PART 14

10K 309 3
                                    

Haloo !!!!

Apa kabar semuanya ?

Aku balik lagi.. semoga enggak ada yang bosan dengan cerita gaje ini. hahaha .

aku lama ya updatenya ? maaf deh.. aku lagi sibuk sama urusan kampus kekeke.
maklum aja deh yaaa Maba ini(mahasiswa baru)
sebenernya mau update tgl 10.. cuma enggak bisa :( jadinya aku undur jadi sekrang wkwkw maaf yaa

Berhubung sudah mau lebaran. dan aku juga tidak yakin masih bisa update soo  lagi. jadi..

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN YA TEMAN-TEMAN SEMUANYA!!!.

well.. aku tau aku punya buaaanyaaak salah sama kalian yang setia ngebaca cerita ini. dari yang phplah. suka ingkar janjilah. kata-kata yang enaklah. pokoknya semuanya. Aku mohon  maaf ya :)))

makasih buat temen-temen yang udah mau ngevote dan komen. komen dan vote kalian sangat berarti buat aku. hehe

okay .. enjoy this guys !

love hugs and kisses

-dea

Reivan POV

"Reivan.."Donna dengan santainya merangkul bahuku. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan.

"Donna !"aku menggeram kesal. Lalu menghentakkan tangannya yang melingkar di bahuku.

Dapat aku lihat dari sudut mataku, Laura melihat Donna dengan mata menyelidik. berusaha meniliti Donna dari atas sampai bawah.

"Kamu kenapa bisa disini?!"Aku menatap Donna tajam. Dan terus berdoa agar makhluk iblis ini secepatnya ditelan bumi.

"Aku kesini mau beli kopi dong. Ini kan cafe yang kopinya paling terkenal."Donna tersenyum. Aku semakin muak saja melihat iblis satu ini.

"aku gak nyangka aja ternyata kamu masih suka kopi kaya dulu" Donna tersenyum memuakkan. Hampir saja aku tersedak air ludah ku sendiri kalau saja aku tidak menahan diri.

"kaya dulu?"Suara penasaran akhirnya keluar juga dari bibir seksi Laura. hah? bibir seksi? otakku benar-benar sudah korslet!!

"iya..aku ini kan.."

"Donna ini teman lama aku. di pranciss. ya kan Na?"dengan cepat aku memotong kalimat yang akan diucapkan iblis satu ini.

"cuma teman?"Laura kembali meneliti Dinna dari atas sampai bawah. Donna sampai salah tingkah. Aku akui tatapan menilai Laura sedikit banyak menyeramkan penuh intimidasi.

"iya. cuma teman lama."aku cepat-cepat berbicara sebelum Donna bisa berkata yang aneh-aneh. Bisa-bisa dia menghancurkan semua misiku.

"Oh.. teman lama.."Laura mengangkat bahunya tak peduli dan langsung menyesap habis jus yang aku pikir itu tomat sampai habis.

Kadang sifat tidak pedulinya ini membuatku kesal, marah, sedih, dan sedikit lega. Laura memang sesuatu yang unik.


Author POV



Suara musik yang menghentak-hentak. lampu yang tidak begitu terang dan juga asap rokok yang berseliweran diudara.

membuat suasana malam itu semakin ramai.

Reivan menegak minuman beralkohol itu dalam sekali tegak. Bau Sparkling Wine menari-nari dihidungnya. Dahinya menyerngit saat dirasanya rasa pahit mengalir di tenggorokannya.

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang