ㆁ 29

10.4K 547 15
                                    

My memory - Ryu

' Love is like the wind , you can't see it but you can feel it .'
_________________

Bom + tembak + pengsan
__________________

Aryan & Naufal pov .

Jam sudah menunjukkan ke angka 6 petang . Aryan dan Naufal masih sibuk menguji bahan untuk membuat klon bom sebenar . Kini , hampir 4 kali mereka gagal menghasilkan barang tersebut . Aryan meraup rambutnya ke belakang setelah merasakan dirinya mulai penat .

" Pening dah aku macam ni . Satu habuk klon bom pun tak menjadi lagi . "

" Don't worry bro .. Usaha tangga kejayaan . Nak berjaya kena ada banyak kesilapan . Okay ? "

Aryan merengus sebelum cepat-cepat dia melangkah ke arah komputer . Satu maklumat dia cari . Membulat matanya apabila maklumat yang dia cari berhasil . Tersenyum jua akhirnya .

" Fal , aku dah jumpa . Kacang rupanya buat klon bom . "

Naufal mengangkat kening lalu matanya memerhati maklumat pada skrin komputer itu . Dia mula mencari di sekitar markas , bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bom asap . 4 biji ping pong yang kenyal , lembaran aluminium dan pensel diambil . Aryan hanya memandang dengan teliti .

Mula-mula , Naufal membuat satu lubang pada bola ping pong menggunakan benda tajam . Dia memotong bola ping pong yang lain untuk menjadi potongan kecil dan dimasukkan ke dalam lubang ping pong tadi . 

Kemudian , Naufal masukkan batang pensel ke dalam lubang tersebut . Dia memBalut ping pong dan pensel itu dengan aluminium . Usai membalut , pensel dikeluarkan perlahan-lahan daripada aluminium . Bentuk sebatang pensel akan terhasil dan menjadi seperti corong supaya memudahkan asap keluar .

Naufal menepuk tangannya setelah selesai menghasilkan bom pada peringkat pertama .

" Paling senang buat bom asap . "

Aryan menjeling .

" Itupun tengok google . "

Naufal hanya mengendahkan bicara Aryan . Dia mengheretkan kakinya menuju ke halaman belakang rumah dengan membawa bom asap pada tangannya . Bibirnya diketap apabila kawasan tersebut tidak sesuai untuk melepaskan bom .

Lantas , kakinya bergerak ke hadapan betul-betul di kawasan seperti padang jarak padang terkukur  . Naufal tersenyum nipis . Dia mengambil lighter dan menyalakannya di hujung kertas aluminium yang berbentuk ping pong .

Terus dia lemparkan bom itu di kawasan tersebut . Naufal mengukirkan senyumannya apabila berjaya menghasilkan bom asap sebelum masuk ke dalam markas kembali .

First mission , complete . Set !

++++++

Alfine Eirman pov.

Suasana mansion yang sunyi dipandang sepi Alfine . Dalam fikirannya adalah keselamatan isterinya . Tidak berhenti kelajuan degupan jantungnya apabila isterinya tiada di sisi . Dia memandang sekeliling . Tanpa ragu-ragu Alfine memasuki mansion tersebut dengan pistol yang disisip rapi .

Badboys Vs Mafia Girls | completeWhere stories live. Discover now