Kedai kopi DNA? Jieun bertanya-tanya dalam hati. Apa dia serius atau sedang mempermainkanku?
"Kedai kopi DNA? Itu tempat kerjaku."
"Oh ya?" ucap Jungkook sedikit tidak percaya.
"Berarti kau akan bekerja bersamaku?"
"...."
Jieun cukup tahu kalau Jungkook tidak mau membahas ini lagi, dari awal memang Jungkook tidak banyak bicara--ia hanya berbicara seperlunya saja.
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Jieun yang penasaran, karena Jungkook menggantung pertanyaannya--hanya bisa bungkam. Sebenarnya masih ada banyak pertanyaan yang Jieun bisa tanyakan. Namun semua itu hilang begitu saja dan akhirnya Jieun memilih duduk tenang--melihat jalanan.
Setelah dirasa cukup, Jungkook pelan-pelan menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah. Rumah itu tidak bisa dikatakan besar juga tidak bisa dikatakan kecil, namun cukup untuk ditempati satu atau dua orang.
"Mau turun tidak?"
"Hah? Sudah sampai? Ayo turun."
Tidak lama kemudian kedua orang itu menuruni mobil tersebut dan berjalan menuju tempat tujuan dengan Jungkook yang memimpin dan Jieun yang mengiringi.
Lalu Jungkook mengetuk pintu itu dengan hati-hati.
"Sebentar!" sebuah seruan terdengar dari dalam rumah yang 'tak lain adalah penghuni rumah ini sendiri.
Jieun sebenarnya merasa sangat canggung saat ini. Wajahnya menunduk sehingga terlihat bahwa ia tidak percaya diri. Ia menyesal, seharusnya ia memilih tidak ikut kemudian secepatnya pergi dari sini.
"Silakan masuk." ucap sang pemilik rumah setelah membuka pintu.
Tunggu, suaranya terdengar familiar. Jieun segera mendongakkan kepalanya tepat menghadap sumber suara.
Betapa terkejutnya Jieun saat ini dengan wajah orang yang di depannya. Wajahnya terlihat familiar. Akhirnya Jieun mengingat sesuatu.
Orang itu adalah orang yang sama yang menenangkan Jieun, memberi alamat, dan ... menabrak Taehyung. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Fanfiction[COMPLETED] "I can't accept the fact that the only one who thinks I'm worth, is gone." Kecelakaan itu membuat Jieun tidak pernah menyangka bahwa orang itu benar-benar pergi dari dunia ini, tetapi di dalam hatinya, ia sangat percaya bahwa orang itu t...