Bab XIII

106K 3.5K 32
                                    

" Baguslah jadi sekarang kita baikan " kata Refan sambil megulurkan tangan untuk meminta maaf .

" Ya,kita baikkan ,aku juga minta maaf kerena menghindarimu beberapa hari ini " jawab Dita dengan menerima jabatan tangan Refan dan tersenyum lembut.

" Kamu tidak salah ,memang aku yang salah ,jadi kita baikkan " kata Refan dengan tersenyum membalas senyum Dita.

Sekarang Dita dan Refan sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen setelah hampir lama mereka di restoran dalam rangka acara maaf-maafan bahkan mereka sampai apartemen hari sudah berubah gelap.Sampai di apartemen mereka terkejut karena sudah ada beberapa orang di tempat itu.Sepertinya Refan dan Dita melupakan bahwa Bunda dan Renata ingin berkunjung ke tempat tinggal mereka.

Bunda Refan yang melihat anak dan menantunya baru pulang hanya mengelengkan kepala karena baru pulang disaat dia sudah beberapa jam di apartemen itu bahkan sudah selesai menata makan malam di meja makan.

Bunda Refan yang melihat anak dan menantunya baru pulang hanya mengelengkan kepala karena baru pulang disaat dia sudah beberapa jam di apartemen itu bahkan sudah selesai menata makan malam di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kalian ini pacaran tidak ingat waktu dan kondisi " Bunda langsung berkata melihat Refan yang berjalan menuju dirinya.

" Kapan Bunda datang ,dan Bunda tidak sopan masuk kesini tanpa ijin pemiliknya " Refan bertanya tanpa menanggapi perkataan Bundanya .

" terus Bunda disuruh nunggu kamu ,lama, nanti Bunda lumatan nunggui anak durhaka yang kurang peka seperti kamu, terus ngajak menantu Bunda lagi ,kemana aja kamu culik menantu Bunda sampai pulang malam gini." Kata Bunda sambil menatap tajam anaknya itu.

" Menantu Bunda yang mana, yang Refan tau Dita istrinya Refan ya terserah Refan lah mau kemana sama Dita bukan hak Bunda untuk melarang ,maklum aja Bunda penganti baru " balas Refan kepada Bundanya.

Dita hanya mengelengkan melihat kelakuan Refan kepada Bundanya dia lebih memilih mendekati adiknya di dekat dapur yang sedang membersihkan sisa kekacauan dari acara masak bersama mertuanya .

"maaf ya jadi kamu yang masak" kata Dita langsung menghampiri Renata .

" Nggak papa kak sekali-sekali ,kakak sudah baikan dengan kak Refan " Renata bertanya kepada Dita sedikit khawatir.

" Sudah ,dari mana kamu tau ?" Tanya Dita lagi dengan terkejut.

" Kak Refan tadi siang nelpon aku terus nanya tentang kesukaan kaka , katanya kakak lagi marah sama ka Refan " jawab Renata dengan nada masih sedikit khawatir.

" Oh ,kaka sudah baikkan sama Refan ,jangan terlalu khawatir " Dita menjawab sambil tersenyum menenangkan adiknya.

" baguslah ,aku nggak mau dengar nanti kaka jadi janda muda ,kakak kalau ada masalah jangan terlalu dibawa emosi ,jadilah istri yang baik terus berikan Renata keponakan yang banyak dan lucu . oke ! " Renata berkata sambil senyum dan mengoda kakaknya .

" Kalau itu Bunda setuju dari pada kalian sering kencan keluar ,Bunda lebih setuju kalau kalian sering dirumah apalagi kalau di kamar buat bikin cucu Bunda yang lucu " Bunda Refan menimpali ucapan Renata disamping Dita tanpa diketahui keduanya.

Dita hanya bisa menunduk menutupi wajahnya yang merona karena perkataan dari dua wanita yang ada di sampingnya tidak lama Refan memanggil untuk makan jadi Bunda dan Renata langsung ke meja makan sepertinya Refan sengaja mengalihkan perhatian mereka untuk menyelamatkannya dari suasana canggung tadi.

Setelah makan malam Bunda langsung pulang karena ayahnya refan sudah menelpon dan mencari keberadaan Bunda Refan namun beda dengan Renata, dia menginap di apartemen atas permintaan Dita karena sudah terlalu malam untuk pulang akhirnya Dita tidur di kamar Refan karena tidak ingin adiknya itu curiga dengan dirinya dan pernikahannya .

Setelah membersihkan meja makan di masuk ke kamar Refan , didepan pintu kamar dia melihat Refan sedang sibuk dengan laptop dan beberapa berkasnya tanpa menyadari Dita yang masuk kamarnya . Karena takut menganggu Refan Dita memilih keluar kamar Refan ingin keruang tengah tanpa sadar Dita membuat suara ketika ingin menutup pintu yang membuat Refan menyadari keberadaannya disana .

" Dita ,kamu mau kemana ,kenapa kamu keluar ,kamu tidur saja duluan aku ada berkas yang harus dikerjakan " tanpa sadar Refan memberikan rentetan pertanyaan kepada Dita dengan mata masih fokus dengan berkasnya.

" Aku takut menggangumu jadi aku ingin ke ruang tengah " Dita menjawab pertanyaan Refan dengan masih berdiri di depan pintu.

" Kemarilah ,kamu tidak mengganguku,kalau kamu sudah mengantuk tidurlah di kasur sana ,aku masih ada sedikit pekerjaan " kata Refan sambil menunjuk tempat tidurnya .

Bukannya ke tempat tidur yang ditunjuk Refan ,Dita malah duduk di samping Refan dan bertanya " Ada yang bisa aku bantu " Dita menawarkan bantuannya kepada Refan .

" Bisa kamu bantu mengetik ini " Refan langsung menyerahkan sebuah berkas kepada Dita .

" Tentu " jawab Dita dengan senyum .

" Kamu tidak mengantuk " Refan bertanya dengan melihat Dita yang serius dengan pekerjaan yang di berikannya .

" Tidak , aku juga sering lembur biasanya " Dita menjawab dengan fokus ke laptop.

" Dita ,kamu cantik kalau lagi serius seperti itu "Refan mengajukan pernyataan dengan tangan memegang beberapa berkas yang dia baca tanpa melihat ekspresi Dita dengan cueknya.

Dita tidak menjawab pertanyaan Refan dan mencoba untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya karena binggung ingin menanggapi pernyataan dari Refan .

" Dita minggu depan bisa kamu cuti beberapa hari soalnya aku ada undangan pernikahan relasi di luar kota mungkin sekitar tiga hari kamu maukan menemaniku " Refan bertanya lagi karena tidak mendapatkan tanggapan dari Dita .

" Nanti ku coba minta ijin dengan Irene dulu, aku nggak bisa janji, maaf " Dita menjawab seadanya .

" Bukankah Irene sahabatmu pasti dia mengijinkan " Tanya Refan lagi menutupi kekecewaannya atas jawaban Dita sebelumnya.

" Walau Irene sahabatku tapi dia tetap bosku jadi aku harus profesional "jawab Dita mempertegas.

" Oke " kata Refan dengan menutup berkas terakhirnya .

" Aku sudah selesai " Dita berkata dengan menyerahkan laptop dan berkas Refan.

" Terima kasih ,aku cek dulu sebentar ,supaya kita bisa langsung istirahat " Refan berkata dengan tangan mengelus kepala Dita dan tersenyum.

Perlakuan Refan kepada Dita membuat jantungnya berdetak tanpa sadar Dita memandang terpesona dengan Refan di terkejut dengan perlakuan lembut dari suaminya itu .Sepertinya dia sangat terpesona atau sudah jatuh hati kepada suaminya itu.

Refan melihat Dita yang terdiam memandanginya dengan memuja sungguh Refan sangat menyukai pandangan itu bahkan jantungnya berdetak tidak beraturan seperti ingin keluar dari tempatnya .Refan menyadari ada yang salah dengan dirinya .selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita dan sekarang dia tinggal dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya beberapa bulan kedepan .Bolehkah dia egois sekarang ini dengan menginginkan Dita .Sungguh dia sangat menyesal karena pernah membuatnya sedih .Refan tidak dapat berpikir jernih hanya dengan tatapan Dita ,dia terpukau dengan tatapan itu seperti merasa dicintai oleh wanita itu tanpa sadar Refan mendekatkan wajahnya tinggal beberapa senti bahkan hidung mereka sudah saling bersentuhan dia melihat Dita yang menutup matanya siap akan apa yang akan terjadi.Refan dengan lembut mencium bibir dari istrinya itu ,sangat manis hanya itu deskripsi darinya ketika dia mencium bibir mungil merah ceri Dita bahkan Refan sangat menyukainya ,tangannya pun memegang tengkuk Dita dan memperdalam ciuman mereka tidak ingin terhenti .biarlah kehangatan ini memegang kendali hubungan mereka .
.
.
.
.

Cut ✂🙈🙈🙈
Berikan dukungan kalian dengan ...
Please Vote ⭐⭐⭐⭐⭐
& komen 📝📝📝

Thank for readers

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang