Reivan's POV - New feelings ?

16.2K 449 1
                                    

Hallo..

I'm back agaiin

Maafkan aku datang sangat terlambat !

Dan aku enggak akan pernah bosan ngeucapin terimakasih banyak buat yang udah mau mampir dan membaca cerita amatiran aku ini. Dan Semoga aja masih ada yang mau ngebaca cerita gajeku ini.. Dan maaf ya kalau makin nge-gaje, dan kacau gitu.. Aku nge-uplotnya dari hp soalnya.. Maaf yaa

Okaay don't forget to give comment and vote.. Thank you~

enjoy my story :)))

Love and hug

-dea

Reivan POV

Aku memasuki rumah mewah itu. Rumah yang akan aku tempati untuk beberapa minggu ke depan. Aku berjalan melewati ruang tamu yang besar dan mewah itu . Rumah ini tampak asing tetapi hangat , di berbagai dinding dan tempat pasti ada pigura photo yang menunjukkan keakraban mereka sekeluarga.

Terdengar suara langkah yang terburu-buru dari lantai atas , aku menengok . Dan sedikit terkejut melihat sosok perempuan cantik yang ada disana. Entah mengapa jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya .

"Eh, kamu Ra, belum tidur ?"Aku berusaha setenang mungkin. Aku melepaskan jas armani hitam yang aku pakai dan menyampirkan dibahu kiriku

"Bu..bukan urusan lo juga.."Perempuan itu menjawab dengan nada ketusnya , seperti biasa. Tapi sekarang ada yang berbeda , dia terlihat sedikit gugup ?entahlah , apa Laura bisa gugup juga? Aku terkikik sendiri memikirkan pikiran konyolku tadi.

"Kenapa ?"Iseng aku ingin melihat seberapa kuat ia mempertahankan ekspresi 'sok judes'nya itu.

"Kenapa apanya ?"Laura menyerngitkan keningnya bingung. Lucu. Satu kata itu terlintas diotakku ,saat ia menatapku bingung.

"Kenapa belum tidur ?"Aku berusaha dengan keras untuk tidak tertawa atau menampakkan senyum jahilku yang sudah berebutan ingin keluar memulai debutnya diwajahku. Hei, sepertinya aku mulai suka menjahili wanita didepanku ini.

"Ya..ya.. Su..suka-suka gue dong.."Muka Laura memerah. Tunggu apa dia gugup ? Seorang Laura gugup ? Kemajuan !

"Kenapa muka mu merah ? Kamu sakit ?"Aku berjalan mendekati Laura. Hei tidak salahkan kalau aku ingin 'sedikit' bermain dengan wanita kecil ini ?

Laura sudah seperti kepiting rebus. Lihat saja wajahnya itu , sudah semerah tomat busuk ! Hei, ini sangat menyenangkan.

"G..gak , gak sakit kok.."Laura reflek berjalan mundur saat aku sudah berada cukup dekat dengannya.

"Tapi muka mu memerah begitu.."Aku masih saja berjalan mendekatinya. Tawaku hampir saja meledak. Sekuat tenaga aku menahan senyum geli yang ingin keluar dari bibirku.

"Serius . Aku gak sakit kok."Laura berhenti berjalan mundur. Dibelakangnya sudah ada tembok. Hahaha aku benar-benar bersyukur ada tembok disitu !

"Muka kamu merah sekali Laura.."Aku menatap Laura lekat. Wajah itu. Wajahnya sangat cantik. Dengan mata polosnya dan bulu matanya yang lentik. Aku benar-benar terpana dengan matanya itu. Mata itu mengerjab bingung menatap kearahku.

"Ka..kamu mau nga..ngapain??"Laura menyerngitkan keningnya bingung dan panik saat punggung tanganku menyentuh kening mulusnya.

"Mau ngecek suhu tubuh kamu , siapa tau kamu sakit gitu"aku menjawab santai . Dan lihat ! Wajahnya sudah sangat sangat merah !

Sudah cukup !

"Hahahahhah"aku tertawa terbahak-bahak melihat mukanya yang merah. Matanya yang membelalak kaget .Saking puasnya aku tertawa perutku sampai sakit dibuatnya .

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang