"Sajang-nim, coba lihat ini dulu"Sekretaris Yoon segera menyalakan televisi di ruangan Mino.
Salah satu stasiun TV menayangkan berita mengejutkan. Lagi-lagi hal mengerikan terjadi di kota Chuncheon, Gangwon-do. Pagi itu, salah seorang warga yang hendak menguburkan abu kremasi putranya di bawah pohon di bukit mendadak histeris dan berlari ketakutan setelah melihat beberapa bagian kerangka manusia tak jauh dari tempat pria paruhbaya itu berpijak. Ia kemudian berlari ke arah pemukiman warga dan memberitahukan apa yang ia lihat barusan. Warga berbondong-bondong mendekati tempat yang dimaksud, meski ada sebagian yang awalnya tak acuh dan menganggap pria tersebut berhalusinasi. Tak lama setelah itu, polisi yang menerima laporan warga mulai berdatangan dan membatasi wilayah tersebut dengan garis polisi serta membatasi akses ke arah hutan yang berada di kaki bukit tersebut. Polisi turut mengawal ketat kerumunan warga yang hendak mendekat.
"Sajang-nim"tegur Sekretaris Yoon yang menyerahkan PC Tablet ke hadapan Mino yang sejak tadi termenung.
"Masyarakat mulai berspekulasi kalau kerangka mayat yang ditemukan ada hubungannya dengan kasus pembunuhan berantai 15 tahun yang lalu"tutur Sekretaris Yoon yang menunjukkan beberapa forum serta situs yang membicarakan hal tersebut.
"Bagaimana bisa mereka segampang itu menghubungkan kasus ini dengan kasus yang bahkan sudah kadaluarsa?"sanggah Mino sambil terkekeh, ia kemudian kembali ke kesibukannya bersama setumpuk dokumen dihadapannya. Matanya bahkan tak berniat melirik jarum jam yang menunjukkan jam pulang, Mino terlalu sibuk.
"Tulang rawan tiroid"cetus Sekretaris Yoon yang membuat Mino mematung sesaat, ia menghentikan kesibukannya sejenak demi mendengar penjelasan Sekretaris Yoon. Jemarinya tertahan saat hendak membalik lembaran dokumen.
"Ada 11 korban dan saat ini ahli forensik bekerja sama dengan polisi mencari tahu identitas mereka. Menurut anda, bagaimana bisa ada 11 kerangka dalam satu lubang?. Dan semuanya mengalami cedera parah pada tulang rawan tiroid. Maaf, tapi saya pikir mereka semua dibunuh dengan cara yang sama seperti ibu anda"simpul Sekretaris Yoon usai menyodorkan fakta pada Mino. Sekretaris Yoon meletakkan deretan foto yang diambil di TKP. Ia mensejajarkan belasan foto itu dihadapan Mino.
"Kkeundae, sajang-nim. Bolehkah aku bertanya?. Mengapa ibu anda tidak masuk dalam daftar korban pembunuhan tersebut?. Mengapa masyarakat berpikir bahwa pembunuhan berantai itu berhenti di 15 tahun yang lalu?. Padahal jelas bahwa ibu anda adalah korban terakhirnya, 14 tahun yang lalu. Berkas penyelidikan menunjukkan hal tersebut. Mengapa polisi menutup kasusnya tiba-tiba?"
Mino lantas beranjak dari kursinya, ia berdiri menghadap kaca besar dibelakang meja kerjanya yang menyuguhkan pemandangan kota sore hari. Ia menarik nafas dalam dan memasukkan kedua tangannya di sepasang saku celananya.
"Tahun 2004, ada pemilihan walikota Chuncheon. Walikota yang memimpin saat itu kembali mengajukan diri. Menurut mu, apa tanggapan masyarakat jika di tengah-tengah masa kampanye nya, yang berjanji memberikan rasa aman, justru lagi-lagi terjadi pembunuhan berantai di daerah itu?. Masyarakat takkan memilihnya, uangnya akan habis sia-sia, reputasinya juga selesai, ia akan dianggap gagal. Mereka menyembunyikan barang bukti berupa dompet ibuku, membuatnya seolah-olah korban perampokan, dan kasusnya selesai tak berbekas"jelas Mino, kepedihan begitu terasa ketika ia menceritakan kisahnya. Peristiwa itu menjadi luka sekaligus mimpi buruk baginya, ia benar-benar membenci cara kerja pemerintahan saat itu. Itu sebabnya Mino tak pernah berniat berkumpul bersama para Tetua dan pejabat negara. Ia enggan terlibat dengan permainan kotor mereka.
"Yoon-biseo, jika memang ke sebelas korban tersebut bernasib sama seperti ibuku. Menurut mu, mengapa ia mengubah polanya?. Si brengs*k gila itu, apa ia kehilangan rasa percaya diri setelah membunuh ibuku?"tanya Mino pada Sekretaris Yoon yang berdiri disisinya, ada kebencian yang tersirat di setiap kata yang Mino ucapkan tentang si pembunuh itu. Baginya, publik tidak cukup tahu tentang kasus ini, tentang rasa sakit yang dialami keluarga korban yang bahkan kasusnya diabaikan demi kepentingan mereka yang diatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold My Hand [COMPLETED]
FanfictionAnak Perusahaan Warren Group di Korea Selatan kedatangan direktur baru. Bukan karna diutus, namun berkat permintaan pribadi sang direktur. Song Min Ho. Direktur termuda dalam sejarah pimpinan Warren Group. Ia menjadi sosok yang tengah hangat diperbi...