Hafiza-(6)

58 5 0
                                    

Akhirnya Hafiza bisa pulang ke rumahnya dari sekian hari dirawat di rumah sakit. Waktu yang ditunggu oleh Hafiza! Namun Hafiza belum diperbolehkan untuk sekolah hari ini, Hafiza harus beristirahat cukup terlebih dahulu. Dokternya pun sudah memberikan saran agar Hafiza tetap istirahat di rumah selama 1-2 hari baru Hafiza diperbolehkan untuk ke sekolah.

Ibunya Hafiza tetap harus pergi bekerja hari ini, setelah beberapa hari Ibunya meminta cuti untuk menemani Hafiza di rumah sakit. Kedua kakaknya pun sama harus menjalani aktivitas seperti biasanya, dan adik perempuannya Bella, dia harus berangkat sekolah hari ini .

Beginilah resikonya jika Hafiza pulang ke rumahnya, di rumahnya Hafiza akan kesepian tidak ada yang menemani. Biasanya Ayahnya yang akan siap menemani Hafiza dari dekat jika Hafiza sedang sakit. Tetapi berbeda untuk sekarang, Ayahnya akan tetap menemani namun dari jarak yang sangat jauh. Hafiza akan percaya itu! Meski Hafiza harus sendiri, Ayahnya akan tetap menemani.

Sebelum Ibunya pergi berangkat bekerja, Ibunya sempat menitipkan pesan kepada Hafiza.

"Sayang, maafkan Ibu ya. Ibu tinggal kerja dulu, kamu gak apa-apa kan ditinggal sendirian?" ucap Ibu sembari membawa makan untuk sarapan pagi Hafiza.

"Iya gak apa-apa kok Bu, Hafiza berani!" balas Hafiza dengan bersemangat.

"Anak Ibu emang pemberani.."

"Iya Bu,"

"Oh iya nak, nih Ibu bawakan untuk kamu sarapan pagi. Setelah itu kamu jangan lupa minum obatnya ya, biar penyakitmu nggak kambuh lagi."

"Iya Bu, Ibu hati-hati ya?"

"Iya sayang, jangan lupa kunci rumahnya."

"Siap Ibuku tercinta" ucap Hafiza sembari memberikannya hormat.

"Ada-ada aja kamu, yaudah Ibu berangkat."

"Iya Bu." Hafiza mencium tangan Ibunya.

Setelah Ibunya pergi, Hafiza tidak lupa akan amanah yang disampaikan oleh Ibunya. Hafiza menutup rapat pintu rumahnya dan menguncinya dari luar. Berjalan terus ke ruang tengahnya untuk memakan sarapan yang telah Ibunya siapkan.

Aku sangat menyayangimu, Bu.

***

Sementara itu, di SMAN Bina Kasih Trisca dan Mahera duduk di bangku kelasnya. Pukul masih menunjukan 09.50 wib. Itu artinya bel istirahat akan berbunyi 10 menit lagi. Sedangkan gurunya masih tetap menerangkan pelajaran yang mereka pelajari sekarang.

Trisca dan Mahera sangat bosan dengan pelajaran ini, membuat mereka mengantuk pagi-pagi seperti ini. Apalagi pelajaran yang mereka pelajari sekarang adalah pelajaran yang sama-sama mereka tidak sukai, yaitu pelajaran Kimia termasuk Hafiza. Trisca, Mahera dan Hafiza memang mempunyai bakat di bidang masing-masing.

Trisca yang sangat berbakat dalam pelajaran seni dan budaya. Trisca ini sangat senang sekali setiap pelajaran seni, bakatnya dalam bidang menggambar membuat teman-temannya iri.

Mahera dengan bakatnya dalam bidang Biologi. Mahera sangat pintar jika sudah berhubungan dengan alam, Mahera sangat senang sekali mempelajari mata pelajaran Biologi.

Sedangkan Hafiza, Hafiza berbakat dalam bidang Matematika. Hafiza lebih baik sering menghitung daripada harus terus-terusan menghafal. Berbeda sekali dengan sahabatnya, mereka sangat enggan untuk pelajaran yang satu ini. Membuat pikiran mereka tidak berfungsi, pikir mereka.

Bel istirahatpun berbunyi.

"Ca, kantin yuk! Laper nih.." ucap Mahera kepada Trisca.

"Yuk!" jawab Trisca.

HAFIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang