Mino yang tengah duduk di ruang kerjanya meraih bingkai foto Hana yang berada disudut meja. Ia membuka bingkai foto itu dari belakang, tersimpan selembar foto yang tampak usang disana. Tiga anak muda yang tersenyum ke arah kamera, saling merangkul dan saling meyakini bahwa tak seorangpun dari mereka yang akan melepaskan tangan meski diujung tebing sekalipun. Hingga akhirnya, pegangan itu mulai longgar dan dari sinilah mulanya.
■FLASHBACK ON■
Ini sudah satu tahun sejak mereka bertiga lulus kuliah, Mino dengan prestasi gemilangnya langsung mendapat tawaran kerja disalah satu perusahaan konstruksi bangunan terbesar didunia, Warren Group. Bobby sahabatnya disibukkan dengan aktivitasnya sebagai pekerja kantoran, sedangkan Jisoo bekerja disebuah galeri seni berkat bantuan orang tua Bobby. Gadis itu tak suka bekerja dibalik meja, katanya.
Hari itu, sepulang kerja Mino berniat mentraktir kedua sahabatnya untuk merayakan dirinya yang jadi pegawai tetap. Langkahnya begitu ringan dan tak sabar membagi kabar bahagia yang ia bawa. Usai menekan tombol password flat Jisoo, ia berulang kali memanggil nama gadis itu. Rumah itu kosong, pengap dan gelap. Mino berjalan kearah kamar Jisoo, ia sontak mendobraknya karna hanya mendengar suara tangisan dan tak ada jawaban yang diberi si empunya kamar ketika namanya dipanggil.
Tirai abu-abu dikamar itu masih tertutup dan kamar tampak berantakan. Jisoo tampak duduk dilantai sambil memeluk lututnya, ia bersandar disisi tempat tidurnya dan tak henti menangis.
"Jisoo-ya, kau kenapa?. Apa yang terjadi?"Mino menangkupkan kedua tangannya dipipi gadis itu, dirapikannya sedikit rambut Jisoo yang menutupi wajahnya karna menunduk.
"Bobby, Bobby sepertinya meninggalkanku, Mino-ya"Jisoo masih terus menangis sesenggukan, ia mengadu pada Mino sambil memegang lengan laki-laki itu.
"Aniya, tidak mungkin Bobby seperti itu. Kulihat hubungan kalian baik-baik saja belakangan ini"sanggah Mino.
"Aniya. Telpon ku tak diangkat sejak semalam, ia juga tak ada diapartemennya. Ia bahkan mengganti passwordnya. Aku rasa dia sudah tahu"
"Tahu apa?"Mino menatap Jisoo penuh selidik, wanita itu meraih testpack yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya. Mino merampas benda itu dan Jisoo kian terisak.
"Karna ini dia meninggalkanmu?!. Jawab?!"Mino lantas bangkit dan keluar dari kamar Jisoo, wanita itu ikutan berlari dan mengejar Mino yang berlalu menuju flat Bobby.
Dengan amarah yang memuncak, Mino berlari menggunakan tangga darurat, ia lantas menggedor pintu flat Bobby dan berteriak. Sedangkan Jisoo mencoba menahan Mino, memeluk lengan Mino dan berharap agar laki-laki itu menghentikan aksinya.
"Mino-ya, kkeumanhae. Ini salahku"Jisoo terus menangis dan itu semakin menyakiti Mino.
"Kenapa ini jadi salahmu?!. Berhentilah menangis, akan kucari bajing*n itu!"
"Aniya, andwae Mino-ya. Ini salahku. Jika aku teratur minum pil itu, semuanya tidak akan serumit ini"Jisoo terus menyalahkan dirinya sendiri, hingga akhirnya Mino menghentikan aksinya karna Jisoo jatuh pingsan.
Usai mengantar Jisoo ke flat nya, Mino membereskan seisi rumah itu. Matanya tertahan cukup lama pada alat test kehamilan milik Jisoo, ada rasa bahagia ketika mendapati dua garis menghiasi stik itu, Jisoo akan jadi seorang ibu dari bayi kecil yang tengah dikandungnya. Disatu sisi, amarahnya belum memudar sedikitpun, ia bertekat mencari Bobby dan menyeretnya kehadapan Jisoo untuk bertanggungjawab. Ia kemudian mengambil dompet dan ponsel dari dalam tas nya lalu bergegas keluar, mendatangi cafe atau kedai kopi tempat Bobby biasa nongkrong. Satu persatu rumah teman-teman Bobby pun tak luput dari pencariannya.
"Yoboseo, Jisoo-ya, ada apa?. Apa terjadi sesuatu?"
"Eo, Mino-ya. Aniya, nan gwenchana. Mino-ya, sudah malam, kembalilah ke rumah. Berhentilah mencari Bobby, ia bersama ku sekarang. Barusan ia menjemputku ke flat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold My Hand [COMPLETED]
FanfictionAnak Perusahaan Warren Group di Korea Selatan kedatangan direktur baru. Bukan karna diutus, namun berkat permintaan pribadi sang direktur. Song Min Ho. Direktur termuda dalam sejarah pimpinan Warren Group. Ia menjadi sosok yang tengah hangat diperbi...