Day 15

3.8K 462 30
                                    

Rembulan bersinar berada tepat di atas kepala. Menandakan malam telah larut. Namun, ada satu sosok anak adam masih terjaga dalam baringannya. Memandang lurus sejauh mata memandang meskipun tak ada yang ia lihat selain hitam pekat. Matanya seolah menerawang jauh entah kemana.

Jungkook. 

Namja itu sangsi menutup matanya. Terlebih setelah semua yang terjadi hari ini. Pikirannya total mengalihkan rasa kantuknya. Tidak peduli seberapa nyaman tubuh bongsornya merasakan kehangatan selimut yang menutupi setengah tubuhnya, Jungkook tetap tak mampu memejamkan matanya barang sedikitpun. Toh, semuanya terlihat sama. Gelap.

“dia... mengalami mati otak.”

Lagi. Kalimat itu kembali terulang di kepalanya. Membawa sesak dan memancing rasa panas di pelupuk matanya. Ia menangis lagi.














Flashback On

“O—operasi?”

“Ya. Operasi donor mata untukmu.”

Jungkook terbelalak tak percaya. Rasanya seperti mimpi saat kata-kata itu keluar dari mulut Namjoon. Setelah semua  yang ia dengar, Jungkook nyaris melupakan soal operasinya. Salah satu hal  penting yang menjadi bahasan mereka pada awalnya.

Jungkook jelas menentang hal tersebut. Tidak peduli meski ia harus buta seumur hidupnya. Sampai kapanpun ia tidak akan menerima donor mata tersebut.

Apalagi itu berarti ia harus kehilangan Taehyung.

Tidak akan.

“Aku menolaknya. ” Tegas Jungkook.

“Aku tidak akan menerima donor itu. Aku tidak akan menerima mata Taehyung meskipun itu berarti aku akan buta seumur hidupku. Aku tidak akan melakukan operasi itu.” Jungkook bersikeras dengan penekanan disetiap katanya.

Tanpa sepengetahuannya, Seokjin yang mendengar penolakan Jungkook, merasakan sesuatu seperti menusuk jantungnya.

Namjoon pun sudah menduga Jungkook akan berkata demikian, tapi itu tetap tak akan merubah keadaan, kecuali Taehyung tersadar dari tidur panjangnya.

“Operasi itu akan tetap dilakukan sesuai jadwal.” Mutlak Namjoon. Ia tahu alasan dibalik penolakan Jungkook dan jelas ia menentangnya. Jungkook selalu memprioritaskan Taehyung diatas segalanya tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Jungkook yang kesal berniat ingin kembali membantah. Dengan tangannya yang terkepal kuat kemudian ia berkata, “Namjoon-hyu—.”

“Jungkook, tidak bisakah kau kali ini menuruti keinginan kakakmu.” Jungkook kembali mengatupkan kedua bilah bibirnya saat mendengar perkataan Namjoon.

Kakaknya? Maksudnya Seokjin?

“Seokjin sudah berusaha keras melakukan segalanya demi kesembuhanmu. Bahkan ia melakukan segala cara untuk mencari informasi soal ketersediaan pendonor.  Dia pun memohon padaku. Tidak bisakah kau—“

“Cukup!!” Seokjin akhirnya bersuara meskipun sedikit membentak.

Atensi keduanya –Namjoon dan Jungkook— terfokus pada Seokjin. Namja itu yang sebelumnya hanya terdiam tanpa suara kini terlihat seperti hendak menyampaikan sesuatu.

“Operasi itu...” Seokjin menjeda ucapannya lalu memandangi satu persatu lawan bicaranya.

“Aku ingin operasi itu tetap dilakukan.”

Jungkook terkejut bukan main. Tidak menduga Seokjin akan berkata demikian.

Mengapa?

HYUNG—“

By Your Side [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang