"Jangan pernah meninggalkanku,dengan alasan apapun." ~Rafa
Setelah kejadian kemarin, Rafa mengantarkan Fara pulang kerumahnya, dan Fara langsung tertidur karena hari sudah gelap.
Fara yang sekarang memang nampak segar dari hari-hari sebelumnya. Ternyata keberadaan Rafa sangat mempengaruhi hidupnya.
Fara langsung melajukan mobilnya ke sekolah kebanggaannya.
Baru keluar dari mobilnya Fara langsung di peluk oleh kedua sahabatnya, ya siapa lagi kalo bukan Talitha sama Lisa.
"Ey ey ey, keluar dari mobil senyum-senyum sendiri. Ini si kayanya lagi ekhem ekhem..." Ucap Talitha yang sengaja menggantungkan kalimatnya agar membuat Fara dan Lisa kepo.
Fara dan Lisa menatap Talitha heran dan langsung melenggang pergi tanpa menghiraukan teriakan maut Talitha yang sangat berbahaya untuk telinganya.
Fara dan Lisa memang kelasnya berhadapan,jadi memudahkan untuk bertemu satu sama lain.
Belum sempat duduk dikelasnya,Fara ditarik oleh seorang laki-laki yang sangat Fara kenal aroma khasnya. Ya dia adalah Rafa.
"Ngapain kesini?kamu pindah kelas?" Fara menatap bingung dan bertanya dengan polosnya ke arah Rafa.
Rafa tidak menghiraukan pertanyaan Fara dan tatapan teman-teman Fara yang terlihat sedang mengagumi ketampanannya dan ada juga yang mencela karena sangat mengganggu aktifitas kelas.
Mereka berdua lalu berdiri didepan kelas Fara agar tidak mengganggu teman-teman Fara yang sedang mengerjakan tugas.
"Kamu jadi mau ikut ekstra Tata Boga?" Tanya Rafa. Jadi Rafa kesini hanya untuk mengatakan itu,bukannya di chat lebih efektif waktunya.
"Iya, aku niatnya mau daftar jadi anggota hari ini. Kenapa? " Tanya Fara dengan menarik-narik dasi Rafa hingga saat ini tampilannya tidak sama seperti pada saat Rafa ke kelas Fara sebelumnya.
"Nggak pengin nyalonin jadi anggota osis?" Tanya Rafa menatap Fara dalam-dalam.
"Engga, aku lagi pengin ikut ekstra tata boga, lagian jadwalku udah penuh seminggu ini. Senin ekstra Seni, Selasa Kewirausahaan,Rabu tata boga,kamis pecinta alam, dan jumat istirahat." Fara menjelaskan dengan runtut jadwal ekstra yang di ikuti nya.
"Terus, kamu mau menggantikan posisi Linda menjadi ketua seni?" Tanya Rafa sambil memutar HP nya untuk menghilangkan jenuh.
"Itu si sesuai keputusan ketua osis nanti,aku si pengin banget." Jawab Fara dengan wajah berbinarnya. Fara memang ingin sekali menjadi ketua di ekstra seni.
"Aku pastiin kamu bisa, " jawab Rafa dengan wajah percaya dirinya. Wajah yang sangat membuat Fara ingin sekali mengacak-acak muka nya sekarang juga.
"Iya lah, kan aku yang jadi ketua osis nya." Ucap Rafa dengan wajah PD nya. Ucapannya barusan membuat perut Fara tergelitik,mana mungkin Rafa jadi ketua osis. Mungkin itu khayalannya.
"Hahah, kamu kenapa sayang?kamu ngimpi?aku emang tau sekarang ketua osis nya ganti,tapi aku gak percaya kalo kamu yang gantiin." Fara mengucapkan dengan nada dibuat-buat membuat Rafa gemas dengan tingkah Fara.
Rafa mencubit pipi tembem fara dengan kedua tangannya. "Ooh pacarku ngga percaya yah?" Disaat sudah merasa puas karena pipi Fara memerah, Rafa mengeluarkan secarik kertas dan menyerahkan kepada Fara.
"Janji, kalo beneran aku jadi ketua osis tiga hari kedepan ikut liburan bareng aku." Setelah mengucapkan kata-kata itu,Fara langsung membuka kertasnya.
Fara hampir saja terlonjak kaget,disaat ada nama ketua osis tertera yang bernama Atalla Rafa Ya nama Rafa.
"Kamu nyogok panitia?atau pake dukun?masa si." Fara masih belum percaya jika pacarnya ini sekarang sudah mengantikan posisi ketua osis yang lalu.
"Enggak lah, sekarang siap-siap dan aku udah izinin ke mamah kamu,kita liburan." Fara menganga tidak percaya,apa lagi ini.
"Kamu serius?" Tanya Fara masih dengan nada kagetnya. Tiba-tiba muncullah Talitha,Lisa,Sasya, Renaldi dan denis. Entah dari mana kedatangannya.
"Kita harus ikut,ngga baik loh pergi berduaan liburan." Talitha mendapat dukungan dari Lisa,Sasya,Renaldi,dan Denis.
"Oke oke, kalian siap-siap yah,kita bawa mobil dua. Langsung ke bandara" Perintah Rafa yang langsung dijalankan oleh mereka. Fara dan Rafa hanya geleng-geleng kepala karena tingkah teman-temannya.
-----------
Sore ini,mereka menuju ke Pink Beach di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur. Ini semua ide Rafa yang langsung mendapat persetujuan dari teman-temannya. Namun karena ayah Fara tidak mengizinkan pergi menggunakan mobil sendiri untuk pergi ke bandara,jadi ayah Fara sendiri yang menyerahkan mobil Travel milik perusahaan ayah Fara, lengkap dengan supirnya.
Mereka sudah duduk di tempat masing-masing membelah jalanan ibu kota untuk pergi liburan yang tempatnya lumayan jauh.
Karena hari sudah semakin gelap jadi Fara memutuskan untuk tidur di pundak Rafa. Memang sempat canggung sebelumnya,namun kali ini menjadi tempat ternyaman Fara.
Jangan jadi silent riders😂gak baik lagi puasa☺vote nya kaka😊
Mereka semua terlelap karena hari sudah larut malam. Sekarang jam 20:00. Rafa pun membangunkan Fara untuk makan malam.
"Sayang bangun,makan dulu." Ucap Rafa sambil memencet-mencet hidung Fara agar terbangun.
"Gak mau." Ucap Fara sambil menggeliat dan tertidur lagi.
Rafa sudah hampir kehabisan akal membangunkan gadisnya. Ia pun mendekatkan Ayam bakar yang sudah ia beli online agar Fara terbangun.
Usaha Rafa tidak sia-sia,karena Fara mulai membuka mata nya perlahan.
"Suapin, baru mau." Ucap Fara dengan setengah sadar.
Dengan telaten Rafa menyuapi Fara dengan hati-hati.
"Pake Ayam Bakar gak pake sambel hambar banget,kasian tuh sambelnya ngeliatin aku mulu." Kode Fara. Fara memang sangat menyukai pedas.
"Siapa yang ngizinin kamu makan pedes malem-malem?" Ucap Rafa yang membuat Fara bergidik ngeri sendiri karena ucapannya yang begitu dingin dan tatapannya yang menyiratkan ketidaksukaan.
"Kenapa sayang?aku udah biasa..
"Nggak, kamu sekarang lagi sama aku, dan ngga aku perbolehin makan pedes malem-malem, Nanti kamu sakit." Ucap Rafa yang masih sibuk menyuapi Fara.
Fara pun membuka mulutnya dengan malas. Padahal jika bangun tidur langsung makan rasanya tidak enak.
"Ngga bersyukur banget jadi cewe." sinis Sasya dari jok belakang, yang membuat Fara dan Rafa menoleh ke sumber suara.
"Akhirnya, abis juga." Rafa mencium pipi Fara. Karena ada ekspresi tidak suka Fara karena kejadian tadi. Rafa hanya tidak ingin gadisnya ini kenapa-kenapa.
"Kalo ngambek aku cium terus." Ancam Rafa. Jika berdua tidak masalah bagi Fara. Namun dengan keadaan ramai seperti ini siapa yang tidak malu.
Dengan senyum terpaksa Fara ,lalu memeluk Rafa dari samping karena cuaca malam ini sangat dingin.
Entah ini disiapkan Rafa sebelumnya atau ketidaksengajaan. Fara sangat menyukai momen ini. Momen dengan langsung Fara bisa merasakan detak jantung Rafa yang tidak seperti biasanya.
Pink beach😮 NTT
Oi
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable
Fantasy"Aku tidak terlalu paham apa itu nyaman, yang aku tahu setiap kau menatap aku ingin menetap."