⚠SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH⚠
***
"karena gue sayang sama lo"
Suasana mendadak canggung setelah Iqbaal mengeluarkan kalimat terakhir itu.
Iqbaal membantu (Namakamu) untuk bangun namun sepertinya kaki gadis itu keselo menyebabkan keseimbangannya ambruk setelah berusaha sendiri.
Laki-laki itu berjongkok di depan (Namakamu) yang meringis memengang tumitnya yang terasa nyeri.
"Mau ngapain?" tanya (Namakamu) polos
"Katanya mau pulang lo gak bisa jalan yaudah gue gendong. Cepet naik ini udah malem."
Setelah posisi (Namakamu) benar-benar nyaman Iqbaal segera bangkit dan mulai berjalan keluar dari hutan.
"Perkataan gue yang tadi jangan terlalu dipikirin"
"Gue juga sayang sama lo" ucap (Namakamu) tepat ditelinga Iqbaal
Iqbaal menghentikan langkahnya dan menoleh ke kanan mendapati (Namakamu) yang tersenyum simpul. Iqbaal ikut tersenyum.
"Sayang sebagai sahabat gue" lanjutnya.
Senyuman Iqbaal memudar. Harusnya ia tidak berpikir sampai jauh karena itu tidak akan terjadi terlebih sepengetahuannya (Namakamu) sudah memiliki Faujan.
"Kenapa bengong? Ayo jalan lagi" ucap (Namakamu) menyadarkan Iqbaal dari lamunannya.
****
"Oh my good,gimana kalau (Namakamu) dimakan binatang buas?" ucap Zidny histeris
Tak !
Satu jitakkan mendarat membuat Zidny meringis dan mengumpat.
"Sembarangan banget kalo ngomong" Faujan menatap sinis Zidny yang sedari tadi mondar-mandir bersama Khalda.
"Ini kan KALAU jan" jawab Zidny
"Bisa gak lo gak berpikiran yang enggak-enggak?" sewot Faujan
Faujan,Zidny, dan Khalda yang sedang duduk dibelakang tenda langsung berlari begitu mendengar jika (Namakamu) telah kembali dengan selamat.
Langkah Zidny bersama Faujan terhenti begitu melihat pemandangan didepannya. Hati mereka terasa sakit melihat kedekatan antara (Namakamu) dengan Iqbaal.
Apalagi Zidny gadis itu sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Dulu (Namakamu) pernah bilang bahwa dia tidak akan pernah dekat dan berurusan bersama Iqbaa. Tapi pada kenyataannya gadis itu malah terlihat dekat sekarang.
****
"Earphone gue mana?" tanya (Namakamu) kepada Zidny yang duduk bersebelahan.
"Gak tau" jawab Zidny datar
(Namakamu) menengok kearah belakang tepat dimana Khalda duduk bersama Namira.
"Khal lo liat earphone gue gak?" tanya (Namakamu)
"Noh si Danu minjem"
"Ngomongin cogan dosa lo semua" celetuk Danu yang ada di belakang Khalda.
"Lo masih denger?" tanya Khalda heran
"Iyalah lo kira gue budek" Danu memutar bola matanya malas.
"Nih gue balikin thanks ya" Danu menyodorkan earphone milik (Namakamu) ke tangan Khalda.
(Namakamu) kembali duduk dengan tenang. Gadis itu melirik Zidny sebentar sedari wajah Zidny selalu ditekuk entah ada apa sama Zidny.
"Lo kenapa Zid?" tanya (Namakamu)
"Gak pa-pa" jawab Zidny
(Namakamu) menghela napas beratnya.
****
Semua murid merentangkan tangan masing-masing ketika sudah sampai di sekolah.
Sebentar lagi mereka akan bertemu dengan kasur empuk yang sudah di rindukan.
Ketika semua murid senang karena sudah pulang tidak bagi Zidny gadis itu tetap diam bayangan Iqbaal yang menggendong (Namakamu) terlintas kembali diingatannya.
"Lo marah sama gue?" tanya (Namakamu)
Tanpa menjawab pertanyaan (Namakamu) Zidny langsung bergegas pergi menuju Ibu nya yang sudah menjemput.
(Namakamu) menatap punggung Zidny sampai gadis itu benar-benar menjauh dari arah pandangannya.
TBC!
FOLLOW
VOMENT

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionIqbaal Dhiafakhri Ramadhan Sifatnya yang terbilang kalem namun bijak, membuatnya bisa jadi orang yang bisa mengayomi dan mengasihi kamu dengan baik. Dia bisa bersikapdewasa tapi memahami kamu yang terkadang bisa bertindak konyol. Kurang baik dan man...