Sudah satu minggu (Namakamu) tidak mengantarkan roti dan susu. Hal ini membuat Iqbaal penasaran,entah dorongan dari mana dirinya ingin mengetahui alasan mengapa gadis itu tidak melakukan hal bodoh itu lagi."Lo kenal (Namakamu) ?" tanya Iqbaal
"Tahu doang sih,kenal mah kagak. Dia kan adeknya bang Kiki" jawab Aldy "kenapa tiba-tiba nanyain (Namakamu)?"
"Engga" Iqbaal kembali fokus pada ponselnya.
"Eh bentar,gue kesana dulu. Lo duluan aja gih" pamit Iqbaal.
Iqbaal berjalan menuju ke arah bawah tangga. Tangannya bergerak menekan tombol hijau.
'Hallo' ucap seseorang dari sebrang sana
Iqbaal tidak menjawab,ia hanya diam.
'Hallo ini siapa ya?' tanya gadis itu,namun Iqbaal tak menjawab lagi.
'Hallo siapa sih ? Jangan sok misterus deh!' suara kesal itu membuat Iqbaal tersenyum tipis.
Iqbaal langsung mematikan sambungan telpon.
"Iqbaal,kamu sedang apa di situ?" tanya Ibu Airin
"Eh,ini bu tadi lagi telponan" jawab Iqbaal
"Telponan ko sembunyi-sembunyi. Ya udah cepet masuk kelas,bentar lagi bel masuk bunyi"
"Iya Bu" ucap Iqbaal. Lalu berjalan mengikuti langkah Ibu Airin.
Iqbaal duduk di samping Aldy dengan senyuman yang tak biasa. Semua kaum hawa yang melihat senyuman itu hanya diam tanpa berkedip.
"Widih tumben banget senyum."
Mendengar ucapan Aldy,Iqbaal langsung memasang muka datar kembali membuat semua siswi berdecak kesal.
"Eh kok datar lagi sih. Senyum dong,fans lo pada kecewa tuh." kekeh Aldy "Senyum lagi dong Baal"
"Males" jawab Iqbaal dengan nada dingin khasnya.
"Faujan kemana ya?" tanya Ibu Airin baru menyadari bahwa Faujan tidak ada di kelas.
"Lagi sakit Bu. Tepatnya sakit hati,gara-gara di putusin Maura" celetuk Danu sambil melirik Maura. Seisi kelas tertawa kecuali Iqbaal dan Maura yang cemberut
"Ih Ibu engga kok. Aku sama Ojan gak pacaran. Jangan percaya sama Danu"
"Sudah sudah. Oh iya, Danu kamu anterin berkas ini ke kelas pak Irawan di 11 IPA 2"
"Mampus!" cibir semua murid
"Lo pada mah giliran ledekin gue kompak gitu deh." keluhnya, "Bu yang lain aja bu,saya mah gak mau ke kelas itu nanti gagal move on" kekeh Danu
"Bu saya aja!" seru Iqbaal
Semua menengok ke arah tempat duduk di pojok sana.
"Nah tuh si Kulkas aja bu,mumpung dia lagi baik hari ini"
Iqbaal melotot ke arah Danu sebelum melongos pergi ke kelas 11 IPA 2.
Tepat di depan pintu seorang gadis hendak keluar.
"Minggir gue mau lewat" ucap (Namakamu)
"Lo aja yang minggir" timpal Iqbaal.
"Kagak mau,lo aja!" bentak (Namakamu) cukup keras.
"(Nam) ada apa?" tanya pak Irawan dari dalam.
(Namakamu) nengok ke arahnya "Ini pak ada yang ngalangin jalan saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionIqbaal Dhiafakhri Ramadhan Sifatnya yang terbilang kalem namun bijak, membuatnya bisa jadi orang yang bisa mengayomi dan mengasihi kamu dengan baik. Dia bisa bersikapdewasa tapi memahami kamu yang terkadang bisa bertindak konyol. Kurang baik dan man...