Bab XXXVIII

89.7K 2.1K 60
                                    

🌟🌟sediakan waktu anda untuk menekan tanda bintang⭐⭐⭐⭐⭐

🦋💜💜Happy Reading All💜💜🦋

🌸
🍃
🌸
🍃
🌸
🍃
🌸

Hari demi hari tanpa terasa telah berlalu dan hanya menunggu minggu Dita akan melahirkan buah cintanya dengan Refan, Dita tidak pernah mengira akan merasakan kebahagian sebesar ini bersama laki – laki yang dulu dia kira egois dan sedikit gila, Dia mengingat bagaimana tawaran Refan yang ingin menikahinya kalau dipikir dia memang bodoh karena mau mengikuti permintaan Refan tapi dia tidak menyesal karena akhirny dia bisa mendapatkan kebahagian yang luar biasa, suami yang sangat mencintainya serta mertuanya yang menyayanginya apalagi yang dia inginkan sekarang bukankah hidupnya sudah sempurna apalagi nanti setelah kehadiran malaikat kecilnya semoga saja kebahagiaan selalu mengelilinginya .

🦋

Refan memendang istrinya yang bersantai di gazebo taman belakang rumah mereka yang baru sebulan ini Refan dan Dita tempati , sebenarnya Refan sudah lama membeli rumah ini namun baru selesai di renovasi sebulan yang lalu . Refan berjalan mendekati istrinya yang sedang tiduran menikmati udara di sore hari.

"Sayang, kamu disini " Tanya Refan dan mengecup perut besar istrinya .

" Eh kamu sudah datang, mana pesananku sayang " tanya Dita dan mencoba bangun dan duduk disamping suaminya .

" Ya ampun bukannya disambut suaminya baru datang tapi langsung nanyain pesanan, kamu aneh yang sayang kalau orang ngidam masih bulan – bulan awal tapi kamu ketika perut sudah besah gini hah" Ucap Refan karena merasa kesal dan binggung dengan kelakuan istrinya seminggu ini yang selalu ingin ini dan itu dan kadang dia harus keluar kota hanya untuk mencari pesanan istrinya yang tercinta padahal sekarang di ingin menjadi ayah siaga untuk anaknya bahkan sudah dua minggu dia cuti dikantor walau kadang masih harus kekantor tapi istrinya malah sering membuatnya keluar untuk mencari pesanan istrinya ini .tidak taukah Dita kalau dia sering takut dan khawatir jika keluar rumah untuk meninggalkan istrinya, walau dirumahnya sudah ada dua pembantu yang dia pekerjakan tapi tetap saja Refan ingin selalu disamping istrinya apalagi mendekati kelahiran anaknya.

" Maaf suami Dita tercinta, jadi dimana soto banjar pesananku" ucap Dita dengan senyum lebarnya .

"Tunggu masih disiapi sama mbak di dapur, Jadi kamu mau makan disini atau ruang makan " Tanya Refan.

" Disini saja ya udaranya sejuk jadi sekalian bersantai "Ucap Dita dengan memegang tangan suaminya dan mata mengerjap lucu.

" Iya sudah aku ambili dulu kalau begitu " Kata Refan .Namun ketika Refan beranjak dari gazebo ada Bi yem pembantu mereka yang membawakan makanan istrinya.

" Ini bu saya bawa kesini makanannya, soalnya ibu suka bersantai disinikan" Kata Bi Yem membawakan makanan dengan mengepul asap.

" Iya bi, makasih ya bi," kata Dita dan melihat Refan mengambil mangkok makanannya.

" Sekarang kamu makan " kata Refan memberikan mangkok makanan itu ke Dita.

" Aku pengennya disuapin Ayah " Kata Dita dengan mengejapkan matanya lucu dan tersenyum manis.

" Ya sudah " Kata Refan dengan terkekeh dan mulai meyuapi Dita.

" Emm..enak " Kata Dita dengan bertepuk tangan.

" Nanti kalau kamu pengen sesuatu jangan yang susah carinya ya, soalnya ayah takut kalau kelamaan ninggalin Bunda, dengerkan anak ayah " Kata Refan sambil mengusap perut istrinya yang besar

Dita hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan suaminya yang sepertinya tidak terima kerena sering dia suruh keluar untuk mencari keinginan anaknya.

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang