Chapter 1

152 34 13
                                    

Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi di masa lalumu,karena itu tidak akan merubah apapun. Dan yang perlu kau lakukan hanyalah mengubah masa depanmu dengan menjadikan masa lalumu sebagai pengalaman. ~Fara_Chelsea

Disini,di salah satu SMA unggul yang ada di ibukota, ada sekolah dengan segudang prestasi yang sudah beberapa kali mendapat penghargaan. Yang terkenal dengan siswa-siswinya yang sangat memperhatikan penampilan dalam memakai seragam sekolah.

Di taman depan kelas ada gadis yang terlihat gusar,ia seperti sedang menunggu seseorang.

"Faraaa,,lo masih disini?lo nungguin siapa si?apa lo ikut ekstra?ekstra apa?" Ya itu adalah suara cempreng milik Linda. Dia adalah salah satu teman kelas Fara yang sangat dekat dengan Fara. Bisa dibilang dia adalah sahabat Fara.

"Ini Lin,gue lupa kalo hari ini gue ngga bawa mobil. Terus hp gue juga mati,jadi ngga bisa ngabarin orang rumah buat jemput. Temen-temen juga udah pada pulang semua,gue gimana dong. Yakali jalan kaki."

Tiba-tiba ada seseorang dari belakang Linda dan menggenggam tangan Linda.Ya siapa lagi kalo bukan Deni si pacar linda yang sukanya ngumbar kemesraan.

"Pulang bareng Rafa lah,dia belum pulang tadi,masih ada ekstra sepak bola. bentar lagi juga pulang,lo nyusul gih." Lalu Deni menarik tangan Linda lembut dan membawa Linda pulang tanpa ada niat untuk mengajaknya pulang juga.

Dengan langkah ragu Fara pun menuju lapangan hijau yang luas,dari kejauhan Fara melihat Rafa yang sangat lincah bermain sepak bola. Rafa adalah pacar Fara 1 hari yang lalu. Setelah ia putus dari Raka.

5 menit kemudian Fara masih setia menunggu Rafa,dia duduk di bangku yang ada di taman yang jaraknya agak jauh dari lapangan hijau. "Lama banget,apa gue beliin Rafa minum dulu yah." Lalu Fara pun berniat untuk membelikan Rafa minum,ia menuju kantin yang kebetulan jaraknya dekat dengan lapangan.

Setelah ia membelikan minum untuk Rafa,ternyata Rafa sudah selesai ekstra dan ia sedang duduk di bangku yang tadi Fara duduki.
"Aduh,samperin gak yah,samperin gak yah,lah samperin aja deh." Dengan langkah gugup Fara mendekat kearah Rafa yang sedang terlihat sedang mengibas-ngibaskan tangannya.

"Raf,minum dulu gih biar seger." Rafa yang merasa namanya dipanggil langsung melihat kearah yang memanggilnya. "Eh Fara,kok lo belum pulang si?" Rafa menerima botol yang disodorkan oleh Fara tadi dan langsung menenggak habis minuman yang tadi diberi Fara.

"Iya,aku nungguin kamu Raf. Em boleh ngga aku minta tolong buat anterin pulang. " Fara meremas kuat roknya untuk mengurangi kegugupannya. Walaupun Rafa ini adalah pacarnya,tapi ia belum sangat mengenal Rafa.

"Kenapa ngga bilang dari tadi sayang,kalo kamu bilang mau pulang bareng kan tadi aku bisa ngga ikut ekstra,sekarang kamu jadi telat pulang kan." Rafa menggenggam tangan Fara yang sangat dingin. Ia sangat mencintai gadisnya sejak lama. Sejak Fara masih menjadi pacar Raka.

"Aku emang ngga ada niatan pulang bareng kamu sayang,tapi aku lupa kalo hari ini aku ngga bawa mobil." Kegugupan jelas masih ada,namun ia langsung menutupi dengan senyum,senyum yang membuat Rafa nyaman.

"Yaudah,pulang yuk,ntar dicariin mamah." Lalu Rafa mencium pipi Fara  sekilas dan menggandengnya kearah parkiran.Ia sangat tidak menyangka jika Rafa seromantis ini.

Aaa siapapun,tolong guee. Cowo gue romantis amat si,jadi makin sayang.

Saat Rafa tersadar jika tidak ada Fara disampingnya ia pun menoleh kebelakang dan mendapati Fara yang sedang senyum-senyum sendiri. Rafa sangat gemas dengan kelakuan Fara,ia menghampiri Fara tanpa sepengetahuan Fara dan langsung menggendong ala bridal style dan membawa fara ke dalam mobil.

"Sayang,iih malu diliatin orang." Fara sudah menutupi wajahnya dengan tangannya karena malu. Sedangkan Rafa cuek ia malahan mempersantai langkahnya.

Saat sudah ada di depan mobil Rafa kesusahan membuka knop pintu mobilnya karena tangannya sedang menggendong Fara. Fara tau gerak gerik Rafa yang kesusahan. Ia pun membuka knop mobil dengan satu tangannya yang terulur dengan mudah.

Lalu Rafa meletakkan fara kedalam mobil dengan hati-hati,seolah Fara adalah gadis rapuh yang tidak boleh terluka sedikitpun. Tanpa Rafa sadari ia membuat jarak wajahnya dan wajah Fara dekat,sangat dekat sehingga Rafa bisa merasakan nafas Fara. Sedangkan Fara ia sudah tidak bisa bernafas dengan lancar karena jaraknya dengan Rafa.

Cupp

Rafa lagi-lagi mencium pipi Fara dan ia tersenyum jahil. Rafa langsung memutari mobilnya dan masuk ke kursi sopir ya dia sekarang adalah sopir pribadi kekasihnya sendiri Fara.

Tubuh fara masih menegang karena perlakuan Fafa tadi. Ia memalingkan wajahnya karena malu,baru pertama kali ia di perlakukan seperti itu. Fara memang mempunyai 1 mantan. Tapi karena mantannya sibuk dan pada saat itu fara hanya cinta monyet jadi ia tidak sempat terfikirkan hingga kesana.

"Sayang,mau mampir ke rumah makan dulu ngga?". Tanya Rafa dengan lembut. Ia senyum sangat manis hari ini,entah karena mata Fara yang bermasalah. Intinya hari ini Rafa berbeda.

"Terserah kamu sayang,aku ngikut."Fara membalas senyuman Rafa.walaupun ia sangat gugup, ia tidak akan mengulanginya lagi atau jantung nya akan melompat-lompat seperti sekarang ini.

"Kamu belum makan kan sayang? Tapi ini udah sore banget,nanti aku pesenin makanan aja terus dianter kerumah kamu yah?aku gak mau liat kamu sakit karena gak makan." Rafa masih menatap lurus jalanan ibukota yang tidak begitu macet hari ini.

"gak usah ngrepotin sayang,mamah juga udah masak kok,kamu pesen buat diri kamu sendiri aja sayang." Fara pun memainkan hp nya karena ia tidak mau mengganggu Rafa yang sedang fokus menyetir.

Ting!

Notif Hp Rafa berbunyi menandakan ada WA masuk.

Chika: pulang beliin coklat yah

Fara dengan sangat jelas bisa membaca chat yang masuk, karena hp Rafa sangat dekat dengan Fara. Dengan sigap Rafa mengambil hp dan membaca chat yang barusan masuk. Namun tidak ada tanda-tanda ia akan membalas chat. Ia hanya mematikan hp nya dan meletakkanya ditempat semula.

"Siapa yang?kamu udah disuruh pulang yah?" Sebenarnya Fara tau semua, tau siapa yang mengirim rafa chat,dan isi chat yang pengirim sampaikan. Namun ia hanya ingin melihat kejujuran yang ada pada diri Rafa.

"Ooh tadi mamih aku,katanya jangan pulang malem-malem." Rafa tersenyum kikuk.

Mamah?mamanya rafa bukannya namanya indah?tadikan chika?dia bohong.

"Kenapa gak dibales cuma dibaca doang?ntar mamah khawatir lagi,sini aku balessin." Dengan cepat Rafa langsung merebut hp yang ada di tangan fara dan menyimpannya di saku seragam sekolahnya.

"Ga usah,mamah tau kok pasti kalo ngga dibales aku lagi nyetir.tenang ajah,mamahku perhatian sayang".

Memang ada yang mengganjal hati Fara,tapi ia tidak mau membuat masalah diawal hubungannya ini.

Yuhuuu😊kira-kira chika siapa yah☺vote end coment say😉

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang