Saat aku sedang berjalan menuju kelas, aku bertemu Rafa, kami hanya saling menatap tanpa tegur sapa. Aku melihat mata Rafa yang menyimpan seribu luka dan rindu, begitu pun dengan aku. Seseorang yang awalnya spesial, yang selalu buatku tersenyum, kini harus membisu dan pada akhirnya berubah menjadi luka yang tak ada obatnya.
"Raf, aku gak nyangka pada akhirnya kita harus kayak gini" kataku dalam hati sembari meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kenangan (SELESAI)
Short Story"Selemah apapun kamu untuk jatuh, aku akan terus menguatkan dan memapahmu. Kamu pergi sejengkal, aku akan berlari dengan banyak langkah. Kamu sakit, aku akan lebih sakit. Kamu menangis, aku akan menjadi wadah air mata itu. Sampai kapan pun aku akan...