"Ini udah hari terakhir tryout dilakukan, tapi kenapa dari kemaren aku gak liat Rafa sama sekali ya? Kemana dia? Apa dia sakit?" kataku dalam hati.
Saat aku melangkah untuk pulang ke rumah, aku melihat Rafa sedang berdua dengan Arel lagi. Dia berdua di Taman Flow, taman yang menyimpan kisah antara aku dan Rafa. Aku gak bisa buat apa-apa. Aku hanya bisa menatapnya dalam hati yang rapuh. Tiba-tiba Rafa melihatku.
"Meila" panggil Rafa.
Aku hanya menatap wajah dia untuk yang terakhir kali dan setelah itu aku pergi.
"Kenapa wajah Rafa pucat seperti itu ya? Apa dia sedang sakit? Aku rindu sama dia, Tuhan" kataku sembari meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kenangan (SELESAI)
Short Story"Selemah apapun kamu untuk jatuh, aku akan terus menguatkan dan memapahmu. Kamu pergi sejengkal, aku akan berlari dengan banyak langkah. Kamu sakit, aku akan lebih sakit. Kamu menangis, aku akan menjadi wadah air mata itu. Sampai kapan pun aku akan...