"Putus yang menyenangkan😎."
-Marcelino Atmadja--
Hari ini, Marcel telah menyiapkan semuanya untuk Carly. Mulai dari sebucket bunga Mawar, Coklat, boneka, dan Topi Couple. Tak, lupa juga ia akan menyiapkan dinner yang romantis untuk Carly supaya Carly tak mudah untuk melupakannya.
Marcel pergi ke rumah Carly dengan mengendarai sepeda motornya. Sesampainya di rumah Carly, Marcel pun mengetuk pintu, sengaja ia tak mengeluarkan suaranya karena ini kan surprise.
"Siapa?" ucap yang di dalam rumah Carly. Marcel bingung. Sejak kapan kekasihnya berubah suaranya jadi suara cowok. Tak lama kemudian pintu terbuka. Terlihatlah seorang cowok yang hanya memakai boxer itu. Marcel kesal bukan Main. Ia menatap cowok itu, atau Devan dengan tatapan tajamnya.
"Ngapain lo disini?" tanya Marcel dengan aura dinginnya.
"Gue mau mainlah sama pacar gue!" ucap Devan dengan nada tengilnya.
"Maksud lo apa? Dia cewek gue sat!" kesal Marcel. Lalu masuk ke kamar Carly, dan terlihatlah Carly sedang tertidur pulas tanpa sehelai benang.
"Lo apain cewek gue anjing!" ucap Marcel ingin membunuh Devan."Gue udah sering kali ngelakuin ini sama dia. Dan sebelum lo pacaran sama dia, gue udah pacaran sama dia."
"Maksud lo apaan babi!"
"Kalem. Gue cuma mau bales dendam sama lo!"
"Cari mati lo ya?!" kesal Marcel yang sudah hampir di ubun-ubun. Devan tersenyum sinis.
"Lo gak inget? Dulu lo ngegebukin gue? Pas di Cafe waktu lo masih pacaran sama Si Lili. Lo gak inget itu?"
"Anjing!!" Marcel dan Devan pun ribut. Carly terbangun karena mendengar suara bising di luar kamarnya. Carly segera memakai baju seadanya. Dan mencoba melerai mereka.
"Apa-apan sih kalian ribut dirumah gue!" ucap Carly yang sekarang ada di tengah-tengah mereka.
"Udah bales dendamnya hah?!" kesal Marcel.
"Gue seneng bisa liat lo menderita!" Devan dengan senyum smirknya. Marcel masih kesal, Bunga yang ia pegang pun ia buang secara asal ke arah Carly.
"Bodohnya gue bisa suka sama lo yang ternyata cuma mainin gue doang. Makasih buat 2 bulan ini. Gue gak nyesel putus sama lo. Malah, gue bersyukur sama Tuhan udah ngasih tau kebejatan kalian." ucap Marcel tersenyum kecut. Lalu pergi. Devan dan Carly mah cuma tersenyum penuh kemenangan. Toh sudah sukses acara balas dendam mereka.
Marcel pergi ke rumah Lili. Pikirannya campur aduk saat ini. Semua pikiran tentang Carly yang polos itu semua cuma topeng. Dia butuh tempat bersandar. Setelah sampai dirumah Lili Marcel pun langsung mengetuk pintu rumah Lili dan terdapat David yang membuka pintunya. David kaget bukan main, setaunya Marcel marah karena adiknya menyelingkuhi Marvel.
"Loh? Mau ngapain? Bukannya lo udah putus sama Lili ya?"
"Kalo udah putus emang gak boleh jadi temen ya bang?" ucap Marcel.
"Ohh, hehe. Nyari Lili kan? Dia ada di kamar lagi ngerjain PR katanya masuk aja cel." ucap David.
"Makasih bang." Marcel langsung masuk ke kamar Lili yang ternyata gak di kunci. Terlihat Lili sedang sibuk berkutat dengan Bolpoint-nya. Entah kenapa, pikiran Marcel sekarang terbawa ke masa lalu saat ia bersama Lili. Senyumnya, candanya, tawanya, semua tentang Lili terlintas di pikirannya.
Lili yang sadar tengah di amati itu pun bingung. Kenapa Marcel melamun dan menatapnya seperti itu.
"Cel? Kamu gak apa-apakan?" tanya Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempramental Boyfriend [COMPLETE]
Fiksi Remaja[Private di beberapa chapter. Jadi follow akun gua dulu sebelum menyimpan cerita ini di library?] Mepunyai pacar yang sangat over protektif, Posesif dan temprametal. memang sangat menyebalkan. But, dia itu orang nya penyayang, sesosok yang romantis...