Tim 1 mengelilingi studio kecil itu, menilik setiap inci dalam ruangan di studio, sedangkan 2 tim lainnya berjaga dan memeriksa dalam radius 10 meter dari studio itu. Namun tak ada tanda-tanda seseorang baru saja menggunakan studio tersebut, Mino yang mengekor dari belakang lantas panik. Hari semakin malam dan Irene tak kunjung ditemukan.
DEG
Benda apa itu?
Mino segera memalingkan wajahnya, menatap ke segala arah dan pergi meneliti setiap inci ruangan studio lukis. Kanvas, botol bekas cat, bahkan mug yang berisi beragam ukuran kuas tak luput dari pandangannya. Hingga ketika ia merasa aman, sang Ketua Tim ditarik ke pantry.
"Aku melihat CCTV disembunyikan di dalam kayu gantungan mantel didepan pintu menuju ruang kecil. Bukankah janggal menaruh gantungan mantel disana?. Aku juga sudah mencari keseluruh ruangan dan sepertinya hanya itu satu-satunya kamera"bisik Mino.
Ketua tim lantas memberi arahan melalui pesan singkat pada salah satu anak buahnya dan diteruskan estafet agar tak menimbulkan kecurigaan Kwon Yool bila mereka menatap ponsel bersamaan.Tanpa gerakan sia-sia dan tanpa banyak suara, sandiwara dimulai.
"Kumohon carilah diruangan ini sekali lagi, akan kubayar berapapun untuk kalian. Butuh waktu bagiku untuk memanggil detektif swasta ke tengah hutan dan Irene dalam bahaya"mohon Mino.
Detektif Ji dengan tenang melapas jaketnya dan menggantungnya tepat kearah lensa yang sudah ia lirik sejak tadi.
"Baiklah, kami cari sekali lagi"putus detektif Ji.
'Dapat !'bisik Min Woo ketika menemukan sesuatu yang janggal dilantai.
Suara ketukan sepatu mereka berbeda ketika melintasi bagian itu, sekilas tampak sama memang. Namun bila dilihat dari dekat, sebidang lantai hanya ditutupi stiker yang sama dengan seluruh lantai ruangan.
Bagian itu tampaknya terbuat dari kayu tebal, sehingga suara langkah teredam dan sekilas mirip dengan ketukan sepatu seseorang yang melangkah dilantai.
Dua orang polisi mencoba mencongkel pintu menuju lubang rahasia itu. 2 menit berlalu, mereka lantas beralih dengan mencoba melepas stiker lantai itu dan justru menemukan sebuah triplek yang cukup tebal yang ternyata jadi alasan sulitnya mencongkel pintu itu.
Usai menyingkirkan triplek, mereka akhirnya menemukan jalan masuk. Salah seorang polisi menekan sebidang papan itu lalu menggesernya kekiri, tempat ini dirancang begitu rapi pikir mereka.
Detektif Ji lantas maju ketika jalan masuk keruang bawah tanah terbuka. Melangkah amatpelan agar papan kayu tua itu tak berderak. Satu persatu anak tangga dilewatinya. Berdiri dibalik kabinet berbahan besi yang diisi puluhan botol cat minyak dan akrilik, diintipnya gadis yang diketahui bernama Irene itu dari kejauhan.
Dengan tangan yang terbalut sarung tangan anggar, Kwon Yool berdiri dibelakang Irene dan siap mengakhiri nyawa gadis itu dalam 15 menit.
Namun suara tembakan peringatan memecah keheningan. Polisi yang bersiaga diatas sontak turun dengan senjata ditangan mereka, sedangkan 2 pasukan yang berjaga diluar langsung mendekat ke TKP.
Detektif Ji memimpin jalan, meminta Kwon Yool menyerah dan mengangkat kedua tangannya karna ia sudah terkepung. Tak ada jalan keluar dari ruang bawah tanah ini selain pintu yang tadi mereka bobol.
Kwon Yool menyeringai, tatapan tajam dan mencemooh itu dialamatkannyaa pada Detektif Ji. Ia tertawa kecil sambil mendekati Irene kembali setelah sempat melepas cengkramannya dari bahu gadis itu.
"Kalian lama sekali menemukanku"ejeknya.
Disisi lain, Mino ikut turun ke ruang bawah tanah usai mendengar Irene menangis, begitupun Min Woo yang ikut turun demi mencegah hal yang diluar rencana terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/139958246-288-k621540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold My Hand [COMPLETED]
FanfictionAnak Perusahaan Warren Group di Korea Selatan kedatangan direktur baru. Bukan karna diutus, namun berkat permintaan pribadi sang direktur. Song Min Ho. Direktur termuda dalam sejarah pimpinan Warren Group. Ia menjadi sosok yang tengah hangat diperbi...