Cool Boy [NINE]

776 50 0
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH
.
.

Tap tap tap

Begitulah suara langkah kaki yang terdengar di koridor. Baju putih yang menutup badannya dibiarkan keluar. Rambutnya selalu acak-acakkan namun itulah poin plusnya. Dengan penampilan seperti ini laki-laki itu terlihat sangat cool.

Banyak pasang mata yang memperhatikan nya begitu Iqbaal merapihkan rambutnya.

"Iqbaal... Woi" sang empu membalikan badannya begitu mendengar namanya dipanggil.

Laki-laki berkacamata hitam menghampiri Iqbaal. Alis Iqbaal terangkat satu menandakan ia bertanya mengapa Aldy memanggil namanya.

"Kemarin.Ojan.Nembak.(Namakamu)!" seru Aldy antusias.

"Terus apa hubungannya sama gue coba?" tanya Iqbaal walau hatinya tidak suka jika gadis itu berdekatan dengan Faujan.

"Gue pikir lo bakal cemburu" kata Aldy

"Gue gak cemburu! Gue cuma gak suka kalo (Namakamu) dekat sama Ojan. Udah itu aja" gumam Iqbaal dalam hati.

****

Iqbaal POV ON

Katanya gadis itu sudah jadian dengan Faujan tapi kenapa gadis itu selalu menjauh ketika Faujan berusaha mendekatinya ? Aneh.

Kenapa juga aku harus memikirkan hubungan mereka ? Tidak penting !

Aku perhatikan dari pojok kantin gadis itu tengah melamun entah apa yang sedang dipikirkannya.

Tling

Handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Aku merogoh saku celana putihku. Segera ku baca isi pesan itu.

BangKi : gue udah nyampe jakarta!

Hampir saja aku teriak seperti gadis yang mendapatkan pesan singkat dari seseorang yang dicintainya.

Aku menyodorkan handphone kedepan Aldy yang sedang melahap siomay.

"Serius itu?" tanya Aldy memastikan.

Aku mengangguk sembari mengetik balasan. Setelah itu handphone kembali berbunyi.

BangKi : Serius! Jangan lupa bawa adek gue ya.
BangKi : Gak usah cari alasan untuk nolak. Gue tau lo bawa mobil.

Aku mengernyit bingung bagaimana bisa bang Kiki tahu dia kan bukan cenayang.

Iqbaale : Y

Setelah mengetik balasan aku kembali memakan siomay yang sempat tertunda. Baru beberapa sendok bel masuk berbunyi.

"Argh sial belum juga abis" gerutuku.

"Ayolah,kalau mau makan nanti aja minta bang Kiki" kata Aldy menarikku pergi meninggalkan kantin.

Setelah menjalani pelajaran yang sangat membosankan akhirnya suara bel pulang berbunyi. Aku mengehela napas kemudian menghampiri gadis yang di kuncir kuda.

"Ayo (Nam)" ajakku

Gadis itu mendongak untuk menatapku. Tangannya terus memasukkan alat tulis miliknya kedalam tas berwarna pink.

"Kemana?" tanya (Namakamu)

"Cholate cafe" jawabku segera menarik tangan gadis itu.

Aku mencondongkan badanku untuk memakaikan sabuk pengaman. Jujur posisi ini sangat membuat jantungku tidak sehat. Bisa ku lihat jelas kalau wajah (Namakamu) sangat terkejut dengan ulahku ini.

"Ada orang nih, kalau mau mesum nanti aja di apartemen" sindir Aldy.

Aku segera menjauhkan tubuhku dari gadis itu. Aku tersenyum kikuk ke arah samping.

Sepanjang perjalan kami tak banyak bicara hanya ada alunan musik yang terdengar di dalam mobil.

Setelah menempuh jarak yang cukup lama akhirnya kita sampai di cholate cafe tempat dimana bang Kiki menyuruhku menemui dia.

Ketika sampai dilantai dua kita di suguhkan oleh pemandangan yang indah. Bang Kiki tengah berdiri menghadap ke arah pemandangan yang indah.

"Oiy!" teriak Aldy.

Begitu dia berbalik badan (Namakamu) langsung berlari  berhambur memeluk bang Kiki.

"Aku kangen" (Namakamu) menangis dipelukkan bang Kiki.

"Abang juga kangen" bang Kiki mengusap air mata yang jatuh di pipi chubbynya.

"Katanya balik minggu depan" kata Aldy.

"Rencanya gitu,cuma ya gue pengen lebih lama di Indonesia gitu. Lagian liburnya udah dari kemaren-kamaren" jelas Bang Kiki sambil merangkul (Namakamu).

Bisaku kutebak dari mata (Namakamu) kalau dia sangat bahagia ketika bang Kiki sudah sampai di Indonesia

Iqbaal POV OFF

TBC !

FOLLOW

VOTE+COMENT

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang