngomong apa kamu?!" kesal Pak Broto.

"Carly kakinya sakit pak. Dia gak bisa jalan." ucap Marcel malas.

"Kenapa mesti gendong-gendongan gitu? Biar keliatan mesra iya? Kasian yang jomblo kalo liat kalian kaya gitu." ucap Pak Broto.

"Bapak Curhat?" ini Marcel. Lalu ia pergi sambil memapah Carly meninggalkan pak Broto.

"Anak muda jaman sekarang pacarannya gak tahan euy." ucap Pak Broto lalu pergi.

Carly dan Marcel telah sampai di kelas Carly. Marcel memastikan Carly baik-baik saja disana. Ia takut kalo Carly banyak gerak nanti kakinya sakit. Kan Si Carly itu cacingan. Jadi, gak betah kalo gak gerak sedikitpun. Setelah memastikan Carly baik-baik saja Marcel pun pergi dari kelas Carly dan bergegas menuju kelasnya.

Tapi, saat Marcel hendak ke kelasnya Lili malah menghadang jalan Marcel. Marcel mencoba melewati Lili. Tapi hasilnya nihil.

"Minggir!" ucap Marcel.

"Nggak mau." ucap Lili dengan nada manjanya.

"Minggir!" nada Dingin Marcel pun keluar.
"Nggak mau Marcel." Marcel keasl tak habis pikir dengan jalan pikiran Lili yang sudah putus itu.

"Aku kangen sama kamu Marcel." ucap Lili lalu memeluk Marcel. Marcel tersentak kaget saat Lili memeluknya.

"Kamu gak kangen sama aku cel?" tanya Lili masih memeluk Marcel. Marcel tak membalas pelukan Lili itu.

"Lepasin gak!" ucap Marcel.

"Nggak mau. Aku kangen sama kamu!" ucap Lili.

"Lepasin Li, lo gak liat? Kita di liatin sama anak sekolah!" ucap Marcel.

"Aku gak peduli." Lili malah mengeratkan pelukannya.

"Lepasin! Kasian si Darent kalo liat pacarnya kaya ginim" ucap Marcel dengan nada sinisnya. Lili malah tertawa.

"Darent gak sekolah. Dia lagi keluar kota buat ngejenguk bude-nya yang lagi sakit. Jadi, aku bebas ngelakuin apapun." ucap Lili. Marcel melepas paksa pelukan itu.

"Li, lo berubah. Jangan harap dengan lo kaya gini gue mau balik lagi sama lo. Dengan lo kaya gini. Gue makin jijik sama lo Li. Lo itu cewek, lo harus bisa jaga harga diri lo! Dan dengan kaya gini, lo udah jatuhin harga diri lo sendiri!! Dasar Bitch!" setelah mengeluarkan kata-kata itu. Marcel langsung pergi.

"Aku bakal buat kamu balik lagi ke aku cel." ucap Lili.

--

Bel istirahat berbunyi. Marcel langsung pergi keluar kelas tanpa peduli guru yang masih berada di kelas. Marcel pergi menuju kelas Carly dan mengajak Carly ke kantin. Tapi, Carly sedang mengobrol bersama teman cowoknya. Jujur, Marcel kesal melihat Carly mengobrol dengan laki-laki lain selain dirinya. Marcel pun langsung mendekati mereka.

"Ehemm." suara dehaman Marcel membuat tatapan Carly dan Laki-laki itu menuju kepada Marcel.

"Eh elo cel, mau ngapain kesini?" tanya Carly. Marcel menatap laki-laki itu intens, sebal melihat laki-laki itu. Seolah mengerti dengan tatapan Marcel. Laki-laki itu pun merasa tidak enak.

"Eh car, gue di panggil ke ruang osis nih. Gue duluan ya." ucap Laki-laki itu lalu pergi meninggalkan Carly dan Marcel.

"Dia siapa?" tanya Marcel.

"Ohh, dia itu temen kecil aku cel." ucap Carly. Marcel diam tak menjawab lagi.

"Lo mau ngapain kesini cel?" tanya Carly.

"Gue mau ngajak lo ke kantin." ucap Marcel.

"Jangan ngajak gue ke kantin. Gue gak ada duit." ucap Carly.

"Gue yang teraktir elah." ucap Marcel lalu memapah Carly berdiri.

Sesampainya dikantin Marcel membawa Carly ke tempat Rafa dan Putra duduk disana. Dan tak lupa Putra duduk di samping Queen. Dan Rafa serasa jadi nyamuk.

"Nih nambah lagi anak satu bawa cewek! Makin lah gue jadi nyamuk!" ucap Rafa kesal setelah Marcel dan Carly duduk di hadapannya.

"Makanya cari gebetan." ucap Putra.

"Gue udah punya dong." ucap Rafa.

"Siapa yang mau sama lo? Otak aja gak punya!" ucap Marcel.

"Anjing lo! Gue kan ganteng, Siapa sih yang bakal nolak cowok ganteng kayak gue?" Rafa terlalu percaya diri.

"Gantengan gue kali!" ucap Putra.

"Sudah-sudah kalian berdua itu sama aja. Sama-sama cowok." ucap Marcel.

"Kalo kita cowok lo apa?" tanya Rafa.

"Gue laki-laki lah."

"Sama aja anjing!" kesal Putra.

"Anjing? Mana anjing? Gak ada anjing disini!" ucap Rafa.

"Berisik lo nikita mirzani!" balas Putra.

"Dih tete gue aja gak ada. Gimana mau jadi nikita mirzani." ucap Marcel. Carly? Menatap Marcel dengan tatapan Geli.

"Carly diem aja." ucap Rafa. Membuat Marcel beralih ke Carly.  Carly mah nyengir.

"Gue laper." Carly tukang nyengir 2k18 :v

"Raf, beliin bakpao dong empat." ucap Marcel tanpa dosa menyuruh Rafa.

"Lah? Ngapa nyuruh gue sih? Kan si Putra ada." Kesal Rafa.

"Karena lo yang sendirian disini." ucap Marcel.

"Mentang-mentang gue jomblo. Lo ngehina gue terus. Gue itu ngerasa ternistakan tau gak." ucap Rafa.

"Biar gue beli sendiri aja Cel." ucap Carly.

"Eh jangan, biar gue aja. Kan kaki lo lagi sakit." ucap Rafa sambil nge-wink ke Carly.
"Apa lo pake nge-wink sat!" Marcel emosi.

"Cuma nge-wink doang cel yaampun. Belum gue rebut!" ucap Rafa.

"Rebut dia? Langkahin gue dulu!" ucap Marcel. Carly mah gak mudeng mereka ngomong apa.

"Hah? Ngelangkahin lo mah gampang cel. Lo tiduran gih, nanti gue langkahin." ucap Rafa.

"Yeu si bangsat!" kesal Marcel.

"Emm, Kalian kapan nih selesai ributnya? Gue udah laper nih." Ini Carly dan tak lupa sambil nampilin wajah tanpa dosanya atau watados.

"Gue lupa. Tunggu ya cantik." ucap Rafa. Lalu pergi ke stand bakpao. Marcel ngerangkul Carly dan mendekatkan wajahnya ke telinga Carly sambil membisikkan sesuatu.

"Jangan ngomong sama laki-laki lain selain gue. Karena gue gak suka liat lo gitu."

-
Maaf ya :)

[SUDAH DI REVISI]

Tempramental Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang