PART 5 - Strange feeling ..

17.5K 529 11
                                    

Haloo....

Adakah yang merindukan saya ?*narsis!* Atau Laura dan Reivan ?? Hahah, sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan updatenya. Dan sekarang Laura dan Reivan sudah kembali.. Semoga suka dengan part yang ini . Dan terimakasih buat yang sudah mau ngebaca, ngevote , dan ngomen cerita ini..

Love and hug

-dea

Laura POV

ini sudah hari ke-4 Reivan tinggal dirumah bunda . Well , tidak ada yang berubah. Semuanya sama , aku dengan urusanku sendiri , Kania masih sering keluar malam , dan Reivan masih sering lembur , kadang ia baru pulang pukul 1 malam.

Tapi ada yang berubah dengan wajah Reivan , dia terlihat sedikit lebih ,kacau? Entahlah , mungkin karna pekerjaannya yang menumpuk . Haah ! Kenapa aku memikirkan laki-laki brengsek itu ?! Jelas itu bukan urusanku !

"Kak Lauraaaa"suara cempreng dan keras diiringi dengan gedoran ekstra kencang di pintu kamarku. Membuatku tersentak kaget. Tanpa ia menyebutkan namanya aku sudah tahu dengan pasti siapa yang menggedor pintu kamarku.

"Apaan sih kania ? Bisa kali ya suaranya dikecilin?"Aku membukakan pintu kamarku dan memandang sebal kearah adik sulung ku ini Kania . Kania hanya menyengir lucu .

"Hehehe , maafkan aku kak Laura yang cantik. Aku mau minta izin ini..."Kania memutar-mutar telunjuknya tanda ia sedang bingung .

"Izin mau ngapain?"Laura menyerngit heran kearah adiknya ini .

"Aku.. Mau nginep dirumah Stella kaak..."Kania menatapku dengan puppy eyesnya . Tapi , tunggu , Stella ? Bukannya dia tinggal dibandung ya ?

"Iya kak , aku bakalan ke bandung bareng sama Alya, Nadya juga , terus nginep deh di rumahnya Stella , kita udah lama gak ngumpul-ngumpul kaak.."Aku tersentak kaget , seakan-akan Kania dapat membaca pikiranku . Sedangkan Kania masih saja mengeluarkan jurus ampuhnya , puppy eyes ! Dia tahu betul aku itu orangnya tidak tegaan ... Jadi ya , dengan pasrah dan sangat terpaksa ingat ya , TERPAKSA aku menganggukkan kepalaku .

Kania berlompat-lompat ria didepanku. Dia sudah seperti bola bekel saja .

"Hei! Kania , Gak usah lompat-lompat gitu bisa kali ya ? Pusing kakak ngeliatnya "Aku bersungut-sungut sebal . Kania hanya nyengir kuda melihatku lalu memelukku erat.

"Makasih ya kaak ! Makasih bangeeet! I love you full deeh !"Kania memamerkan senyum manisnya . Sedangkan aku ? Haah... Mengeluarkan senyum terpaksa dan terjelek yang aku punya .

"Yaudah .. Have fun and good luck ya kaak !"Kania mengedipkan sebelah matanya dan berlari kecil kekamarnya . Aku bengong . Have fun ? Good luck ? Aku masih mengulang kata-kata itu , sampai akhirnya terduduk diatas tempat tidurku.

"Astaga !!!!!!!"Aku tersentak setelah mengerti apa maksudnya .

"KANIAAA !!!!!!l aku berteriak didalam kamarku . Kania tergelak puas didalam kamarnya .

Itukan berarti .... Berarti kalau Kania pergi , berarti aku tinggal sendiri dengan Reivan. This is not good Laura..

Astaga... Ini maksudnya sekarang aku ditinggal berdua gitu dengan makluk brengsek bernama Reivan itu ? Astaga.... Bodohnya aku baru menyadari fakta itu sekarang... Sekarang aku bisa apa ? Aku sudah mengizinkan Kania pergi , sekarang aku benar-benar sendiri . Ah tidak , berdua dengan dedemik jelek itu sih. Benar-benar berdua .

*****

Author POV

Seorang pria paruh baya bertubuh tegap dan tampan , rambutnya yang sudah hampir setengahnya memutih menandakan umurnya yang sudah tua , tapi,itu semua tidak dapat menyembunyikan ketampanan dan kharismanya .

My Young Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang