PART 15

9.5K 277 7
                                    


HALO!!

HEHEHE. HAI SEMUANYA.. TELAT BANGET GAK SIH AKU UPDATENYA ? WKWKW MAAF YAAA AKU ITU LAGI OSPEK SIAP SAKIT PULA.. ALHASIL BUAT NGELANJUTIN ITU MALES BANGET.

SO I'M BACK. HOPE YOU GUYS LOVE IT. THANK YOU SO MUCH FOR YOUR VOTE AND COMMENT. I REALLY REALLY NEED THAT.

LOVE HUG AND KISSES

-DEA

FLASHBACK

Donna berjalan dengan anggun menyusuri jalanan kota paris yang sedang memasuki musim dingin. Cantik memang merupakan salah satu ciri-cirinya. Dengan badan langsing, kulit putih halus sehalus porselen, hidung bangirnya, mukanya putih mulus dilengkapi dengan bibir tipis berwarna merah.

Menjadi model di negara mode ini mungkin merupakan impian hampir seluruh model. Dan sekarang Donna juga menginginkan hal itu. Dengan wajah cantik dan koneksi yang ada dimana-mana menjadi model disini bukanlah sesuatu yang mudah. Donna sadar betul dan dia tidak akan menyia-nyiakan semua kesempatan yang ada.

Termasuk dengan menikah. Mau tak mau Donna kembali teringat akan Reivan yang semakin hari semakin gencar mangajaknya menikah.

Donna tidak ingin kehilangan impiannya sejak kecil. Tapi dia juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menikahi pria sempurna seperti Reivan .

"Kalau memang aku harus mengakhiri ini aku tidak mau menjadikannya mudah. " Donna bergumam kecil.

Hari ini ia akan menemui seseorang. seseorang yang mungkin akan menjadi penentu masa depannya nanti.

"Aldy!!"Donna melambaikan tangannya . di hadapannya kini berdiri sesosok pria berkulit putih bertubuh tegap dengan rambut cepaknya , rahang kokoh dan hidung mancungnya. dia terlihat tampan.

"Hai Na.. jadi elo mau minta bantuan apa nih?"Aldy langsung menanyakan perihal undangan Donna ke depan menara Eiffel ini disaat udara sangat dingin karna sudah masuk bulan pertengahan desember.

"Gue mau elo bantuin gue, buat Reivan jangan minta gue jadi istrinya terus Dy.. "Donna menatap Aldy penuh harap.

"Bukannya bagus?Berarti Reivan serius sama elo Donna.. Gue enggak ngerti deh"Aldy menatap Donna tak mengerti. Keningnya menyerngit bingung.

"Lo tau sendiri Dy, impian gue buat jadi model professional di paris itu enggak gampang. Enggak ada ruang buat hal-hal remeh seperti menikah, suami, dan anak. Makanya gue mau elo bantuin gue Dy.. "Donna menatap Aldy dengan puppy eyesnya. Aldy terlihat tagu sesaat tapi akhirnya dia menganggukkan kepalanya tanda persetujuan.

"Elo emang temen gue yang paling bisa gue andalkan Dy !!"Donna langsung meloncat kedalam pelukkan Aldy. Aldy sedikit tergagap tapi dia langsung membalas pelukkan Donna

"Jadi elo mau gue ngapain?"Aldy menatap Donna dengan tatapan menuntut setelah Donna melepaskan pelukannya tadi.

"Gue cuma mau bikin Reivan ngelihat gue dan elo ciuman disini."Donna dengan santainya berkata. Berbeda dengan tampang terkejut luar biasa dari Aldy.

"elo mau kita...."

"Ciuman.. yap. french kissing. kerenkan ide gue?"Donna terkekeh geli sementara Aldy hanya bisa meringis tak enak hati. Meringis karna telah mengkhianati sahabatnya sendiri dan meringis karna mengasihani hatinya yang berharap Donna bisa melihatnya sebagai laki-laki.

Donna melangkah maju  ke arah Aldy. Aldy semakin gugup dibuatnya. Setelah mereka berdua sangat dekat. Donna melingkarkan tangannya di leher Aldy. Cowok itu sedikit tergagap.

"Tenang aja kali Dy.. we just kissing each other not making love"Donna terkekeh geli. Aldy berdeham pelan berusaha menetralisirkan detak jantungnya yang menggila.

Aldy menundukkan sedikit wajahnya berusaha mensejajarkan dengan wajah cantik Donna.

Aldy lalu mengecup pelan bibir Donna. Lalu kemudian mereka berdua larut dalam duniannya berdua.

Sampai...

seseorang menarik lengan Donna dengan kasar.

"kamu! kamu ngapain sama dia ?!" Reivan menggeram dengan kesal. Sedikit banyak tatapan tajam Reivan membuat Donna sedikit takut hanya saja, dia tidak mungkin berhenti di tengah jalan.

"Gak bisa liat? Aku lagi sama Aldy"Donna berusaha terlihat santai walaupun tetap saja dalam hati dia gentar juga melihat kemurkaan Reivan

Pandangan Reivan beralih kepada pria yang ada di sebelah Donna.

"Lo... Lo bisa-bisanya mengkhianati sahabat sendiri !" Reivan langsung saja menerjang Aldy.

"Van!! lo apa-apaan sih?! Aldy enggak salah apa-apa tau ?!" Donna terkejut ia segera menghampiri Aldy yang tersungkur.

"Apa ?! Lo ngebela-in dia?"Reivan berhenti dan menatap kedua mata coklat karamel Donna dengan tajam dan dingin. Wajahnya mengeras.

"Iya ! Gue muak sama lo Van !"Donna berteriak. Memandang wajah tampan Reivan yang sekarang berwarna merah padam menahan emosi yang meledak-ledak didalam sana. Donna tau benar bagaimana Reivan mencintainya, dan ia akan memanfaatkan cinta Reivan itu , ia menatap balik Reivan dengan tatapan menantang. Yang mau tak mau menyulut semua emosi Reivan hingga tidak ada lagi yang tersisa selain kebencian kepada perempuan itu.

"Baik. Kita selesai."Reivan melepaskan genggaman tangan Donna yang bertengger di lengannya dengan sekali sentakan keras. Donna terkejut. Lalu Reivan pergi begitu saja tanpa memberi Donna kesempatan untuk mencerna semua yang telah terjadi.

Donna terdiam. Masih terus berusaha mencerna apa yang telah terjadi. Ia tidak menyangka segampang itu Reivan mengatakan 'selesai'.

Ada setitik rasa penyesalan di hati Donna. Menyesal karna melakukan hal bodoh yang bisa jadi menjadikan dia menjadi makhluk nomor satu yang paling dibenci oleh Reivan . dan yang lebih ironis lagi dibenci oleh orang yang benar-benar dia cintai.

Donna masih diam mematung. Dan dia baru sadar bahwa sekarang ia menjadi tontonan gratis warga prancis, di depan menara Eiffel. Dengan cepat ia membantu Aldy berdiri dan bergegas untuk pergi menjauh dari kerumunan orang-orang yang melihat adegan gratis tadi.

Tanpa sadar Donna meneteskan air matanya. Tapi dengan cepat ia menghapusnya.

"Aku pasti bakalan ngedapetin kamu lagi Van."Masih dengan tanpa emosi apa-apa diwajah cantiknya. Datar.

Aldy melihat air mata yang menetes dimata Donna. Tapi Ia tidak bisa melakukan hal apapun. Hanya bisa menatap iba dan merenungi nasib hatinya yang mungkin sudah tidak berbentuk lagi.

FLASHBACK END


TBC

okay okay.. tau ini cuma isi flashback. yang penting aku uplot. next nya tidak tau kapan. udh mulai kuliah tugas banyak kampus jauh :( jadi kalo uplotnya lebih lamaaaaa dan waktunya lamaaaaa. mohon dimaklumi ya teman-teman .

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang