-01-

4.5K 291 33
                                    

"Andweeeee"teriak Mino yang terbangun dari tidurnya, ia bahkan berkeringat meski sudah menghidupkan penyejuk udara.

Peristiwa hari itu masih menjadi mimpi buruk bagi Mino hingga kini. Tak jarang ia terjaga di tengah malam karna terus teringat akan hal itu. Mengingat bagaimana orang yang ia cintai tak lagi mampu menggenggam tangannya. Ia kemudian mengambil segelas air putih diatas nakas dan menenggaknya hingga habis tak bersisa. Mino kemudian berjalan ke arah meja kerjanya dan membuka beberapa file. Senyumnya terukir jelas saat melihat satu persatu foto dan memutar beberapa video singkat. Hingga akhirnya, Mino kembali tertidur di meja kerjanya hingga pagi hari. Sebagaimana kebiasaannya akhir-akhir ini.

"Ne, silahkan masuk"teriak Mino yang terbangun berkat suara ketukan pintu. Pelayan mengantarkan nampan berisi sarapan paginya.

Ia kemudian mandi dan segera berpakaian sambil mengunyah sandwich buatan ahjumma. Langkahnya tampak santai menuju teras istananya. Ia yang disambut sekretaris Yoon kemudian segera masuk ke dalam mobil.

"Apa ada agenda penting hari ini?"

"Tidak ada, pak. Hanya saja anda dijadwalkan makan siang dengan Nn. Choi"

"Hhhh, aku sungguh tidak berminat dengan hal-hal seperti itu"Sekretaris Yoon hanya mengiyakan sebelum ia kembali fokus menyetir.

Begitu sampai di kantor, Mino disapa setiap karyawan yang melihatnya, ia melangkah santai ke dalam ruangannya. Hanya mengecek beberapa dokumen ternyata cukup menyita waktunya hingga jam makan siang menghampirinya. Ia kemudian mengenakan kembali jasnya dan segera menemui Nn. Choi untuk makan siang bersama sebagaimana dijadwalkan.

=0=

"Bagaimana siaranmu?"Mino mencairkan suasana sambil memotong steak dihadapannya agar tak terlalu canggung.

"Ah, nde. Baik baik saja. Hari ini aku akan siaran jam 7 malam"

"Jjinja?. Kalau begitu kita masih sempat mampir ke tempat temanku setelah selesai makan"tawar Mino yang membut penyiar berita itu tampak gugup dan bersemu.

=0=

Mino memarkirkan sedan mewahnya di basement salah satu boutique mewah, ia bahkan membukakan pintu untuk Nn.Choi. Gadis itu mendapat perlakuan istimewa karna statusnya yang berbeda dari sekian banyak wanita yang pernah kencan buta dengan Mino. Bagaimana tidak, Choi Min Ah dikenal sebagai News Anchor cantik nan cerdas dari stasiun TV Nasional dan cucu dari pemilik salah satu Rumah Sakit besar di Seoul. Kakek Nn. Choi bahkan meminta langsung pada Mino agar mau makan siang bersama cucu kesayangannya sekaligus memperlakukan calon pewaris itu dengan baik. Hubungan baik antara Mino dan Ketua Choi yang membuat Mino mengiyakan permintaan itu.

"Kau siaran jam 7 malam bukan?. Mari kita pilih apa yang akan kau kenakan nanti"

"Aniyo, gwenchanayo, Mino-shi. Tim wardrobe sudah menyiapkannya untuk ku"

"Selera fashion ku tak buruk kok, tenang saja"Mino tersenyum kecil lalu berjalan kearah deretan dress. Ia mengambil beberapa lalu meminta Penyiar Choi mencoba beberapa yang sesuai dengan seleranya. Sedangkan Mino, duduk di kursi tunggu sambil membolak balik majalah fashion diatas nakas.

"Aku suka. Maksudku baju yang sekarang kau kenakan. Menurutmu?"

"Ah nde, aku juga memikirkan hal yang sama"tutur Penyiar Choi sambil melirik dress yang tengah ia kenakan.

"Kalau begitu tolong bungkuskan semuanya"pinta Mino pada pegawai boutique tersebut.

"Ani, kkeundae, bukankah yang berwarna tosca tadi yang menurut mu bagus?. Mengapa harus semua?"

Hold My Hand [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang