Bab III

127K 3.4K 36
                                    

" Jadi kapan kalian akan menikah " kata bunda refan sambil memandang dua orang yang duduk di hadapannya

" Apa......" kata Dita dengan syok dan menatap Bunda Refan dan Refan secara bergantian dengan binggung.

Refan yang mendengar penyataan bundanya agak sedikit terkejut karena bunda langsung menanyakan pertanyan yang belum bisa dijawab oleh refan sendiri.

" Iya kapan kalian akan menikah tidak mungkinkan kalian akan berpacaran terlalu lama lagian umur kalian sudah pantas untuk menikah biar bunda bisa secepatnya memiliki cucu yang lucu dan mengemaskan " kata bunda refan dengan wajah berbinar dan penuh harap terhadap dua orang dihadapannya saat ini.

" Oh masalah itu aku harus diskusi dulu sama dita bunda " kata refan menyahut perkataan ibu kerena tidak mungkin dita bisa menjawab pertanyaan bundanya itu.

" bukan kata kamu tadi dita calon istri kamu refan ,kenapa sekarang harus diskusi dulu sih " sahut bunda terhadap jawaban refan tadi

" memang dita calon istriku bunda tapi sekarang aku sama dita lagi sibuk mungkin kami masih harus mencari waktu yang tepat, aku mohon bunda dapat mengerti itu " kata refan lagi mencari alasan .

" Ya sudah bunda refan harus kembali ke kantor dan mengantar refan " kata refan sambil berdiri dan ingin pamit dengan bundanya itu agar ibunya tidak memberikan pertanyaan lagi .

" Kalian tidak mau makan dulu apa baru juga bunda sebentar melihat calon menantu bunda "

" Tidak terima kasih bunda saya harus segera pulang sebelum adik saya pulang dari kampus " kata Dita yang akhirnya berani bicara karena harus segera keluar dari rumah itu sebelum dia semakin gila dan binggung dengan keadaan saat ini.

" Ya sudahlah kalau begitu padahal bunda ingin ngobrol dengan calon mantu bunda " kata bunda refan dengan raut wajah sedikit muram

" Kami pulang dulu bunda " kata Refan sambil mencium tangan ibu yang diikuti oleh dita juga .

Diperjalanan pulang dita hanya diam binggung dengan orang yang ada di sebelah yang mengatakan bahwa di calon istrinya namun tiba tiba mobilnya berhenti di sebuah apartemen .

" kenapa kita kesini ,bukan kamu ingin mengantakan aku pulang " kata dita kepada refan yang keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuknya.

" Ada yang harus kita bicarakan sebentar ,cepatlah turun " kata refan

Sekarang dua orang itu sudah ada sebuah apartemen dan sedang duduk di sofa balkon .

" Aku ingin menawarkan kerja sama denganmu " kata refan langsung to do point .

" Kerja sama apa " jawab dita sambil memperlihatkan muka bingungnya kepada laki-laki yang ada di hadapannya.

" Kamu pura-pura jadi kekasih ku selama beberapa bulan "kata refan mantap

" Apa ,kamu sudah gila ya ,kita juga baru bertemu beberapa kali tapi nyuruh aku jadi kekasih mu " balas dita

" Pura-pura bukan jadi kekasihku sebenarnya aku akan membayarmu dan membebaskan mu dari biaya perbaikan mobilku yang adik mu rusak itu "

" tetapi kenapa harus aku "

" karena Cuma kamu ada di café tadi yang ku kenal ,sebelum bunda ngamuk dan bertingkah aneh lagi aku harus mencari perempuan untuk di bawa kerumah sedangkan kamu ada di waktu yang tepan yang bisa ku bawa kehadapan bundaku "

" Aku tidak bisa "

"Kalau kamu tidak bisa kamu harus membayar uang perbaikan mobil kemaren yang di tabrak adik mu sepuluh juta sekarang juga " kata refan karena tersulut emosi dengan wanita yang ada di hadapannya .

" kamu gila ya masa perbaikan itu sampai sepuluh juta sih "

" mobil yang adik mu tabrak kemarin itu mobil mahal jadi perawatan dan perbaikannya pun tidak sembarangan makanya mahal "

" Beri aku waktu untuk mencari uangnya "

" Tidak bisa kan sudah ku bilang sekarang "

" Tapi sekarang aku tidak ada uang sebanyak itu kamu beri aku waktu seminggu "

" kata aku sekarang ya sekarang kalau kamu tidak bisa bayar maka kamu harus menerima tawaran aku yang tadi paling tidak lama paling tidak sampai bunda aku yang cerewet itu tidak menggangu kehidupanku lagi "

" Benar ,cuma sebentar nih"

"Iya bener gimana kita deal kan "

" Oke deal " kata dita sambil berjabat tangan.

Selepas Refan mengantar di sampai di depan gang kecilnya dita langsung pulang kerumah dan melihat adiknya sudah ada di rumah karena hari sudah hampir malam .melihat adiknya yang sedang belajar membuat dita sangat menyayangi adiknya itu apapun akan di lakukan untuk kehidupan adiknya agar lebih baik darinya termasuk seperti sekarang harus menjadi kekasih pura- pura dari orang yang bahkan tidak dia kenal sama sekali padahal dia tidak terbiasa bebohong dengan orang lain tapi sekarang harus melakukan kebohongan besar demi adiknya padahal dia tidak tega harus membohongi bunda refan yang seperti sangat baik tapi sayangnya beliau memiliki anak yang seperti refan yang tega membohongi ibunya sendiri .

"Kak dita kok dari tadi dipanggil aku dicuekin ,kaka ngelamuni apa sih " kata renata binggung dengan kakak itu.

" Eh kamu panggil kaka" kata dita setelah mendengar pekikan adiknya itu yang mengejutkannya.

" Kaka kenapa sih kaka sakit ya atau ada masalah " kata renata dengan ekspresi khawatir .

" tidak ada kok adik kaka tersayang " kata dita sambil tersenyum canggung

" Kaka jangan bohong,atau kakak mikirin bayar perbaiki mobil yang aku tabrak kemarin yah " kata renata merasa sangat bersalah

" Tidak kok perbaikan sudah kaka bayar " kata dita berbohong

" Dari mana kaka dapat uangnya " kata renang yang merasa tidak percaya

" sudah jangan dipikirkan yang penting sudah kaka bayar dan kamu harus fokus sama kuliah kamu "

" Ya kaka tersayang "

Keduanya tersenyum dalam kebahagian yang sederhana

Dilain tempat refan sedang sangat sibuk dengan laptop dan tumpukan berkas - berkas tiba tiba dapat telpon dari bundanya

"waallaikum salam bunda ,ada apa bunda nelpon malam baru tadi siang refan kerumah bunda sekarang bunda sudah nelpon refan kangen bun "

" Apa bunda alamat dita "

"untuk apa bunda minta alamat dita "

"apa ngelamar ,kan tadi sudah refan bilang sekarang refan dan dita sibuk bunda "

" huh,ya nanti refan kirim alamatnya"

Setelah refan mematikan panggilan bundanya refan sangat binggung dan kalut tidak bisa berpikir bahkan untuk melanjutkan pekerjaan .keinginan bundanya di telpon tadi sangat menyita pikiranya bagaimana tidak bunda dan ayahnya minta alamat dita untuk melamar dita secara resmi agar refan segera menikah dengan dita dan untuk mengurus semua persiapan pernikahan bundanya yang akan mengurus agar tidak menggangu refan dan dita jadi mereka Cuma tinggal ijab kabul dan kalau memang sangat sibuk resepsi bisa nanti kata bunda itu.niat refan ingin menghindar dari sifat cerewet bunda malam semakin kacau seperti ini karena rencana anehnya itu.

Bagaimana aku bisa menikah dengan dita "

Marriage Contract (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang