Bab IX - Prewedding

95.2K 2.4K 19
                                    

" This beautiful,nice ,kamu pilih gaun yang itu kamu sangat cocok " kata Refan setelah melihat Dita memakai gaun pilihannya.

Dita yang tadi kesal dengan Refan karena sudah membuatnya capek dengan mencoba beberapa gaun pengantin langsung tersenyum ketika mendengar kata pujian dari mulut Refan dan senyum manis lelaki itu bahkan Bunda dan tante Refan setuju bahwa dia memang sangat cocok dengan gaun itu.siapa yang menyangka akhirnya gaun pilihan Refan lah yang akan menjadi gaun pernikahannya nanti .

Selepas acara pemilihan gaun pernikahan mereka makan siang bersama hanya berdua karena Bunda harus ke suatu tempat dengan tantenya walaupun sebenarnya sudah lewat jam makan siang karena acara pemilihan gaun yang selalu dikomentari Refan yang menyebabkan mereka berjam-jam di Butik itu.

"Dita mungkin beberapa minggu ini kita akan sibuk keluar masuk kantor karena mengurus persiapan pernikahan kita ini jadi sebaiknya kamu mengajukan cuti takutnya kamu susah selalu minta ijin dari kantor"tanya Refan.

"Bukannya persiapan pernikahan Bunda kamu yang urus..?" Tanya Dita .

" Memang itu yang dikatakan Bunda ku tapi aku yakin pasti Bunda akan sering menghubungi kita untuk menanyakan pendapat yang pada akhirnya pasti kita turut andil dalam persiapan ini ,Bunda memang cerewet kalau minta pendapat contohnya hari ini sebenarnya aku sudah bilang ke Bunda tidak bisa ikut tapi tetap saja Bunda bilang aku harus datang dan memilih sendiri untuk baju pernikahan kita dan bahkan Bunda bilang kamu juga harus ikut ke butik hari ini " kata Refan lagi dengan wajah kesal dengan sifat Bundanya yang akhirnya mendesak Refan dengan semua keputusannya.

" Mungkin nanti aku tanyakan dulu dengan Irene bagaimana tapi mungkin aku minta ijin daripada cuti kalau Bunda kamu minta pendapatkan nggak harus juga kita ikut dengan Bunda kamu kita ngusur yang penting saja yang memang Bunda kamu nggak bisa untuk mengurus sendiri" jawab Dita.

" Apa kamu mau balik ke kantor lagi sepertinya ini sudah hampir sore untuk kamu balik lagi " Tanya Refan .

" aku nggak balik ke kantor , kenapa " Tanya Dita balik .

" Kalau begitu sekalian saja kita cari cincin pernikahan kita supaya kamu nggak sering ijin untuk masalah kecil seperti ini .mungkin ini belum terlalu sore untuk kita mencari cincin dulu ,Bagaimana." Jawab Refan.

" Boleh juga , sekarang ..? "

" Iya sekarang tapi kamu habisi dulu makannya "

*

Dita dan Refan memasuki salah satu mall untuk mencari cincin pernikahan mereka .dan mereka pun memasuki salah satu toko perhiasan yang memajang berbagai macam perhiasan dengan berbagai ragam dan bentuk .

" Silakan mas, mbak dilihat ,mau cari apa biar saya bantu " kata salah satu pegawai toko mendekati mereka .

" Kami mencari cincin kawin ada " jawab Refan

" Ada, mau cincin yang seperti apa mas " Tanya pegawai toko lagi tersenyum ramah.

"Kamu mau cincin yang seperti apa, aku kurang tau masalah perhiasan ,kamu aja yang pilih " Tanya Refan ke Dita yang dari tadi cuma diam di belakangnya.

"Maksud kamu aku yang pilih cincinnya ,memang kamu percaya sama aku bisa milih yang cocok bisa aja kan aku cuma milih yang paling mahal ,lagian aku juga kurang tau masalah perhiasan jadi lebih baik kita pilih sama-sama saja " kata Dita sambil melihat beberapa contoh cincin kawin yang membuatnya bingung menentukan pilihan karena menurutnya semua cincin itu sangat indah.

" cincin pernikahan seperti apa yang kalian inginkan mungkin saya bisa membantu " kata pegawai toko

" Mungkin cincin yang simple namun tetap indah dan elegan " kata Refan

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang