sebelum chap FI CHANJIHUN

460 62 4
                                    























Sehun dan kai kembali lagi ke hotel setelah mendatangi taeyeon, kalau umji sudah sampai di hotel.
Sekarang mereka berdua berjalan menuju kamar hotel yang di tempati taeyeon, karena umji disana.

Semakin dekat dengab kamar taeyeon, kai dan sehun mendengar tangisan yang cukup menyesakan jika didengar, kai dan sehun saling pandang mencoba membaca apa yang mereka pikirkan, tanpa banyak bicara kai membuka pintu kamar taeyeon dengan kunci yang sebelumnya taeyeon berikan tadi.

Dan betapa hancurny hati seorang kai sebagai oppa melihat adik bungsunya menangis terduduk dilantai kamar hotel, dan tidak jauh dengan keadaan sehun sekarang yang sama terkejut dan sakit saat melihat kekasihnya menangis pilu di lantai seperti itu.

"umjiaaa" panggil kai dan menghampiri umji serta memeluk tubuh kecil sang adik.

"hiks hiks oppa hiks appo hiks" ucap umji disela tangisnya, memeluk kai sangat erat.

"sssttt, kamu kenapa hem" tanya kai selembut mungkin masih memeluk umji mengusap punggung adiknya dengab lembut.

Sehun masih diam membiarkan kai yang mengambil alih umji, jujur saja dia sudah visa menebak siapa dalang dari tangisan umjinya hari ini.

"hiks oppa hiks, dia hiks aku membencinya hiks" ucap umji mengangkat wajahnya menatap kai sang oppa yang masih setia menghapus air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.

Deg. . .

Mata kai membulat sempurnya melihat pipi sang adik lebam dan ada luka disudut bibirnya, mata kai mulai menunjukan emosi yang akan meluap jika dia tak ingat adiknya masih menangis dihadapannya saat ini.

"siapa yang membuat pipi mu dan luka disudut bibir mu ini jiaa." tanya kai memastikan jika emoainya tidak meluap luap saat itu juga.

Sehun yang tadi hanya memperhatikan kakak beradik itu mulai mendekati mereka dan menarik wajah kekasihnya untuk melihat apa yang dimaksud kai tadi.

Bagai ditikam belati, melihat wajah kekasihnya lebam dan terluka membuat emosi sehun tidak bisa dikendalikan lagi.

"jawab sayang apa si berengsek itu menemui mu dan membuat ini pada mu." tanya sehun tegas penuh dengan emosi.

Umji yang mendengar nada tegas sehun, menggenggam baju kai sangat erat terlihat dia masih takut, apalagi kejadian yang membuatnya semakin terluka tadi.

"sehun tenanglah kau membuat adik ku takut." kai mendelik melihat cara sehun bertanya pada umji, dia juga emosi tapi dia tau adiknya tengah terluka sekarang.

Huuuffftt, helaan nafas keras sehun menggema di kamar tersebut. Sehun berusaha menetralkan emosinya agar kekasihnya tidak takut padanya.

Sehun mendekat kembali ke umji dan menggendong umji menuju sofa dan mendudukannya disana, sedangkan sehun berjongkok dihadapan umji sambil menggengam tangan umji yang masih gemetar karena umjinya masih menangus walau tidak terisak seperti tadi.

Sedangkan kai hanya membiarkan sehun mengurus umji, dia harus memberitahu nunanya tentang kondisi umji, karena taeyeon eonninya umji jadi dia berhak tau kondisi umji saat ini.

"sehuna jaga umji, dan umjiaa oppa menyayangi mu." setelah mengucapkan itu kai keluar kamar.

"hah, lihat oppa sayang." pinta sehun lembut.
Umji mulai mengikuti mau sehun dia menatap namjanya itu dengan sisa air mata yang belum mengering di kedua pipinya.

"☺ bisa kamu beritahu oppa hem, apa dia menemuimu dan membuat pipi kesayangan oppa seperti ini hem, sssttt tenanglah sebisa mungkin oppa menahan emosi oppa, tapi umji harus jawab yang jujur sayang." kata sehun meyakinkan umji sambil mengusap pipi umji yang lebam.

FI & Random (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang