Muji × Umji War ?? 😮

308 40 10
                                    

Matahari telah menunjukkan sinarnya.
Si mungil Oh terbangun dari mimpinya, terseok menghampiri kamar kedua orang tuanya.

Dengan kaki kecilnya yang tidak sampai mencapai handle pintu, mulai mengerucutkan bibirnya.

"Nda campai" (pout)

Kepalanya menoleh kesana kemari mencoba mencari cara bagaimana agar pintu di depannya itu terbuka.

Matanya membulat penuh binar bahagia saat melihat kursi kecil miliknya tertangkap netranya.

Dengan berlari kecil dia mengambilnya dan menaruhnya ditempat dia berpijak tadi.
Dengan hati hati dia menaiki kursi tersebut dan terbukalah pintu itu.

"Yeay belhacil" pekiknya senang.

Setelah terbuka si mungil turun dan mengembalikan kursi tersebut ke tempat semula, setelahnya dia memanjat ranjang dimana kedua orang tuanya masih tertidur saling berpelukan.

Dengan ilmu kesotoyan seoarang Oh Muji dia dengan santainya masuk kedalam selimut dan merangsek ketengah tengah antara Momy dan Daddynya.

Tanpa sadar atau memang tidak mengerti dengan penampakan tubuh ke dua orang tuanya yang hanya memakai pakaian dalam saja.

Ya kalian taulah maksud nana jadi ngga usah dijelasin.

Dan lagi dan lagi dengan polosnya si bayi mungil itu meminta jatah susunya pada sang Momy yang masih tertidur pulas.

"Ahh, oppa~ jangan ganggu." ucap Umji yang masih menutup matanya, karena dia merasakan ada yang sedang menghisap dadanya.

"Yak Sehun oppa, kau tidak puas eoh semalam." rengek Umji lagi.

Tapi tetap saja dia masih merasakan hisapan disana.

"OH SEHUN" kesalnya dan langsung membuka mata terduduk sampai hisap itu terlepas dengan tidak elitnya.

"Huuaaaaaaaaaaaa hiks hika mi huaaaa"

Tangisan Muji menggema di seluruh rumah.

Umji kaget ternyata yang menyusu bukan suaminya tapi anaknya.

"Ya Tuhan, sayang aduh, cup cup mian ya mian Momy tidak tau." Ucapnya mencoba menggapai sang anak.

Namun Muji malah meringsek memeluk Daddy nya.

Mau tak mau Sehun terbangun karena suara tangis serta tangan mungil memeluknya.

"eungg, ada apa ini hem." katanya bangkit terduduk membawa si mungil di pangkuannya.

Tenang Sehun pake celana 🌚

"Hiks, mi hiks ji mau cucu hiks Mi teliak hiks ji akut hiks Di~" katanya masih terisak.

Sehun dengan otomatis melihat ke isterinya, bersyukurlah Umji sudah memakai pakaiannya kalau tidak mungkin si Daddy bisa iya iya nanti.

"Aku tidak sengaja, ku kira kau ternyata anak mu." balasnya dengan bibir terpout imut.

Anak sama Emak nya kompak amat 😁

"Hah, masa tidak bisa membedakan mana bibir ku mana bibir Muji hem." godanya.

"Iihhh, kenapa nyebelin sih tau ah." Dia kesal dan pergi untuk mandi.

Sehun terkekeh melihat tingkah istrinya itu.

Dan sekarang ada satu lagi yang harus dia urus.

"Hey, putrinya Daddy kok masih nangis nanti ngga cantik lagi loh."

"Muji eppo Di~ taya yelin imo eppo."

Sehun nengacak surai lembut Muji dia gemas kalau Umji tau si anak memuji orang lain cantik, yang ada tambah merajuk si Momy.

FI & Random (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang