Bab II

129K 3.9K 18
                                    

Kemana renata sekarang kenapa dia belum pulang " Dita pun mengambil ponselnya dan menelpon adiknya itu tapi tidak diangkat tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka .

Srett.....

Renata yang baru pulang dan membuka pintu

" Kaka aku pulang"

"Renata kamu dari mana saja ,kenapa baru pulang ?"

"Oh itu aku cari kerja part time kak,maaf tidak izin dengan kaka"

"Apa cari kerja untuk apa renata,kaka masih sanggup menghidupimu walau gaji kaka tidak banyak"

" Untuk membantu kaka lah ,aku tidak enak dengan kaka selalu merepotkanmu apalagi sekarang aku menambah beban kaka dengan menabrak mobil orang " kata renata dengan ekspresi muka menyesalnya

"Oh, terima kasih renata ,tapi kaka tidak ingin kamu tidak fokus kuliah kerena bekerja ,kaka mohon kamu mengertilah "

" Apa kaka mempunyai uang,untuk ganti rugi itu "

" Itu masih ku usahakan "

"Jadi kaka belum mendapakannya ,lalu bagaimana sekarang? "

" Tenanglah, pasti ada cara lain ,sekarang sebaiknya kamu mandi dan tidur ini sudah malam renata "

Renata pun berjalan melewati Dita dengan langkah gontai .

Dikamar Anindita memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebelum pemilik mobil itu menghubungi untuk bayar perbaikan .

" harus apa aku sekarang huh '

" sudahlah sebaiknya malam ini aku tidur dengan tenang dulu ,besok baru ku pikirkan lagi bagaimana caranya "

Refan sedang sibuk dengan laptop & berkas berkas yang ada di atas meja tiba-tiba ponselnya berdering. Refan pun mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelponnya malam- malam begini dan mengangkatnya.

" Hallo bunda ku sayang ,ada apa bunda nelpon malam seperti ini "

" Tenyata bunda benar kalau kamu belum tidur ,begini bunda ingin kamu besok kerumah "

" buat apa bunda "

" bunda ingin mengenalkanmu dengan anak sahabat bunda ,kamu mau ya..."

" Nggak bisa bun , besok aku sibuk dan banyak jadwal meting"

" bunda tidak mau tau yang penting kamu harus datang atau bunda coret dari daftar anak bunda"

" Ya,terserahlah "

Dan Refan pun mematikan telpon dengan sepihak karena bundanya pasti akan mengoceh terus kalau tidak dimatikan sekarang juga .

Keesokan harinya refan yang baru selesai meeting duduk dengan santai sambil menghabiskan coffenya tidak lama dia berdiri ponselnya berdering dan lagi dari bundanya dan hampir bertabrakan dengan penggunjung café yang lain yang tak lain adalah Anindita yang baru bertemu dengan klien .

" Maaf " kata refan

" Oh ,tidak apa apa " kata Dita sambil menatap orang yang hampir menabraknya

"Kamu ,bukannya orang kemarin "

" Oh iya betul"

" Refan ada apa, kamu dengar bunda tidak" suara bunda ditelponnya

" iya bunda "

" Cepat kerumah atau bunda pecat jadi anak "

" Iya Refan kesana sama calon istri refan , Bunda puas " dan refan segera mamatikan telponnya

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang