Chapter 8

51 21 0
                                    

Teman sanggup merampas orang yang kau cintai tapi sahabat akan menjadi mata-mata orang yang kau cintai. ~Fara Chelsea

Setelah hari kemarin Fara kehilangan moodnya. Hari ini ia berusaha mengembalikan moodnya yang rusak karena orang-orang disekitarnya membanggak-banggakan Linda.

Ia sudah rapi dari tadi dan berniat untuk ke cafe dekat rumahnya. Ia sudah ada janji hari ini dengan Devin,sahabat Rafa yang katanya mau membantu Fara.

Fara bercermin lagi ketika ia sudah pas dengan penampilannya hari ini,ia langsung bergegas kelantai bawah untuk pamit dengan mama Fara.

Kebetulan mama Fara sedang membaca majalah di ruang tengah,jadi Fara tidak perlu mencari nya. "Mam,Fara pergi sebentar yah,mama mau Fara belikan apa?" Tanya Fara sambil mencium punggung tangan ibunya.

"Kamu kesana sama siapa nak?apa sama Linda?" Mama nya melihat Fara yang mendengus kesal. Padahal mamanya hanya mengucap nama Linda.

"Enggak, mam Fara sama temen Fara yang lain. Fara pergi dulu yah?"
Fara pun melangkahkan kakinya keluar rumah.

"Kenapa kamu tidak ada disaat Linda seperti ini?" Ya nada tinggi mama Fara membuat Fara berhenti melangkahkan kakinya.

"Maksudnya?" Masih dengan wajah kesalnya Fara menanyakan hal itu pada mamahnya. Namun mamahnya seolah tak mendengar dan membaca majalahnya lagi.

Akhirnya Fara melenggang pergi ke arah mobilnya dan melajukan mobilnya ke arah yang dia tuju.

Saat sampai didepan Cafe terlihat ada cowo tampan yang memainkan hp nya seperti sedang menunggu seseorang. Fara bisa melihat karena kaca nya transparan.

Lalu Fara menghampiri dan menjabat tangannya. "Hai Vin, apa kabar, udah lama ngga ketemu." Fara menyunggingkan senyumnya.

"Em iya Far, sejak lo pacaran sama Rafa kan Rafa ngelarang lo deket-deket sama gue." Ucap Devin. Ya memang dulu Devin dan Fara pernah terlibat masalah perasaan hatinya. Namun belum sampai tahap pacaran karena Devin dan Fara menjalin HTS.

"Udah lah yang dulu dulu gak usah dibahas lagi. Oh iya, gimana?Lo setuju," karena Devin tidak mau melanjutkan pembicaraan mengenai hubungannya dulu ia pun membahas tentang misi nya dengan Fara.

"Em gue setuju banget Vin, makasih ya lo udah bantuin gue." Fara senyum sangat manis kala itu. Entah perasaanya Devin saja atau memang kenyataan.

Tiba-tiba waiter datang membawa 2 gelas coklat dingin lengkap dengan topping nya. Dan 2 piring makanan korea yaitu Tteokbokki.

Bentuknya yang menyerupai Sosis. Memiliki ciri khas tersendiri, yaitu merah, pedas, manis dan bertekstur kenyal yang terbuat dari kue beras yang sudah dicampur dengan daging yang lezat.

Fara takjub dengan makanan berbau korea ini. Terlihat sangat enak.

"Makan aja dulu Far, lo suka makanan korea tapi belum makan semua makanan korea kan?kaya nya yang ini lo bakal suka. Gue aja bisa nambah 5 piring." Ucap Devin sedikit berbisik karena malu. Namun entah kenapa tubuh Fara menegang diberi perlakuan seperti itu oleh Devin.

Mereka berdua larut dalam makanan yang dipesan oleh Devin. Fara juga terlihat sangat antusias memakan nya. Sesekali ia mengelap peluh yang menetes di keningnya karena menahan pedas.

Dengan sigap Devin mengambil tissue dan mengelap keringat yang membasahi wajah cantik Fara.

"Lo suka pedes?" Tanya Devin yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Fara tanda iya.

Saat sudah selesai mereka berencana akan memulai misi nya kali ini.

"Far, kayanya kalo kita dua mobil bisa ketauan deh,gimana kalo pake mobil gue aja." Tanya Devin hati-hati.

"Oke nanti gue suruh supir gue buat jemput mobil." Lalu mereka langsung menghampiri mobil Devin. Devin pun membukakan pintu nya seperti yang diperlakukan Rafa sebelumnya.

Saat ini mereka sedang ada dirumah sakit pada saat Fara tidak sengaja Fara menemukan Linda. Tiba-tiba Fara melihat ada sekerumunan orang yang terlihat sedang melihat sesuatu yang menarik. Karena ramai sekali.

Lalu Fara dan Devin berlari menuju ke arah sumber keramaian. Betapa terkejutnya ketika Fara dan Devin Melihat Linda yang sedang di pegang kuat-kuat oleh Rafa dan deni. Linda terlihat stres dan acak-acakan.

"Linda." Ucap Fara lirih,ia langsung menunduk dan melihat apakah ia sedang berkhayal atau kenyataan.

"Fara kamu ngapain disini." Tanya Rafa yang masih memegang pergelangan Linda kuat-kuat yang sedang meronta dan meneriaki kata bodoh.

Karena ada petugas yang menjaga Linda jadi Rafa dan Deni menghampiri Fara dan Devin.

Fara diam,dia tidak tau harus berbuat apa. Dia bingung ada apa sebenarnya.

"Far, sekarang lo tau kan kondisi Linda?." Deni melirik Fara sekilas lalu menatap ke arah lainnya.

"Linda kenapa?" Fara terduduk lemas dan seperti kehilangan seluruh tenaganya. Rafa langsung membopong Fara dan membawa nya duduk di depan bangku rumah sakit.

"Kenapa kalian nggak ngomong kondisi Linda ke gue?." Tanya Fara dengan tatapan kosongnya. Melihat Linda,sahabatnya sendiri kondisinya seperti itu membuat hati Fara benar-benar remuk. Bahkan Fara sudah melupakan kekesalannya ke Linda.

Lalu Rafa menggenggam tangan Fara dan berlutut didepan Fara.

"Linda yang ngrencanain semua ini,Linda nggak mau kamu khawatir." Hati Fara begitu mencelos mendengar pengakuan dari Rafa. Linda sangat menjaga perasaannya namun Fara?dia justru tidak pernah berfikiran seperti itu. Karena hatinya sudah tertutup kata benci dan iri.

"Fara terkena penyakit skizofrenia." Ucap Rafa dengan air mata yang sudah beberapa kali turun.

Penyakit apa itu?Fara belum pernah mendengarnya.

"Seseorang yang didiagnosis mengidap skizofrenia dapat mengalami halusinasi (kebanyakan melaporkan adanya mendengar suara-suara), waham (biasanya aneh atau penyiksaan secara biasa), dan gangguan daya pikir dan bicara. Yang terakhir ini dapat berupa kehilangan urutan berpikir, hingga kalimat yang keluar artinya kurang berhubungan, sampai dengan ketidakpaduan yang dikenal sebagai kata-kata yang berantakan pada kasus yang lebih parah. Menarik diri dari lingkungan sosial, cara berpakaian yang berantakan dan tidak menjaga kebersihan, dan kehilangan motivasi dan pertimbangan merupakan hal yang umum pada skizofrenia." Deni menjelaskan secara jelas apa itu penyakit skizofrenia.

"Beli obatnya apapun aku ngga mau Linda kenapa-kenapa." Ucap Fara. Fara tidak menyangka jika Linda mengidap penyakit ini. Penyakit yang jarang terdengar oleh masyarakat indonesia.

"Dan itu dia, belum ada obat yang ditemukan untuk membuat Linda benar-benar sembuh. Jika dia sedang seperti sekarang ini,dia dipindah kehotel yang sudah dirancang sebelumnya." Penjelasan Rafa membuat Fara mendongakan kepalanya.

"Jadi, kertas parkir hotel itu..
Fara tidak sanggup untuk meneruskan kalimatnya. Fara benar-benar sangat salah. Prediksinya meleset benar-benar jauh.

"Penyakit ini bisa menular jika banyak persamaan dari dua orang yang sangat dekat. Itu sebabnya Linda membuat kamu membenci dia agar kamu tidak terkena penyakit yang sama dengannya." Lagi-lagi Fara tercengang. Kenapa Linda sebaik ini.

💔💔💔💔💔

Vote nya sangat dibutuhkan kawan😚krisarnya juga☺

Vote nya sangat dibutuhkan kawan😚krisarnya juga☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict nya Fara sama Rafa deh😊

ComfortableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang