PART 12

9.5K 336 10
                                    

hihi.. hai aku balik lagi :))
cepet kan yoo ??
mumpung aku ada ide jadi ya.. dibikin aja sekarang..
maafinlah kalo pendek yaya ? semoga kalian suka..
maakaasihh udah mau mampir ngebaca dan ngevote.. kalau ada yang ngomen aku bersyukur banget. hihi

enjoy this !!^^

love hug and kisses.

-dea


Laura POV

Aku berlari masuk kedalam rumah dan membanting pintu kamarku.

Tidak.. ini rasanya sangatlah sakit.. mungkin aku tidak bisa lagi percaya dengan makluk yang berjenis kelamin laki-laki. Semuanya sama saja. Sama-sama brengsek.

Aku kira hanya ayah yang begitu brengseknya ninggalin bunda demi wanita lain , hanya karna lebih tertarik dengan harta.

Dan sekarang.. Kaisa yang aku kira benar-benar peduli padaku , mencintai aku dengan tulus, ternyata malah bermain api dibelakangku. Dan bodohnya aku baru mengetahuinya sekarang .

Air mataku kembali meluncur dengan derasnya. Aku benar-benar tidak tau patah hati karna dikhianati ternyata sesakit ini. Berarti ini yang telah dirasakan bunda dulu..

FLASHBACK

16 tahun yang lalu....

Author pov

Hari ini mendung seperti biasanya. langit yang gelap menambah suram hari itu. sesuram keaadaan di kediaman Adiwarya.

Lucky Adiwarya menatap sendu wanita yang ada dihadapannya.
wanita itu -Resia- menatap Lucky tajam. Matanya memerah. Air mata membanjiri pipinya yang mulus.

"Jadi? kamu ingin meninggalkan aku dan anak-anakmu demi janda kaya itu?" Resia semakin menajamkan pandangannya . Lucky hanya bisa menunduk tidak berani menatap Resia langsung.

"Aku punya alasan sendiri. maaf."setelah mengatakan kata-kata maaf itu akhirnya Lucky Adiwarya pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya.

Laura mengintip dari balik daun pintu. matanya berkaca-kaca. Laura kecil meringkuk ketakutan di balik pintu itu.

Ia tidak mengerti apa yang terlah terjadi dikeluarganya. Mengapa ayah dan bundanya bertengkar dan ribut terus. Dan kenapa ayahnya pergi dengan membawa koper besar.

Laura yang masih berumur 5 tahun itu menangis sesegukkan . Ia merindukan ayahnya.

Manda yang masih berumur 10 tahun belum cukup mengerti dengan semua keadaan. Manda hanya bisa merangkul Laura yang sudah menangis terisak-isak dibalik pintu dan Kania yang memandang Manda dengan mata berbinarnya.

Resia menatap nanar pintu rumah yang baru saja dilewati oleh suaminya itu. Ia masih belum bisa percaya akan semua yang terjadi pada keluarganya.



***********



Lucky Adiwarya memandangi rumah megah itu dengan takut. Ia sangat tau dan mengerti bahwa kehidupan damai dan menyenangkannya bersama istri dan ketiga anak perempuannya sudah tidak akan pernah bisa Ia nikmati lagi.

Lucky berjalan mendekati pagar besar nan megah rumah itu. Satpam dari rumah itu langsung membukakan pagar nya.

"Ayo tuan silahkan masuk.. tuan sudah ditunggu oleh nyonya didalam.."Satpam yang berkumis tebal itu mempersilahkan Lucky masuk. Lucky sedikit terkejut mengetahui bahwa ternyata satpam itu mengenalinya. Faktanya Lucky baru sekali ini berkunjung ke rumah megah itu.

Lucky melihat sekeliling, lampu dari krystal yang terlihat mahal.
Sofa ruang tamu yang twrlihat empuk dan... mahal.
Berbagai macam ukiran-ukiran jati . Hampir semua yang ada didalam rumah membuat Lucky terkagum-kagum. Hampir.
"Hallo mas Lucky" Suara lembut membuat Lucky tersentak dari segala kekagumannya. Wanita cantik itu tersenyum lembut. Namun percuma di mata Lucky senyum itu sudah menyerupai senyuman iblis.

Lucky hanya terdiam tidak membalas sapaan di tuan rumah. Lucky menatap tajam wanita cantik itu.

Wanita itu memberi isyarat kepada satpamnya untuk meninggalkan mereka berdua.

"Aku senang akhirnya kamu memilih aku" Wanita itu berjalan mendekati Lucky.

"Sayangnya saya sama sekali tidak senang."Lucky menjawab dengan dingin dan tatapan tajamnnya.

Wanita itu hanya tersenyum masam. Ia sudah menduga apa yang akan di jawab oleh Lucky.

"Baiklah tidak apa-apa. Kamar kamu diatas. Tinggal belok kiri dan kamar kamu yang paling ujung." Wanita itu tersenyum lebut. Tapi tidak di gubris sedikit pun oleh Lucky.

Wanita itu hanya bisa menatap punggu Lucky yang menjauh dengan kecewa.



**************



End of Flashback.

Reivan POV

Aku menghempaskan tubuhku diatas kasur.

"Haahh nyamannyaaa"Aku menghela nafas panjang dan menghebuskannya dengan keras.

Semua kejadia absurb ini terasa datang bertubi-tubi. Dari Om Lucky yang datang kembali sampai Donna yang kembali mengusik ketenanganku.

Aku memejamkan mata sejenak. berusaha melupakan sejenak semua yang telah terjadi secara bertubi-tubi itu.
drrrt...drrrtt...drrrttt

Aku langsung mengambil ponselku yang ada dinakas disamping tempat tidurku.

"hallo"

"Maaf pak mengganggu. Tapi ini ada perubahan jadwal besok pak. Klien tidak bisa hadir besok. Jadi rapat diundur."

"Bagaimana bisa mereka mengundur jadwal rapat seperti itu? batalkan saja kontrak itu."

"ta.. tapi pak.."

" Tidak ada tapi Kelly. Batalkan saja semua kontrak dengan mereka. Saya sudah tidak mau lagi berurusan dengan orang tidak bertanggung jawab seperti mereka" Dengan kesal aku menutup telpon.

"Apalagi ini.."Aku kembali mendesah panjang.

Aku memutuskan untuk pulang kejakarta hari ini jugam entah kenapa, tapi perasaanku tak enak sedari tadi memikirkan Laura.

Dengan cepat aku menghubungi Kelly untuk mencarikan tiket untuk kejakarta dengan Flight Paling cepat.

Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Laura. Menantikan berbagai macam ekspresi lucu dari wajahnya.

Kamu tidak lupa akan misimu kan Reivan...

Sebuah suara menggema dikepalaku. Dan mengembalikan aku ke realita, yang hampir saja membuatku terhanyut dan melupakan misi itu.



-TBC

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang