Bab XXIV

75K 2.3K 8
                                    

🏥🍁🍁 Happy Reading All 🍁🍁🏥

Refan yang baru tiba di bandara langsung menuju rumah sakit istrinya dirawat bahkan dia dari tadi meminta sopir untuk mempercepat laju mobil mereka, tiba di rumah sakit di menuju kamar rawat istrinya disana dia bisa melihat Renata dan Bundanya yang duduk di kursi tunggu.

" Bun bagaimana keadaan Dita " tanya Refan langsung dengan napas terputus-putus dan keadaan berantakan karena berlari menuju kamar sang istri.

" Belum ada kemajuan, kamu tenang saja ya, pasti Dita kuat untuk kalian " kata Bunda menenangkan .

" Apa boleh Refan melihat Dita di dalam bun " tanya Refan .

" Kata dokter kita belum boleh untuk menjenguk dulu ,Kamu tenang dulu ,kamu baru sampaikan lebih baik kamu ke apartemen dulu untuk istirahat " kata Bunda Refan.

"Aku tidak bisa tenang sampai Dita sadar Bun, Refan sangat khawatir dan takut ...." Kata Refan dengan genangan air mata yang akan tumpah .

" Lebih baik kamu berdoa semoga istri kamu segera sadar "kata Bunda .

Tidak lama Ayah Refan datang ke rumah sakit dan melihat Refan yang sudah bersama Renata dan Istrinya, anaknya terlihat sangat kacau dan berantakan kecelakaan Dita menjadi pukulan berat untuk anaknya namun dia tetap harus membicarakan hal penting yang menyangkut kecelakaan menantunya .

" Refan kamu sudah tiba kapan kamu sampai " Tanya Ayah Refan.

" Baru sejam yang lalu Refan tiba Ayah " jawab Bunda melihat Refan yang diam dan termenung.

"Refan bisa ikut Ayah ada yang ingin Ayah bicarakan sebentar " kata Ayah Refan dengan menepuk pundak putranya .

" Oh, Iya Ayah ada apa " tanya Refan yang terkejut dengan tepukan Ayahnya.

" Ada yang ingin Ayah bicarakan ini penting"

" Refan tidak bisa berpikir tentang pekerjaan sekarang Ayah sebelum Dita sadar " kata Refan yang mengira Ayahnya akan membahas masalah pekerjaan yang dia tinggalkan di Jerman .

" Ini bukan masalah pekerjaan tapi tentang kecelakaan istrimu " kata Ayah Refan

" Oke, Bunda tolong jaga Dita kalau ada sesuatu hubungi Refan " kata Refan kepada Bundanya .

Refan berjalan mengikuti Ayahnya menuju kantin rumah sakit dengan rasa penasaran akan perihal yang ingin Ayahnya bicarakan karena tidak biasanya Ayahnya hanya ingin bicara berdua pastilah ada hal penting .

"Duduklah kamu pesan makanan dan minuman dulu Ayah yakin kamu buru-buru ke sini dan belum makan sama sekali Ayah tidak mau kalau kamu sakit, percayalah istrimu akan baik-baik saja " kata Ayah Refan dengan khawatir melihat keadaan anaknya .

" Refan tidak nafsu untuk makan sekarang ini Ayah, Dita belum juga sadarkan diri , Refan takut Ayah kalau ...." Jawab Refan dengan mata sayu dan berkaca – kaca sambil menarik napas panjang untuk menenangkan pikirannya akan hal buruk yang dia takutkan tentang keadaan istrinya.

" Ref, Ayah tau kamu khawatir tapi dengan kamu seperti ini Ayah yakin Dita juga khawatir, kalau kamu sakit bagaimana kamu mau menjaga istrimu " kata Ayah Refan lagi menyakinkan anaknya.

"Iya nanti Refan akan makan tapi tidak sekarang , Refan benar – benar tidak ada nafsu untuk makan sekarang ini, Jadi apa yang ingin Ayah bicarakan ,Refan tidak tenang kalau terlalu lama meninggalkan Dita "kata Refan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan Ayahnya.

" Kemarin setelah mendengar cerita Renata , Ayah langsung ke apartemen kamu untuk melihat CCTV disana , karena Renata juga tidak tau jelas soal kecelakaan disana dan Ayah menemukan kejanggalan setelah melihat rekaman CCTV ketika kejadiaan yang menimpa menantu Ayah " mulai Ayah Refan dengan ceritanya.

" Kejanggalan apa maksud Ayah " tanya Refan dengan tidak sabar .

" Kecelakaan istrimu seperti di sengaja atau sudah direncanakan sebelumnya "

"Jadi maksud Ayah ada yang sengaja menabrak Dita begitu ,tidak mungkin Ayah setau Refan Dita tidak punya musuh bahkan dia sangat baik terhadap orang -orang " kata Refan yang tidak percaya .

" Ayah melihat di rekaman itu bahwa mobil yang menabrak istrimu sebelumnya hanya diam di pinggir jalan namun ketika istrimu keluar dari lobby apartemen mobil itu jalan dengan kecepatan tinggi dan menabrak istrimu jadi tidak mungkin kalau si pelaku tidak sengaja " jelas Ayah Refan.

" Jadi kecelakan yang dialami Dita sudah direncanakan sebelumnya , tapi siapa yang sudah menabrak wanita sebaik Dita , terus apa lagi yang Ayah dapat dari penyelidikan Ayah " tanya Refan lagi .

" Ayah masih mencari pelaku yang menabrak istrimu "kata Ayah Refan

Sekarang kilat kemarahan muncul dimata Refan yang mendengar cerita Ayahnya yang menyatakan kalau kecelakaan istri disengaja dan sudah direncanakan pelaku. Refan mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang .

" Halo"

".............."

" saya ada kerjaan untuk kalian ,istriku kecelakaan di depan apartemen kemarin pagi ,dan kalian cari pelaku secepatnya aku ingin memberi pelaku sedikit pelajaran "

"........"

Refan pun menutup ponselnya dengan kemarahan akan pelaku yang mencelakai istrinya.

" Refan ,untuk apa kamu melakukan itu ,Ayah memberitahumu agar kamu tau bukan untuk kamu menghakimi pelaku " kata Ayah Refan yang terkejut dengan reaksi anaknya karena sudah lama dia tidak pernah lagi melihat sifat buruk Refan setelah menikah.

" Bukannya Ayah juga meyelidiki kasus ini dan tidak menyerahkan ke polisi " kata Refan dengan kilat mata tajam.

" Ayah sudah melaporkan kasus ini ke polisi ,Ayah hanya membantu mereka karena polisi bertindak lambat agar lebih cepat mendapakan pelakunya, tapi bukan untuk menghakimi pelaku " kata Ayah Refan yang takut kalau sifat Refan yang dulu kembali lagi .

" Refan hanya akan memberi sedikit pelajaran ke pelaku karena sudah berani mencari masalah dengan keluarga kita " kata Refan dengan kedua tangan mengepal dan mata berkilat tajam dengan dendam.

" Ref, Ayah mohon kamu tenang , Ayah tidak mau kalau kamu seperti dulu lagi " kata Ayah Refan yang mengingat sifat anaknya beberapa tahun lalu .

" Refan tidak akan menganggu orang yang tidak menggangu Refan , tapi orang ini sudah mencari masalah dengan menabrak istri Refan ,apalagi sekarang Dita hamil , kalau sampai terjadi sesuatu yang lebih buruk dengan kondisi Dita dan janinnya aku akan membunuh pelakunya dengan tanganku sendiri" dengan kilat marah yang semakin menjadi.

" Jadi menantu Ayah sekarang mengandung ....."tanya Ayah Refan tergagap karena syok akan info yang dia dengar dari anaknya, pantas saja anaknya sangat marah batin Ayah Refan.

"Iya Dita hamil dua minggu ,dan umur segitu sangat rentan Ayah karena itu Refan sangat marah ,istriku dan calon anak kami dalam bahaya karena kesengajaan pelaku " kata Refan masih dengan kilat marahnya.

" Refan tenanglah ,sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Ayah, kalau pelaku itu mengincar kamu juga bagaimana, Ayah takut kalau kamu dikuasai emosi dan kehilangan kendali diri yang mencelakai dirimu sendiri, kamu harus ingat sekarang bukan cuma istri kamu yang kamu jaga tadi juga calon anak kalian, jadi tenanglah biarkan Ayah dan polisi yang mencari pelakunya.

Refan terdiam memikirkan perkataan Ayahnya ,Dia ingin mendengarkan perkataan Ayahnya tapi disisi lain dia ingin memberi pelajaran dengan orang yang sudah melukai istri tercintanya.Dita adalah segalanya untuk Refan dan pelaku dengan mudahnya hidup tenang setelah membuat istrinya terbaring di rumah sakit dengan keadaan kritis.

Maaf typo dan kesalahan lainnya

Please Vote ⭐⭐⭐⭐⭐🌟🌟
& komen 📖✏✒📄📝

Thank's for all reader 🍃🍃🍃

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang