Pagi ini cahaya matahari sangat terik. Membuat seorang pria yang sedang kelelahan menghembuskan nafasnya berulang kali. Pria itu berulang kali mengipaskan kertas yang sedang dibawanya. Di mana kertas itu berisikan jadwal acara pameran kelas 11 yang akan dilaksanakan besok.
Siapa lagi jika bukan Alif?
SMAN 2 Merah Putih ini sedang dilanda gelisah, di mana besok akan ada acara pameran besar-besaran di sekolahnya. Pameran ini tidak hanya ditunjukan kepada para siswa-siswi SMAN 2 Merah Putih, tetapi akan diperlihatkan dari siswa-siswi sekolah lain yang justru harus dipersiapkan 2 kali lipat lebih bagus agar terkesan menarik.
Alif yang notabennya Ketua Pelaksana sekaligus Ketua OSIS dari acara tersebut semakin sibuk mengurusi itu semua. Alif ingin pameran kali ini mendapat tanggapan positif dari sekolah lain. Memang dari tahun ke tahunpun sudah baik, namun tahun ini Alif ingin mengadakannya dengan besar-besaran dan berkesan menarik.
"Lif!" panggil Darshal yang notabennya sekarang adalah bagian dari panitia acara pameran.
"Oyy" jawab Alif.
"Gue udah susun 5 sekolah lain yang akan hadir besok, maksimal 10 orang kan yang hadir dari masing-masing sekolah?"
"Oke bagus, iya 10 orang. Gimana dengan konsumsi? Lancar?"
"Siap lancar PaKetu!"
*PaKetu itu = Pa Ketua
"Oke, udah disebar kan suratnya?"
"Udah, semoga pameran besok lancar ya broh," sambil menepuk pundak Alif dengan pelan.
"Aamiin, yaudah gue istirahat dulu lah. Cape gue dari tadi bulak-balik ngurus ini itu."
"Iya siap, gue juga mau liat persiapan yang lainnya dulu."
"Iya sana lo,"
"Yaelah ngusir lagi lo"
Darshal pun beranjak pergi dari tempat Alif beristirahat. Sementara Alif kali ini hanya bisa menyenderkan kepalanya di kursi yang sudah tersedia di sekretariatan OSIS. Kepalanya sangat penat hari ini. Mungkin dengan memejamkan matanya sebentar akan lebih baik.
***
Sementara itu OSIS di SMAN Bina Kasih ini sedang diadakan rapat. Dian Prayoga selaku Ketua OSIS ini membuka rapatnya terlebih dahulu setelah itu memberikan informasi terhadap anggota-anggotanya.
"Oke langsung saja, sekolah kita ini dapat surat undangan dari SMAN 2 Merah Putih. Katanya akan ada program tahunannya yaitu pameran besar-besaran. Kita harus mengirimkan 10 orang, dan saya harapkan 10 orang itu adalah orang yang cukup berprestasi. Bisa dipahami?" jelas Dian pada rapat kali ini.
"Intruksi!" Raisa mengacungkan tangan kanannya.
"Iya silahkan," jawan Dian.
"Gimana kalo kita ambil dari jurusan MIPA 5 orang dan IPS 5 orang, masing-masing kita ambil yang berprestasi?" saran Raisa.
"Oke ide bagus, bisa kalian data kan siapa saja orangnya?"
"Siap bisa!"
"Oke cukup rapat kali ini, saya percayakan ini semua kepada kalian. Wassalamualaikum w.w"
"Iya terimakasih. Waalaikumussalam w.w"
Dian beranjak dari tempat duduknya dan setelah itu keluar dari ruangan OSIS. Sementara anggota OSIS nya masih mencari data siswa-siswi yang akan dikirimkan besok.
Raisa yang notabennya adalah sekretaris OSIS memberi saran kepada anggota OSIS lainnya.
"Saya ada usulan siswa-siswi untuk besok. Gimana kalau dari jurusan MIPA kita ambil Nandi, Rayen, Trisca, Hafiza dan Putri? Kalian tau kan mereka siswa-siswi berprestasi juga?"

KAMU SEDANG MEMBACA
HAFIZA
Teen Fiction"Kenapa Tuhan tidak membiarkanku untuk melupakannya dalam sekejap?" "Kenapa kamu datang di saat aku ingin benar benar melupakanmu?" "Kenangan itu mampu membuat dada ini sesak seketika, ku mohon pergilah aku tidak ingin mengingatnya kembali." "Apakah...