Cool Boy [SIXTEEN]

721 44 0
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH

***

Gadis itu mengusap wajahnya hari ini benar-benar menyebalkan seolah-olah orang disekitarnya tengah menguji kesabaran dia.

Apalagi sekarang ulangan secara dadakan dalam pelajaran Matematika yang selalu membuat (Namakamu) terjebak dalam zona yang rumit serumit hidupnya.

Guru itu terkesan menuntut muridnya agar menyukai Matematika yang katanya asik. Tapi tidak bagi (Namakamu) dan juga yang lainnya yang tidak menyukai ini hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Gila aja ini soal!" pekik (Namakamu) tanpa sadar. Guru berkacamata kini menatap tajam ke arahnya namun (Namakamu) tak peduli dengan tatapan itu.

"Silahkan kamu keluar (Namakamu)!" katanya tegas.

"Hah? S....saya?" tanya (Namakamu) memastikan

"Iya,tunggu apalagi cepat keluar!" ulangnya.

(Namakamu) meneguk salivanya susah payah "eum maaf bu,tapi...."

"Cepat keluar sekarang!" ulangnya lagi kali ini sambil menggebrak meja membuat (Namakamu) menunduk.

****

(Namakamu) mendrible bola basket ditengah teriknya matahari siang ini.

Bruk!

(Namakamu) jatuh tersungkur. Terik matahari menghalangi indra penglihatannya, keringat bercucuran di kening (Namakamu).

Sebuah tangan terulur di depan wajah gadis itu. (Namakamu) mendongak dengan mata menyipit agar bisa melihat jelas laki-laki itu. Dengan senang hati (Namakamu) meraih tangan itu.

(namakamu) tersenyum kikuk "Makasih" ucap (Namakamu)

"Sama-sama" jawabnya "Gue Devano,kelas XII IPS3 dan gue masih murid baru disini" ucap Devano tersenyum tipis.

"Murid baru? Bolos pelajaran? Gila aja!" (Namakamu) memekik heboh

Devano tertawa kecil "Tadi gue habis ke toilet,bukan bolos." jawab

(Namakamu) nyengir "eum.... Sorry"

"Gak pa-pa, by the wey lo sendiri ngapain disini?" tanya Devano

"Dihukum sama guru" jawab (Namakamu)

"Dihukum sama guru disuruh main basket?" tanya Devano memastikan

"Enggaklah Van ya kali." (Namakamu) terkekeh

Devano mengacak-ngacak rambut (Namakamu), gadis itu cemberut.

"Gue duluan ya (Nam)" ucap Devano.

(Namakamu) menatap punggung Devano yang sudah berbelok di perempatan lorong koridor anatara kelas IPA dan IPS.

Bibir tipisnya terukir senyuman manis. Ternyata (Namakamu) salah menyimpulkan jika hari ini hari yang paling menyebalkan mungkin ia akan menggantinya dengan hari bersejarah dimana dirinya bertemu dengan Devano yang membuat moodnya kembali membaik.

Kring kring kring

(Namakamu) bersorak senang ketika bel pulang berbunyi nyaring.

(Namakamu) harus berjalan desak-desakan dengan beberapa murid yang berlalu-lalang di koridor. Gadis itu menubruk punggung seseorang karena ulah orang yang dengan teganya mendorong.

"Aduh sorry gue gak sengaja" ucap (Namakamu) menunduk.

"Santai aja"

Suaranya familiar di indra pendengaran (Namakamu). Gadis itu mendongak,benar saja itu Devano.

(Namakamu) mengulum senyum. Daripada berlama-lama (Namakamu) langsung berlari kecil menuju kelasnya. Devano mengikuti (Namakamu).

"Hei gue belum tau nama lo" kata Devano tepat di ambang pintu kelas XII IPA 3

Orang yang masih berada didalam termasuk Iqbaal kini menatap wajah Devano yang masih asing dimata mereka.

"Gue (Namakamu)" jawab (Namakamu) yang sudah berdiri dihadapan Devano.

Devano mengangguk paham "(Namakamu),(Namakamu), (Namakamu)" Devano mengucapkan ulang nama gadis yang ada dihadapannya.

"Oke,pulang bareng gue yuk" ajak Devano

"Bareng sama lo?" tanya (Namakamu) memastikan.

Devano mengangguk antusias "ya gue tau gue masih orang baru,tapi ya gue gak bakal macem-macem sama lo. Suer deh" Devano mengangkat kedua jarinya (✌)

"Modus lo basi brother" sindir Iqbaal yang berjalan santai keluar kelas.

Devano mengkerutkan keningnya.

"Iqbaal,temen gue" ucap (Namakamu) seolah mengerti maksud dari ekspresi Devano.

"Oh,ayo pulang" Devano tersenyum merangkul (Namakamu).

Sepanjang perjalanan mereka tidak tahu jika ada mobil lain yang membuntutinya.

TBC !

FOLLOW
VOTE+COMENT

SALAM HANGAT
NRRHMH

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang