PART 11

10.3K 339 5
                                    


Laura POV

hey bukankah ini sedikit aneh? Kalian tau apa yang aneh ? Reivan terlihat aneh, atau sangat sangat aneh saat ini. Well bukan bermaksud sok care atau apalah. Tapi kelakuannya , dengan lebih sering pulang larut malam. Atau mungkin bisa dibilang tidak pulang hanya "singgah" untuk mengganti bajunya mungkin. Lalu pergi lagi. Dan begitu seterusnya sudah 4 hari ini dia begitu.. Berarti sudah 4 hari juga sejak Kania mengatakan padaku bahwa dia melihat dengan seorang cewek.

Ini bukan pertanda burukkan??

Aku hanya merasa kasian dengan bunda... Dan merasa sedikit tidak nyaman. Hey perasaan apa ini.

Tidak mungkinkan aku cemburu. Hello ! sadar deh Lauraaa dia itu Reivan. Reivan si bodoh matre yang 'katanya' akan menjadi ayah tirimu.

Aku membentur-benturkan kepalaku ke bantal .

Hah tidak mungkin aku membenturkan kepala berhargaku ini ke dinding. Gila aja aku.

tok tok tok

"Siapa?"Aku berkata sambil tetap membenamkan wajahku dibantal.

"Aku"Suara berat itu mengagetkanku. Well walaupun dia tidak memberitahukan namanya. Tapi aku yakin sangat yakin kalau itu Reivan.

Aku berjalan cepat dan membuka pintu kamarku.

Yap disanalah dia berdiri. Dengan kemeja hitamnya yang dua kancing atas bajunya sudah ia buka dan lengannya yang ia gukubg sampai siku.

Hey have I told you ? Reivan in black is really tempting? Because he is so damn hot ! Ya ampun apa yang sudah kamu pikirkan Lauraaa . Dia itu Reivan !Calon ayah tiri kamu yang matre yang tukang selingkuh !

"Aku tau aku tampan. Tapi aku kira itu tidak mempengaruhimu. Tapi aku salah ternyata"Reivan tersenyum penuh arti.

Astaga apa mungkin otakku korslet gara-gara aku membenturkannya terlalu keras tadi ??Enggak mungkin banget otakku mengatakan kalau dia benar-benar tampan. Tapi kok kayanya enggak mungkin.. Aku kan membenturkannya ke bantal.

"Kenapa diam saja? Apa kau.... Masih terpesona?"Reivan kini menampilkan evil smriknya yang errr menggoda??

"Ti..Tidak. Kau terlalu... Hem.. Terlalu percaya diri"Shit. Menapa aku harus tergagap seperti itu sih.

Dan aku kini melihat senyum yang berbeda dari senyum Reivan sebelum-sebelumnya.

"Yasudah. Aku kesini hanya ingin mengatakan aku akan keluar kota untuk beberapa hari. Kau tidak apa-apa kan aku tinggal ?" Well matanya benar-benar menampilkan kekhawatiran .

"Bukannya kau sudah meninggalkan aku sendirian selama 4 hati ini" Aku berkata dengan suara yang manja. Ini benar-benar gila. Kenapa bisa keluar suara merajuk manja menjijikan itu dari mulut ku dan yang lebih parahnya lagi untuk Reivan. Dan aku sedikit menyesal mengatakan ini. Tapi Reivan tampak sedikit terkejut.

"Ehmm itu.. Karna aku memang terlalu banyak tugas dikantor."Aku melihat Reivan menyelidik.

"Ya terserahlah. Toh kamu ada ataupun tidak bukan uruanku."Aku berkata dengan santai. Tapi entah kenapa rasanya aku berbohong dengan hati kecilku sendiri, itu tidak mungkinkan?

"Aku pergi dulu"Reivan berbalik pergi dan meninggalkanku yang kebingungan dengan sikap anehnya itu.




*****************




Author POV



Laura mendesah pelan. Dia mengaduk-aduk jus tomat yang ia pesan. Ini sudah gelas ketiga yang ia pesan dari sejam yang lalu.

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang