3. Him

2.2K 371 199
                                    

If you wanna cry, just let it be

-GONE-

Taehyung dilarikan ke rumah sakit.

Di sinilah aku sekarang. Duduk di ruang tunggu di depan kamarnya sambil berlinang air mata. Aku tidak sanggup melihat keadaannya sekarang.

Aku masih tidak percaya atas semua kejadian tadi. Itu terjadi dengan sangat-sangat cepat. Aku bahkan tidak tahu apa ia masih hidup atau tidak.

Hingga tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

Dan ia adalah pembunuh calon suamiku. Oh tidak-tidak, maksudku suamiku.

Aku sudah resmi menjadi nyonya Kim Ji Eun. Setidaknya bagiku.

"Nyonya Kang, aku sangat-sangat menyesal atas kepergiannya. Maaf aku harus mengatakan ini, ia tewas."

Isak tangisku semakin menjadi-jadi.

"Tidak... Tidak mungkin."

"Aku sangat menyesal nyonya Kang, aku benar-benar minta maaf. Waktu itu aku-"

"BULLSHIT! DIA SUDAH TERLANJUR MATI, B!TCH!! Lalu kau baru meminta maaf?" ucapku dengan nada meninggi disertai dengan sesegukan.

"Aku hanya mengucapkan permohonan maaf, aku berjanji akan bertanggung jawab atas kematian tuan Kim. Tolong ampuni aku nyonya Kang." ucapnya sambil menundukkan kepala.

"JANGAN PANGGIL AKU NYONYA KANG, PANGGIL AKU NYONYA KIM." emosiku memuncak.

"Ma-maaf nona Kim." ucapnya masih sambil menundukkan kepala.

Aku... Sangat mencintainya, tapi... Kenapa ia pergi?

Orang yang membuat suamiku mati harus mendapat hukuman setimpal.

Aku mendangakkan kepalaku sambil bertanya, "siapa namamu eoh?"

Ia menggangkat kepalanya. "Park Ji Min."

Raut wajahku berubah 180°

"Selamat kau terdaftar." ucapku penuh senyum sambil menjulurkan tanganku.

"Te-terdaftar?"

"Terdaftar menjadi orang yang akan kubu-" ucapku terpotong oleh suara telepon milik Park Ji Min sialan ini.

"Halo?... Mau ke sini? Jangan!... Aku akan menceritakannya nanti... Apa? Dalam perjalanan... Terserahlah. Bye."

Siapa orang yang di telepon itu?

Selamat Park Ji Min, kau terdaftar menjadi orang yang akan kubunuh. []

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang