Prolog

4.9K 113 3
                                    


Rasa penat mulai menjalar di tubuhnya. Sedari tadi ia hanya menyimak tanpa memahami materi yang sedang di ajarkan seorang guru di depan sana.

Suara bel pulang berbunyi nyaring, ia segera bangkit dari kursinya setelah guru itu keluar.

"Hei tunggu" Iqbaal berhenti sejenak tanpa menoleh

"Lo Iqbaal anak kelas 12 IPA 2?"

Iqbaal tidak menjawab pertanyaan gadis itu. Ia langsung melengos pergi menuju parkiran tetapi gadis itu tetap saja mengikutinya.

"Eh tunggu." ucap gadis itu,napasnya terengah-engah.

"Kalo orang nanya di jawab bukannya langsung nyelonong gitu aja.Gak sopan banget!" kata gadis itu sambil membuka resleting tasnya.

"Ini buat lo dari Zidny." ucap (Namakamu) menyodorkan sebuah kotak nasi berwarna ungu cerah.

Laki-laki itu segera melajukan motornya tanpa memperdulikan gadis yang sedang menyodorkan kotak makan ungu itu.

(Namakamu) melongo melihat perlakuan Iqbaal.

"(Nam) gimana?" tanya seorang gadis bersuara lembut itu

"Hah? Itu tadi,berhasil kok" (Namakamu) menyembunyikan kotak makan itu di belakang punggungnya. Ia tidak mau melihat sahabat barunya bersedih.

"Gak kerasa ya lo udah dua minggu sekolah disini"

"Eh, iya."

"Ya udah yuk pulang" ajak Zidny menarik lembut tangan (Namakamu).

Sedari tadi pikirannya tertuju pada cowo itu. Ia tidak habis pikir mengapa sahabatnya ini menyukai seorang seperti itu,padahal masih banyak laki-laki tampan selain cowo itu.

Sesampainya di rumah,Zidny mengajak ke halaman belakang.

Disana tempatnya sejuk di karena banyak tanaman,di pojok sana terdapat kolam ikan yang dihiasi tanaman serta kolam renang yang berukuran cukup besar.

"Zid,kenapa sih lo suka sama dia?"

"Iqbaal maksudnya ? Dia baik (Nam)"

"Baik dari mana? Tadi pas gue-" (Namakamu) diam sejenak "Itu tadi nerimanya gak sopan" alibinya.

Zidny tersenyum tipis "Itu cara dia nerima barang dari cewe-cewe"

(Namakamu) tersedak saat mendengar jawaban Zidny.

"Serius lo ? Kayak yang gak ada cara lain aja"

"Yang penting pemberian dari gue di terima sama dia. Ya walaupun gue tahu yang ngasihnya itu elo."

(Namakamu) diam. Ia merasa bersalah atas semua ini, memang ini yang harus ia lakukan daripada berterus terang yang akan membuat gadis itu bersedih.

-o0o-

"

(Nam) boleh minta tolong lagi gak?" tanya Zidny masih terus mencatat materi.

(Namakamu) berhenti mencatat dan menengok ke arahnya.

"Apa? Sebisa mungkin gue bakal bantu"

"Nanti istirahat lo kasihin roti sama susu putih ke orang yang gue suka" Zidny menoleh ke samping kiri tempat dimana (Namakamu duduk)

"Ngasih ke Iqbaal?" tanya (Namakamu) memastikan,Zidny mengangguk.

"Enggak,enggak ! Ogah banget!" bantahnya dengan suara sedikit berisik sehingga pak Yanto yang sedang mengajar melotot ke arahnya membuat (Namakamu) diam seketika.

Zidny berbisik "mampus lo"

"Sialan" umpat (Namakamu)

Bel istirahat berbunyi itu tandanya (Namakamu) harus berhadapan lagi dengan cowo yang bernama Iqbaal.

"Semangat (Nam)" ucap Khalda

(Namakamu) menarik napas sejenak sebelum melesat menuju ketiga laki-laki yang berada di pojok kantin.

"Permisi" ucap (Namakamu).

(Namakamu) melirik satu persatu laki-laki yang ada di tempat itu. Mata (Namakamu) bertemu dengan mata Kiki-abangnya sendiri.

'Ampun deh,gue gak mau lagi' batinnya

Ia melirik sekilas teman-temannya. Dari arah lumayan jauh ke dua temannya mengacungkan jempol.

"Ada apa dek?" tanya Kiki

"Ini gue mau kasih roti sama susu. Buat Iqbaal" setelah menaruh roti dan susu di atas meja, (Namakamu) segera berlari kecil menuju tempat duduknya.

"Rezeki nomplok tuh Baal" ucap Kiki.

"Buat lo aja" jawab Iqbaal datar

Aldy menghela napas berat "Lo mah kayak gitu,gak pernah mikirin perasaan orang!"

"Terserah gua" jawab Iqbaal seraya bangkit.

-o0o-

Sekarang (Namakamu) sedang berada di ruang makan untuk makan siang.

"Ma (Namakamu) naksir sama temen Kiki" ucap Kiki polos

(Namakamu) menginjak kaki abangnya.

"Aww,sakit"

"Eh kenapa Ki?" tanya Aida-Mama (Namakamu) dan Kiki.

Kiki melirik adiknya sebentar, (Namakamu) melotot mengisyaratkan agar Kiki diam.

"Engga,itu tadi ada semut yang gigit" kekehnya,Aida menggeleng melihat tingkah Kiki yang masih saja sama seperti dulu.

"Maaf ya sayang, mama cuma bisa masak segini. Habisnya mama lupa ke pasar"

"Iya tidak apa-apa. Kalau kayak begini teruskan untung buat Bang Kiki bisa turunin berat badannya hahahaha" (Namakamu) tertawa padahal tidak ada yang lucu. Hmmp.

"Tuh liat kelakuan adek,ngejek Kiki mulu" Kiki cemberut membuat (Namakamu) mencubit pipi Kiki karena semakin gemas saat Kiki berekspresi seperti ini.

"Sakit (Nam)...." ucap Kiki mengelus ke dua pipinya.

(Namakamu) memamerkan deretan gigi rapihnya.

Setelah selesai makan (Namakamu) kembali meraih ponsel miliknya.

Ada dua telpon yang tidak terjawab. Yang pertama dari Zidny dan yang ke dua dari kontak yang tidak di ketahui siapa pemilik nomor tersebut.

"Ini nomor siapa ya?" tanya (Namakamu) pada dirinya sendiri.

-o0o-

FOLLOW !

VOTE+COMMENT

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang