Bab XII

113K 3.4K 51
                                    

" Peluk aku " pinta Refan

Mendengar permintaan Refan Dita mencoba meletakkan tangannya disamping badan Refan dan memeluknya hal yang sama pun dilakukan Refan .mereka saling memeluk dengan erat bahkan Dita bisa mendengar irama detakan jantung Refan yang indah seperti music klasik yang menenangkannya bahkan tanpa sadar Dita dan Refan tertidur saling berpelukan dengan irama detakan jantung yang saling bersahutan.

Dita terbangun dari tidurnya di tengah malam dia memandang Refan yang ada di depan matanya .Dita terpukau dengan ketampanan suaminya itu.Dita mencoba mengecek suhu badan Refan yang sudah mulai turun dan mungkin besok Refan sudah sembuh.

" Kamu sangat tampan ,aku baru sadar ternyata dari dekat kamu sangat tampan ,seandainya kamu melamarku secara resmi mungkin tidak masalah kalau aku jatuh oleh pesonamu,tapi aku harus sadar bahwa aku hanyalah wanita yang kamu perlukan untuk sementara dalam hidupmu. Apa aku boleh menikmati perjalanan dari hubungan ini " batin Dita sambil memandangi Refan

Dita mencoba untuk bangun dan melepas pelukan Refan tapi bukannya terlepas pelukan Refan malah semakin erat membuat Dita tidak punya pilihan selain larut dalam suasana yang Refan ciptakan dengan memilih tidur kembali bersama kehangatan dari pelukan suaminya .

Refan mendengar ponselnya berdering dia pun bangun dari tidurnya yang ternyata dari sekretarisnya yang memberitahukan ada jadwal meeting pagi ini Refan pun bangun dengan tergesa dan baru merasakan ada yang memeluk tubuhnya dan mendapati Dita yang memeluknya dengan erat .Refan yang terkejut langsung melepas pelukan Dita dengan kasar.Dita pun terbangun dari tidurnya karena merasakan cengkaran di tangannya.

" Apa yang kamu lakukan di kamarku " Tanya Refan langsung dengan suara tinggi

" Kamu semalam sakit... " Dita menjawab pertanyaan Refan

" Kalau sakit terus kamu bebas mau melakukan apapun,ingat Dita hubungan kita tidak lebih selain karena perjanjian ,kamu harus tau batasan kamu ,kamu hanya istri kontrakku tidak lebih jadi kamu tidak perlu cari cara yang membuatmu terlihat murahan " Refan langsung memotong pekataan Dita dan mencacinya tanpa tau yang terjadi sebenarnya.

" Maaf " hanya kata itu yang dapat Dita katakan setelah mendengar perkataan Refan yang menyakiti hatinya bahkan untuk membela diri saja dia tidak mampu setelah mendengar perkataan itu.

Dita langsung memilih keluar dari kamar Refan dan bersiap untuk kekantor tanpa menyiapkan sarapan karena dia tidak ingin melihat Refan untuk sementara waktu sebelum perasaannya menjadi tenang.

Sudah seminggu hubungan Dita dan Refan tidak juga membaik .Refan yang sering sibuk dan selalu pulang malam untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor dan Dita yang cuek dengan Refan karena memang tidak ingin mencampuri urusan dari orang yang berstatus sebagai suaminya itu dengan memilih menghindar setiap melihat Refan .

Hari ini Refan pulang cepat dari kantor karena pekerjaannya sudah selesai selain itu Refan dapat telpon dari bundanya yang ingin berkunjung ke apartemennya bersama dengan Renata.

" Assalammuallaikum " salam Refan ketika memasuki apartemennya

"Waallaikumsalam " jawab Dita dan langsung bangun dari sofa ingin kekamarnya untuk menghindari Refan .

" Kamu mau kemana.." Tanya Refan .

" Mau mandi " jawab Dita singkat di depan pintu kamarnya

" Bunda dan adikmu besok ingin berkunjung " Refan langsung berkata ketika melihat Dita yang ingin menutup pintunya.

" Apa..." teriak Dita shock

" Bisa kamu melupakan permasalah kita ,walau aku tidak tau apa yang membuatmu marah dan menghindariku " Tanya Refan lagi dengan wajah polosnya.

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang