Anak Perusahaan Warren Group di Korea Selatan kedatangan direktur baru. Bukan karna diutus, namun berkat permintaan pribadi sang direktur.
Song Min Ho. Direktur termuda dalam sejarah pimpinan Warren Group. Ia menjadi sosok yang tengah hangat diperbi...
Sebelum masuk ke part -08-, di part ini gue mau jelasin sedikit tentang karakter Mino.
-Mino terkesan memanfaatkan Irene?-
Jawaban mentahnya, iya. Mino itu pebisnis dengan karir gemilang, dia ga mungkin memberi bantuan besar-besaran secara cuma-cuma ke orang yang dia baru kenal. Irene butuh bantuan Mino, dan begitupun sebaliknya. Silahkan teman teman terjemahkan jenis relationship apa yang terjadi sama mereka berdua saat ini.
===***===
Usai menjemput file yang diberikan Irene di lobby hotel, Sekretaris Yoon langsung menuju bandara dan bergegas mengeluarkan koper berisi pakaian Mino yang selalu stand by di bagasi mobil pribadinya. Keduanya terbang menuju Jepang untuk menghadiri rapat dengan salah satu klien. Sore harinya, Mino meminta Sekretaris Yoon untuk langsung pulang ke Korea demi menjaga Hana karna ia tak sempat pamit pada putri kecil nya berkat rencana dadakannya ini. Sedangkan Mino, ia mengambil alih tiket dan pasport miliknya yang dipegang Sekretaris Yoon.
“Tolong jaga Hana, katakan padanya aku akan segera kembali. Ini hanya kunjungan ku seperti biasa, takkan lama”pinta Mino, dengan setelan santai serba hitam ia berjalan sambil menyeret kopernya dan meninggalkan Sekretaris Yoon, keduanya berpisah di bandara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=0=
22 jam berlalu, Mino benar-benar lelah dengan penerbangan kali ini. Ini adalah penerbangan terpanjang seumur hidupnya, ia bahkan harus dua kali transit karna tak tersedia penerbangan langsung kemarin. Ia kemudian melangkah keluar dari pintu kedatangan luar negeri dan berbaur dengan kerumunan orang yang berlalu lalang di bandara. Mino melirik jam tangan yang melingkar ditangannya, jam sembilan pagi, ia memutuskan mencari hotel untuk setidaknya merebahkan tubuhnya, kelas bisnis tak mengurangi rasa lelahnya.
Mino menghabiskan sebagian waktunya di hotel untuk beristirahat sejenak dan memberi kabar pada putri kecilnya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Mino sudah siap dengan setelan semi formal yang selalu tersedia di kopernya. Mino masuk ke salah satu taksi yang dipesan pihak hotel untuknya, ia memberikan alamat pada pria paruhbaya yang kebetulan sedikit bisa berbahasa inggris.
Mino berhenti disalah satu toko bunga dipinggir jalan, ia menemui si pemilik dan meminta seikat bunga daisy merah dirangkai seindah mungkin untuknya. Wanita itu menyanggupi dan memilih yang terbaik seperti yang diminta pelanggannya.
“Apa anda sudah menikah?”Mino terkejut dengan pertanyaan itu, ia kemudian menyadari bahwa si perangkai bunga melirik jemarinya yang kosong.
“Belum”jawab Mino singkat sambil sesekali mengedarkan pandangannya pada toko yang tampak cantik dihiasi ratusan bunga.
“Kalau begitu ungkapkanlah, bunga daisy merah juga punya arti mencintai diam-diam. Katakan sekarang atau anda akan menyesal”nasehat wanita paruhbaya itu, dalam sekejap bunga bunga tadi sudah terangkai indah. Ia dengan tersenyum menyerahkan bucket bunga itu pada Mino.