Esok hari, aku minta diantarkan ke rumah Rafa bersama Arel. Saat tiba di rumah Rafa, aku disambut baik oleh Ibunya. Disana kita saling bercerita. Di tengah cerita itu, tiba-tiba Ibu Rafa memberi sebuah jam tangan kepadaku.
"Ini apa, Bu?" tanyaku.
"Ini adalah kado yang ingin Rafa berikan kepada orang tersayang, waktu itu Ibu gak tau siapa orangnya, tapi waktu itu Rafa bilang saat mau memberi jam tangan ini banyak konflik yang terjadi. Rafa sudah putus dengan kamu. Akhirnya pemberian ini dibatalkan" jelas Ibu Rafa.
Saat aku membuka jam tangan itu ada sepotong kertas yang bertuliskan 1 tahun bersama, ini adalah kado yang ingin Rafa berikan saat tanggal pertama kali kita menjalin kasih. Tapi sayangnya, pada tanggal itu Rafa memutuskan tali kasih kita.
"Kamu jangan nangis ya, Nak. Oh iya, mau Ibu tunjukkan kamar Rafa gak? Disana banyak sekali foto kamu loh dan tulisan mengenai dirimu" ajak Ibu Rafa.
Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Kenangan (SELESAI)
Short Story"Selemah apapun kamu untuk jatuh, aku akan terus menguatkan dan memapahmu. Kamu pergi sejengkal, aku akan berlari dengan banyak langkah. Kamu sakit, aku akan lebih sakit. Kamu menangis, aku akan menjadi wadah air mata itu. Sampai kapan pun aku akan...