Setelah kejadian di mana Hafiza dan Alif dipertemukan di SMAN 2 Merah Putih, komunikasi antarmereka pun tidak pernah putus. Hafiza dan Alif selalu saling memberi pesan satu sama lain. Setiap hari tidak pernah lepas dari handphone genggamnya. Hafiza pun tidak terlalu singkat membalas pesan-pesannya Alif.
Pernah pada suatu hari Alif memberikan pesan untuk mengajak Hafiza mendaki gunung. Harus kalian tahu, Alif tipekal orang yang sangat mencintai alam. Alif pun mempunyai sebuah komunitas pencinta alam di sekolah namanya adalah "PENDAKI MUDA". Di mana kerjaannya itu hanya taddabur alam, ke tempat yang terkesan menarik dan patut disinggahi.
Selain hobbynya yang sangat menyukai alam, Alif pun tidak pernah lupa akan tugasnya menjadi Ketua OSIS di SMAN 2 Merah Putih. Alif selalu meluangkan waktunya di kala kesibukannya menjadi Ketua OSIS. Dengan cara seperti itulah Alif mempuaskan diri untuk mendekatkan diri dengan alam atau hanya mengisi waktu liburnya.
Semoga Hafiza mau ikut.
Alif terus terusan berharap Hafiza ikut, dengan memberikannya waktu untuk berpikir dan semoga tidak menghasilkan usaha yang sia-sia. Bagaimana tidak berharap? Ini waktu yang pas untuk mengajak Hafiza mendaki gunung. Bukan begitu saja, ini juga akan menjadikan pengalaman bagi mereka berdua. Ah, pasti indah.
Ting!
Suara handphone Alif berbunyi. Alif segera membuka lockscreen handphonenya.
Hafiza : Hafiza masih bingung, tapi Fiza mau coba.
Alif membalas pesannya.
Alif Raihan : Bingung kenapa Za? Ayo mau gak?
Hafiza : Hafiza malu kalo sendiri, temen Alif kan banyak dan Fiza gak pada kenal sama temen temen Alif.
Alif tersenyum. Lucu, pikirnya.
Alif Raihan : Jangan khawatir, aku gak akan jauh-jauh kok. Selalu aku didampingi.
Hafiza : Tapi kan Fiza malu, kalo Fiza ngajak temen Fiza boleh? Nggak banyak kok, cuman 2 orang.
Alif sempat berpikir sejenak, yang awalnya ingin mengajak Hafiza saja tapi Hafiza justru malah mengajak temannya? Beberapa menit dipikirnya, akhirnya Alif mengambil keputusan.
Alif Raihan : Yaudah iya boleh deh. Tapi Fiza ikut kan?
Hafiza : Serius? Yeeee, iya Hafiza juga insyaAllah ikut kalo gitu.
Akhirnya.
Alif Raihan : Oke. Nanti aku kasih tau persyaratan dan pembiayaannya ya Za.
Hafiza : Oke deh.
***
Jujur, Hafiza meng-iyakan ajakannya itu belum persetujuan dari Ibunya. Salah satu harapan Hafiza dari dulu, ingin sekali mendaki gunung. Mungkin ini saatnya, pikirnya. Hafiza belum berani bilang ke Ibunya. Apalagi setau Ibunya Hafiza itu sangat lemah sekali jika harus berjalan nanjak ke gunung-gunung. Malah Mamanya belum percaya akan hal itu. Tapi Hafiza akan coba!
Hafiza selalu berdoa semoga keluarganya khususnya Ibu mengizinkan Hafiza untuk ikut mendaki gunung. Dari awal ajakan Alif kepada Hafiza pun, Hafiza sudah memberikan kode-kode keras kepada Ibunya, tapi bukan untuk meminta izin untuk mendaki gunung.
"Ibu.." panggil Hafiza.
"Iya sayang?" jawab Ibunya Hafiza.
"Kayaknya rame ya Bu, kalo naik ke gunung.."
"Rame sih iya, tapi perjalanannya jauh-jauh. Apalagi kamu, taunya pingsan aja di jalan kalo naik gunung.." ledek Ibunya.
"Ih Ibu, kok gitu ngomongnya.. Fiza pasti kuat kok, pengen banget sekali aja naik gunung gitu."

KAMU SEDANG MEMBACA
HAFIZA
أدب المراهقين"Kenapa Tuhan tidak membiarkanku untuk melupakannya dalam sekejap?" "Kenapa kamu datang di saat aku ingin benar benar melupakanmu?" "Kenangan itu mampu membuat dada ini sesak seketika, ku mohon pergilah aku tidak ingin mengingatnya kembali." "Apakah...