"kania...psst" Laura menyenggol lengan Kania yang sedang serius memperhatikan kakaknya dan kak Edgar yang sedang saling senyum berdua.
"apaansih?!"Kania memandang tajam kearah Laura
"Itu.. Itu... Cowok gila sii reivaan ! Ngapain dia ada disini ?!"Laura berbisik-bisik sambil terus mencuri-curi pandang kearah reivan yang sedang duduk tenang menyaksikan Edgar dan Amanda yang sedang bertatapan dan bertukar cincin.
"Mana??"Kania celingukan kekanan dan kekiri untuk mencari dimana reivan berada.
"Itu arah jam 2 kaniaa"laura kembali berbisik-bisik sambil kembali menyenggol-nyenggol pinggang adiknya, kania.
"Eh, iya.."Kania tersenyum saat reivan sedang menatap kearah kania dan Laura. Reivan sedikit terkejut mendapati Kania tersenyum kerahnya tapi lalu ia kembali mendapatkan ketenangannya dan membalas senyum kania. Laura yang melihat itu hanya melotot kepada Kania.
"Kenapa kamu senyumiin sih kaniaa.. Dia itu calon Ayah TIRI kita !!"Laura menyenggol pinggang Kania kembali , dan memelototi Kania yang sudah kembali memperhatikan kak Manda . Laura memandang gemas adiknya itu. Tampaknya cuma dia yang blingsatan melihat bundanya akan menikah lagi dengan daun muda aah.. bukan tapi pucuk daun muda. Laura bete to the max. Ia tak habis pikir dengan orang-orang yang ada disekitarnya . Bundanya, Kania , dan mungkin kak Manda hanya menganggap calon ayah TIRI-nya itu memang pantas untuk menjadi calon ayah TIRI mereka. Laura mendengus kesal.
++++
"Aduuh aku lapeer banget kaak .. Makan yuuk.."Kania merengek seperti bayi kepada kakaknya-Laura- yang sedang asik bbm-an dengan pacarnya Kaisa.
"Yaampun Kaniaa , kalo laper ya makan ajaaa.. Noh disana banyak makanan berjejer tinggal pilih ajaa.."Laura mendecak kesal kepada Kania yang untuk kesekian kalinya merengek lapar kepadanya.
"Tapii temeniiin."Kania mengedip-ngedipkan matanya. Laura bergidik ngeri.
"Manja bangeet lo .. Sono pergi sendiri ajaa.. Deket jugaa."Laura tetap tidak mengalihkan pandangannya dari blackberry-nya itu.
"Kania ..kamu lapar ? Ayo bareng saya saja makannya.."Tiba-tiba terdengan suara yang berat namun seksi itu terdengar dari arah belakang. Refleks Kania dan Laura menengok kearah belakang . Dan betapa terkejutnya Laura saat mengetahui suara seksi itu adalah Reivan.
"Aah.. Makasih banget..errr.."Kania menggaruk2an kepalanya yang memang tidak gatal itu. Dia bingung harus memanggil Reivan dengan sebutan apa, tidak mungkin dia hanya memanggil Reivan dengan namanya atau papa.. Itu tambah tidak mungkin.
"Panggil Reivan saja. Tidak apa-apa kok"Reivan tersenyum kecil saat melihat Kania yang kebingungan untuk memanggilnya apa.
"Aah .. Makasih banyak Reivan.. Ayo makan bareng aku sudah sangaaat lapar .."Kania cengengesan gak jelas sedangkan Laura yang ada disampingnya itu hanya diam membeku . Dan terpana dengan err.. Kedekatan antara Kania dengan Reivan.
"Hei kak ! Jangan melamun saja . Aku makan duluan ya ..dengan Reivan.. Kakak mau ikut tidak ?"Kania mencolek bahu kakaknya itu yang tampak melongo seperti ongol-ongol . Laura langsung terkejut.
"Apa ?! makan dengannya ? Aah.. Lebih baik aku mati kelaparan saja!"Laura berkata dengan berapi-api. Matanya langsung melotot tajam kearah Reivan yang hanya berdiri tegak dan tenang dihadapannya . Reivan menaikan sebelah alis matanya.
"Yasudah kalau kamu tidak mau makan. Ayo Kania kita makan" Reivan berkata dengan nada yang dingin . Lalu mengalihkan pandangannya dari Laura kepada Kania. Kania menggangguk lalu berjalan beriringan dengan Reivan.
"Aissh!! Cowok itu benar-benar menyebalkan !!! Aaaargh !!"Laura mencak-mencak sendiri , ia menggeretakkan giginya. Matanya menyulutkan kemarahan yang amat sangat.
+++ +++
"Akhiirnyaa resepsinya selesaii jugaaa..."Kania menghepaskan tubuhnya diatas sofa putih besar kesayangannya. Dia menggosok2an mukanya letih . Hari yang melelahkan pikirnya.
Amanda dan Edgar langsung pergi kerumah barunya . Dia dan Edgar sudah memindahkan sebagian besar barang-barang Amanda dan memindahkannya kerumah barunya. Jadi sekarang yang tertinggal dirumah ini hanya Kania, Laura dan Bundanya.. Dan 2 pembantu bi nura dan bi mina.
"Hei..."Laura tiba-tiba masuk kedalam kamar kania yang bernuansa putih dan biru itu .
"Ada apa ? tumbeen..."Kania tersentak dan memperbaiki posisinya yang terlentang menjadi duduk.
"Ehm.. Begini.."Laura berdeham kecil.
"Apa kamu setuju kalau bunda dengan pria itu .. Menikah?"Laura menatap kania dengan tatapan yang ingin tahu. Dia sangat penasaran , apa iya cuma dia yang menentang dengan keras hubungan bundanya dengan pria itu ? Laura menarik napas berat.
"Pria itu punya namaa kak Lauraa.."Kania mendengus kecil.
"Okay okay.. Apa kamu setuju dengan hubungan bunda dengan Reivan ?"Laura kembali menatap kania serius .
"Hmm.. Bagaimana ya kak .. Menurutku Reivan orang yang baik , dan menurutku juga umur bukanlah penghalang.. Mungkin saja Reivan lebih dewasa dari bunda .. Yakan ?"Kania menggaruk-garukkan kepalanya ia takut salah , salah ngomong.
"Begitukah ? Tapi umurnya ini bahkan lebih muda dari kak manda niaa..bayangkan , ia hanya 4 tahun lebih muda dariku !"Laura gemas dengan pendapat adiknya itu , ya ya dia tau dia tidak dapat memaksakan kehendaknya pada orang lain walaupun itu adiknya sendiri.
"Kan aku udah bilang kaak.. Umur bukanlah penghalang.. Selagi bunda bahagia aku akan selalu mendukung keputusan bunda itu."Kania menjawab dengan santai.
"Tapi.. Kamu gak curiga sama dia ?apa kamu gak takut kalau ternyata dia cuma cowok-cowok matre yang cuma mau hartanya bunda ?!"Laura kembali beragrumen dengan kania , matanya sudah berapi-api saat ia menyebutkan kemungkinan kalau Reivan itu hanya memanfaatkan ibunya untuk mengambil harta kekayaannya.
"Aku pikir Reivan gak mungkin kayak gitu.. Reivan itu sepertinya ...baik"kania menjawab dengan pelan tapi tak cukup pelan untuk tidak terdengar oleh laura .
"Darimana kamu tau kalau dia itu orang baik ?kamu hanya bertemu dengannya sekali dua kali kan ?!"Nada Laura meninggi satu oktaf.
"Woow.. Slow down kak.. Itu hanya pendapatku saja .. Lagian menilai orang itu bukan dengan logika tapi dengan hati."Kania terkekeh pelan . Tak menyangka kalau kakaknya akan seemosional ini.
"Kamu..ada benarnya juga .. Tapi..."
"Kak .. Kita lihat saja dulu okaay ?? Aku juga tidak terlalu setuju . Okaay?? Sekarang aku mau mandii.. Sana-sana huss"ucapan laura terpotong . Kania tau kalau kakaknya ini tidak akan berhenti berbicara saat semua keinginannya terpenuhi. Lalu dia mendorong kakaknya itu keluar dari kamarnya. Kania sudah terlalu capek untuk berdebat dengan kakaknya itu . Dia hanya ingin mandi dan tertidur lelap sampai besok siang!
Sedangkan Laura hanya bisa melongo saat Kania mendorongnya begitu saja keluar kamarnya dan membanting pintunya dengan keras .
What the..?!
"Kaniaaaa!!! Awas kamu besok ya !! Berani-beraninya ngusir aku !!"Laura berteriak dari luar kamar kania . Sedangkan Kania sudah tertawa terbahak-bahak didalam kamarnya.
"Lauraa Kaniaa.. Jangan berisiiik.. Sudah larut malam !sana tiduur!" Resia berteriak dengan kesal saat mendengar suara keras dari Laura dan suara tawa yang tak kalah keras dari Kania.
"Iya bundaaa"Kania dan Laura menjawabnya dengan bersamaan.. Lalu tertawa kembali dikamar masing-masing.
TBC .
Mohon komen dan vote-nya yaa ..
Dan makasih buat yang mau baca :D
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Step Father
RomanceLaura kesal setengah mati terhadap Bundanya yang ingin menikah lagi dengan daun muda yang tidak lebih tua dari Amanda kakak Laura dan hanya 4 tahun lebih tua darinya . Reivan Prada Adirangga nama cowok matre yang akan menjadi calon ayah tiri laura y...