Day 14

3.8K 453 33
                                        

Percayalah ini gue tulis pas lagi USBN



Udah gak mood :')

Enjoy




--©®--




Jungkook meremat bagian tepi ranjang tempatnya duduk. Ia hanya merunduk memandang gelap yang menghalangi pandangannya. Setelah semua yang terjadi padanya, setelah kebutaannya yang harus dihadapinya, masih ada fakta menyakitkan yang disembunyikan darinya. Bahkan saat ia yang harusnya merasa lega ketika akhirnya ia akan segera mendapatkan donor mata.

"Kenapa..." Jungkook bersuara lirih.

"Kenapa kalian melakukan semua ini?"

"Kookie-ya, dengarkan ak-" Seokjin kembali mengatupkan bibirnya saat Jungkook akhirnya melihat kearahnya. Seolah memandang tepat ke arah kedua matanya. Dengan raut kecewa terpancar jelas dari kedua mata bulatnya. Hal itu sontak membuat Seokjin tidak berkutik.

"Kenapa, Hyung? Kenapa kalian menyembunyikannya? KENAPA!?" Tanpa diduga Jungkook berteriak kearah Seokjin. Bersamaan dengan itu, air mata itu jatuh berlinang menghiasi wajah Jungkook. Kini Jungkook terlihat lebih kacau sebelumnya. Bahkan suaranya sedikit bergetar saat ia berteriak. Kedua bahunya naik turun dengan nafasnya yang tidak beraturan. Jungkook seolah berusaha keras menahan emosinya. Menahan luapan amarah serta rasa kecewanya pada Seokjin juga Namjoon.

Namjoon berjalan mendekat berniat menenangkan Jungkook. "Kami tidak bermaksud unt-"

"Aku ingin menemuinya." Jungkook hendak turun dari ranjangnya, tapi dengan cepat Namjoon langsung mencegahnya dan menahan tubuh Jungkook.

"Tenangkan dirimu dulu." Cegah Namjoon.

"AKU INGIN MENEMUINYA!! BIARKAN AKU MENEMUI TAE-HYUNG!!" Jungkook memberontak kemudian mendorong tubuh Namjoon yang menghalangi jalannya. Seokjin tidak mampu berkata-kata. Ia berusaha menahan isakannya saat melihat adiknya yang nampak seperti kehilangan arah.

"Tidak sekarang, Jungkook. Kau haru-"

"Biarkan aku menemui Tae-Hyung... Hiks... Aku mohon... Aku... Aku ingin menemuinya... Hiks..." Tubuhnya limbung dan jatuh terduduk diatas lantai yang dingin. Jungkook meraung pedih seraya memohon agar dapat menemui Taehyung. Sementara itu Seokjin tidak kuasai menahan tangisnya. Ia tidak pernah melihat Jungkook seperti ini. Sudah cukup ia melihat Jungkook menangis pilu ketika mengetahui dirinya buta. Seokjin diliputi perasaan bersalah dan sekarang ia tidak tahu bagaimana cara mengembalikan senyum ceria itu diwajah adiknya saat mengetahui bagaimana Taehyung nantinya.

Seokjin tahu kehadiran Taehyung memiliki arti yang besar bagi Jungkook. Seokjin paham betul bagaimana keseharian Jungkook yang selalu didampingi oleh Taehyung. Dengan setia selalu menanti Taehyung menyelesaikan pekerjaannya kemudian menghabiskan waktu bersama saat waktu senggang. Ia tahu Taehyung selalu menjadi penyemangat bagi adiknya.

Pada saat inilah ketakutan terbesar menghantuinya.

Bagaimana jika Taehyung tidak lagi dapat berada disisi Jungkook?








^^^^^







Dengan mata yang sembab serta isakan yang tak kunjung berhenti, Jungkook berjalan memasuki sebuah ruangan. Kondisi tubuhnya yang melemah membuat Namjoon harus memapah dan membantu Jungkook untuk berjalan semenjak keluar dari ruang rawatnya hingga akhirnya sampai di ruangan tersebut. Seokjin menyusul tak jauh di belakang mereka. Ia menjadi orang terakhir yang memasuki ruangan tertutup tersebut.

By Your Side [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang